Skip to main content

Posts

Showing posts with the label antonius porat

PILIHANMU HIDUPMU - OnTrip ElTari - 6 November 2025

  Energi, otak dan penginderaan yang sama dalam diri tidak selalu digunakan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat. Dalam perjalanan dari TDM ke Bandara Opa terus memberi tips praktis memikat agar menggunakan potensi diri untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.   HASIL TERGANTUNG PILIHAN.  Pilihan ada pada kita, menggunakan segala kemampuan diri untuk yang baik dan bermanfaat atau malah sebaliknya. Opa menemukan banyak sekali kemampuan diri yang tidak dimanfaatkan semestinya. Di tempat kerja misalnya, orang berjuang dengan segala upaya mencari celah melihat kelemahan orang lain. Kekurangan orang diperbesar, kelebihannya sendiri menyusut lalu berkoar-koar menceritakan keburukan orang dan akhirnya melupakan atau menghabiskan waktu, energi dan potensi diri. Padahal energi yang sama bisa dipakai untuk mencari celah positif dari sesama. Energi yang sama bisa kita gunakan untuk terus belajar hal baik dari sesama dan mempraktekanya. Mata, telinga dan segala energi yang sama kita ...

MENG-HIDUP-I DOA BAPA KAMI - BHS Medan - 1 November 2025

  BHS di Medan kali ini diawali dengan ajakan Opa untuk memaknai kembali Doa Bapak Kami dari ajaran Kristiani. Karena sering dan selalu didaraskan kebanyakan kita tidak lagi menyadari makna yang sangat mendalam dari Doa yang diajarkan sendiri oleh Yesus. Opa menjelaskan kedalaman makna Doa Bapak Kami untuk kita jadikan pedoman dalam keseharian kita.   MENG-HIDUP-I  DOA 'BAPAK KAMI.'  Sejak awal Opa mengingatkan bahwa Bimbingan Hidup Sehat dari Komunitas SKK bersama Opa merupakan bimbingan hidup sehat menurut ukuran Allah. Kali ini Opa menjelaskan salah satu cara mengerti ukuran Allah dalam BHS dengan memaknai Doa Kristiani Doa Bapak Kami yang universal nilainya. (1). Melalui Doa 'Bapak Kami' kita mengakui bahwa Allah itu ada dan Allah itu baik adanya. Salah satu bukti kebaikanNya adalah melimpahkan situasi Kerajaan Surga kedalam dunia yang di dalamnya kita hidupi. Kita memohon datangnya Kerajaan dan Kehendak Allah terjadi di bumi seperti atau sama persis di dala...

MERAWAT BAIT ALLAH - BHS Jayapura - 9 November 2025

Hari ini Gereja sejagat merayakan Pemberkatan induk Gereja sejagat Basilika St. Yohanes Latheran. Berkenaan dengan perayaan hari ini bacaan-bacaan Hari Minggu ini berbicara tentang Bait Allah.  Opa kali ini memberi beberapa nilai penting dari bacaan hari ini untuk hidup kita.   MERAWAT BAIT ALLAH.  Bait Allah sejatinya adalah tempat sumber mengalir rahmat kasih yang menghidupkan bagi semua ciptaan. Aliran kasih yang menghidupkan alam bahkan menjadikan asinnya Laut Mati tanpa kehidupan menjadi  tawar dengan berbagai kehidupan baru. Bait Allah yang dimaksudkan dalam bacaan Injil adalah Yesus sendiri. Bait Allah dibangun dengan fondasi kasih dan semua yang mengalir dari Bait Allah adalah kasih. Dalam ajaran Kristiani kita semua adalah  Bait Allah. Yesus telah mendasari Bait Allah dalam diri kita dengan fondasi paling kuat berbahan dasar KASIH KRISTUS sendiri. Karena berfondasi Kasih Kristus maka semua transaksi yang seharusnya terjadi adalah transaksi kasih. D...

Ringkasan Pesan² Opa Anton di Cilaki sebelum ke Bandara Soeta - BHS 20 Okt 2025

Ringkasan Pesan² Opa Anton di Cilaki  sebelum ke Bandara Soeta: - Sebelum ikut opa melalui BHS kita membangun rumah diatas pasir. - Banyak badai ketakutan yg datang dari dalam diri dan dari luar diri. - Banjir yang datang dari dalam adalah (banjir air mata, banjir darah, banjir kerusakan tubuh, bajir kesusahan Ekonomi) - Banjir yang datang dari luar adalah banjir informasi. - Ada banjir dan ada angin informasi (dari segala arah dan berbahaya.) Lalu........... - Setelah ikut Opa  melalui BHS kita membangun rumah di atas cadas, yaitu fondasi Allah - Ada ketenangan (ini kekekalan hidup menurut ukuran allah) - Ukuran akan Allah yg teguh kita punya ketenangan, karena Allah adalah cadas yg sangat kuat. - Jangan bangun kehidupan di atas cadar tapi diatas cadas. - Rumah kita adalah rumah kehidupan diatas cadas yaitu Yesus Kristus. - kita punya kejelasan karena tubuh dan jiwa dipelihara. Silakan kel. Skk  renungkan pesan tsb diatas sebagai kekuatan untuk peneguhan iman dalam kehid...

MERAWAT KONEKSI - BHS TDM - 23 Okt 2025

Betapapun hebatnya, manusia tidak pernah bisa hidup sendiri. Manusia memiliki koneksi dengan berbagai hal di luar dirinya. Koneksi itu turut menentukan hidupnya. Sore ini Opa menyampaikan pentingnya merawat koneksi itu. MERAWAT KONEKSI. Kata koneksi berakar dari bahasa Latin conectere (Com=bersama dan nectere=mengikat/menyambung) yang arti harafiahnya mengikat atau menyambung  bersama. Makna dasar ini menyiratkan bahwa terlepas dari ikatan itu akan berpengaruh pada diri kita sendiri. Manusia memiliki koneksi dengan sesama, dengan alam dan juga dengan Allah. Benarlah ungkapan Inggris "No man is an island." Agar ikatan itu berfungsi maksimal bagi pengembangan diri kita perlu merawatnya. Sebenarnya dasar dari merawat koneksi  diawali dengan merawat diri. Opa tidak jemu-jemunya membimbing kita agar terus merawat diri dari berbagai aspek. Secara fisik kita cukup taat racun dan menjadikan mandi dari dalam alias minum air sebagai habitus rutin. Agar aspek fisik kita prima kita perku...

KESAKTIAN JIWA VS KESAKTIAN TUBUH - BANDARA SOETTA - 24 Okt 2025

Ketika berada di ruang tunggu Bandara Soeta - Jakarta.  Opa berbicara kembali tentang Kesaktian Tubuh dan Kesaktian Jiwa.  Opa mempertajam kembali dengan menghadirkan Kisah Kesaktian Bandung Bondowoso dan Loro Jonggrang. Berikut beberapa hal baru yang bisa menjadi pelajaran hidup kita GAGALNYA PENYATUAN KESAKTIAN. Kisah Bandung Bondowoso dan Loro Jonggrang sesungguhnya mewakili dua kesaktian yang ada pada manusia. Bandung Bondowoso mewakili kesaktian jiwa. Walaupun gagal membangun candi sesuai permintaan Loro Jonggrang tetapi hasil karyanya tetap abadi. Itulah ciri kesaktian jiwa, ia akan menjadi Monumen Keabadian. Pada Loro Jonggrang kita menyaksikan kesaktian tubuh. Kesaktian tubuh terpampang nyata melalui kecantikan raganya. Selain kecantikan tubuh, kesaktian fisik lain dari Loro Jonggrang adalah  kecerdasannya. Dengan akal cerdiknya dia menggerakan orang-orangnya memancing ayam berkokok tanda pagi sudah datang. kecerdasannya  menggagalkan karya Bandung Bondowoso....

TERTULAR - GREEN VALLEY BANDUNGAN SEMARANG - 25 Okt 2025

Pagi ini di teras depan Kamar Opa dan Komandan Je Be kami menikmati  suasana pedesaan yang sudah sangat jarang ditemui. Ada desiran air kali mengalir di lembah kecil depan penginapan, ada kicau burung bahkan terlihat tupai asyik bercengkerama di pohon depan mata kami. Suasana alam ini sepertinya menghadirkan ilham ke Komandan Je Be dengan bertanya,"  Apakah kita tertular dari Bunda Maria setelah berziarah dan seperti apa kesiapan kita menyambut ziarah Bunda Maria ke rumah kita masing-masing? Pertayaan Komdan Je Be memantik penjelasan lanjutan dari Opa terkait Pesan Bunda Maria dalam Ziarah kali ini. TERTULAR. Dalam Bahasa Latin menular dan atau tertular adalah contingere yang terdiri dari dua kata Con = bersama dan tangere = menyentuh. Contingere atau contagio dalam kata bendanya mengisyaratkan ada kontak atau perjumpaan. Yang menjadikan orang tertular bukan kontak atau perjumpaan ala kadarnya melainkan perjumpaan yang mendalam, yang intens. Intensitas perjumpaan tidak saja se...

JEBAKAN KESOMBONGAN SPIRITUAL vs HIDUP UNTUK MENGHIDUPI - SEMARANG - 27 Okt 2025

Setiap detik adalah hujan inspirasi untuk hidup jika bersama Opa. Demikianpun di saat menunggu keberangkatan kembali ke Kupang sambil ditemani Kopi dan kebersamaan SKK Semarang yang luar biasa rahmat itu terus menghujani kami melalui dan dalam detik-detik kebersamaan. Singkatnya waktu kebersamaan tidak pernah mampu mempersingkat rahmat. Rahmat tetap dalam keutuhannya.  JEBAKAN KESOMBONGAN SPIRITUAL. Banyak kita mengukur spiritualitas kita dengan mengunjungi tempat ziarah bersejarah seperti Lourdes misalnya. Sesungguhnya berziarah ke tempat bersejarah secara rohani bukanlah sebuah kesalahan. Yang sering terjadi tanpa kita sadari adalah jebakan kesombongan yang disisipkan setan. Cerita kita mungkin saja awalnya bertujuan menginspirasi sesama tetapi tanpa sadar kita tergelincir pada kesombongan rohani. Cerita kita malah bisa berimbas sebaliknya. Sesama yang mendengar kisah kita bisa malah terbebani bahwa kami tidak mungkin bisa ke sana karena kehidupan ekonomi yang tidak memungkinkan....

MEMBERI DARI KEKURANGAN - BHS TDM - 29 Okt 2025

Pesan Injil "memberi dari kekurangan" sejauh ini kita maknai sebagai pesan memberi dengan tulus bahkan dalam keterbatasan. Sore ini Opa memberi pesan cukup berbeda dari yang biasa kita maknai. Memberi dari kekurangan menurut Opa spiritnya adalah bahwa kita mengurangi kebutuhan tertentu supaya akhirnya kita bisa memberi. Hal ini sudah dijalankan Komunitas SKK sejauh ini. Kita mengurangi dua kali makan dengan pola Authophagy sehingga bisa digunakan untuk memberi. Kita dengan ketat mengurangi ngemil, membatasi pemakaian dana agar darinya kita bisa bersedekah. Inilah semangat Teologis "Memberi dari kekekurangan."  HIDUP UNTUK MENGHIDUPKAN MENJADIKAN HIDUP LEBIH HIDUP.  Memberi dari kekurangan sesungguhnya memperkuat filosofi hidup untuk menghidupkan. Opa menegaskan secara khusus bagi para orang tua agar benar-benar mengurangi pola hidup yang tidak perlu dan menyisihkannya untuk anak-anak. Pada waktunya anak-anak akan menghidupkan kita. Dan lebih dari itu anak-anak kita ...

SEMUA DOA DARI SIAPAPUN DIDENGARKAN ALLAH - BHS TDM-27 Okt 25

  Bacaan Minggu, 26 Oktober 2025 menampilkan isu yang cukup kontradiktif dengan kenyataan hidup manusia. Miskin dan cap pendosa (pemungut cukai) menjadi kondisi yang paling dihindari ternyata justru diterima Allah sebaliknya menjadi kaya yang adalah dambaan setiap insan malah doanya tidak menembus awan. Yang dihindari malah doanya menembus awan, sedangkan yang didambakan malah terjadi sebaliknya. Banyak penjelasan yang kita dengar dan baca sering berkutat hanya pada moral umum bukan moral injil. Berikut beberapa penjelasan Opa menampilkan sesuatu yang sering luput dari permenungan kita.   ALLAH TIDAK PERNAH PILIH KASIH. Bacaan Hari Minggu kemarin seakan menghadirkan konflik dalam diri. Semua orang mau menjadi kaya dan masuk surga sementara yang doanya menembus awan justru orang miskin. Dunia membenci kemiskinan sementara justru doa orang miskin yang didengar Tuhan. Orang bisa saja* sampai pada pandangan bahwa mau kaya salah, mau miskin tidak enak, persetan dengan semua it...

BERIMAN YANG BENAR VS BERIMAN YANG KELIRU. - BHS Lampung- 5 Okt 2025

  Beragama  sekian lama sepertinya tidak membawa perubahan dalam beriman maupun dalam kehidupan pada umumnya. Hidup di negara yang  tidak memperlihatkan beragama dalam kartu identitasnya ternyata lebih baik hidupnya secara ekonomi dan lebih damai secara sosial dibandingkan di negara yang agamanya wajib dicantumkan dalam kartu identitas dirinya. Realita ini menghadirkan aneka pertanyaan salah satunya adakah yang salah dengan kehidupan beragama kita? Kedua, sudah benarkah hidup beragama itu identik dengan beriman?  Berikut Opa mengajak kita menjalankan hidup beriman secara benar.   BERAGAMA YANG BENAR DAN BERIMAN  YANG BENAR.  Banyak dari antara kita yang sudah merasa bertekun dalam beragama yang identik dengan beriman. Tetapi hidup sepertinya tidak lebih baik secara ekonomi dan tidak lebih baik secara sosial. Keluhan tetap menjadi makanan harian bahkan  Keluhan yang sama juga diungkap  dirumah-rumah Ibadat. Mestinya beragama dan beriman m...

IMAGO DEI DAN BAHASA - BHS Bali Teras Rumah - 11 Oktober 2025

 Opa mengawali pagi ini dengan pesan yang cukup serius tetapi selalu dengan gaya yang unik dan enak dinikmati. Opa mendasari pesan penting pagi ini dari kutipan Injil Yoh 1:1-2 yang berbunyi: Pada mulanya adalah Firman: Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Sabda dalam Kisah penciptaan pun semuanya dengan Sabda. Kata atau Sabda menjadi anugerah istimewah. Berikut Opa akan menjelaskan bagaimana seharusnya kita ber-KATA.   KATA/BAHASA BERENERGI MENCIPTA. Kata itu bukan tanpa energi. Justru Kata atau Bahasa itu berenergi mencipta. Itulah yang terjadi pada kisah penciptaan. Allah bersabda dan terciptalah semuanya. Allah menciptakan manusia juga dengan dan melalui sabda. Melalui Sabda Allah terciptalah manusia sebagai gambar atau citra Allah yang kita kenal sebagai Imago Dei. Dari dasar inilah kita bisa katakan bahwa pada bahasa manusia sebagai Imago Dei ada potensi mencipta. Potensi mencipta sangat potensial terlebih mencipta dalam hal-hal baik. Ba...

WIFE UNTUK LIFE - BHS TDM - 16 Okt 2025

 WIFE UNTUK LIFE WO(MB)MAN KARENA MAN PLUS.  Ma... Ma... Ma... Demikianlah panggilan yang menjadikan rumah bermakna rumah. Tanpa panggilan ini suasana  rumah terasa berbeda bahkan asing. Panggilan sederhana ini menegaskan penting dan vitalnya peran makhluk mulia yang bernama Perempuan.  WIFE untuk LIFE dan WO(MB)MAN karena MAN PLUS. Hidup benar-benar hidup karena vitalnya peran perempuan. Tugas mulia meRAHIMi kehidupan menjadikan perempuan berpartisipasi secara biologis dari Kerahiman Allah. Partisipasi kerahiman secara biologis sekurang-kurangnya tiga tahun pertama kehidupan. Tahun-tahun awal perempuan menanam kerahiman, memupuk dalam kasih sayang dan terus menumbuhkan kerahiman sepanjang hidup. Tidaklah mengherankan maka sebagai istri bernama WIFE karena darinya LIFE atau kehidupan rumah tangga bernilai kerahiman. Karenanya perempuan bernilai lebih dari MAN sebagai Man plus Womb yang kita kenal sebagai WO(MB) MAN. Plusnya sungguh  vital karena berkaitan dengan...

DAMAI itu DAM – AI (I in English) - BHS Klaten (Part2) - 25 Mei 2025

Apakah Damai ada padamu? Pertanyaan renungan Opa mengawali aktivitas ngopi pagi di BHS SKK Klaten. Pertanyaan ini memperlihatkan pentingnya damai yang pasti sudah sangat sering didengar baik dari mimbar agama maupun mimbar kehidupan lainnya. Damai memang menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita baik sebagai pribadi dalam keluarga, komunitas keagamaan maupun komunitas social dan komunitas kategorial lainnya. Kali ini Opa menjelaskan damai dari dan dalam ritus agama dan terlebih pada ritus kehidupan.  DAMAI DALAM RITUS HIDUP. Ritus keagamaan bagi banyak dari kita sudah dilakukan secara sungguh-sungguh. Meskipun demikian ritus agama terbatas. Ritus yang tidak terbatas justru ada dalam kehidupan sehari-hari. Ketika sendirian pun ritus hidup tetap berlangsung.  RITUS DAMAI DALAM BERPIKIR. Ketika berpikir ritus hidup tetap terjadi, saat itu kita bisa memandang ke dalam diri , apakah dalam berpikir damai ada dalam pikiranmu. Kalau pikiranmu berisi kecemasan maka kedamaian tida...

TEMPUS ET SPATIUM ATAU SPACE AND TIME - BHS Klaten (Part 1) - 24 Mei 2025

Satu Kebenaran yang diakui dan diterima oleh semua pemikir dari dahulu kala adalah Tempus dan spatium. Kedua hal ini bahkan diterima sebagai Rahmat tertua dan karenanya diterima sebagai kebenaran tertua hingga sekarang. Spatium dan Tempus atau space and time adalah dasar dari segenap kebenaran lain karena seluruh peristiwa hidup yang lain terjadi di atas space and time. Dengan kata lain space dan time adalah fondasi seluruh kebenaran tentang manusia. Siapa yang menggunakan space dan time sesuai  dengan hakekatnya sebagai dasar maka dia hidup. Manusia sudah cukup berhasil menggunakan space. Dia membagi space sesuai fungsinya walaupun amburadul. Jika kita berhenti pada kelihaian membagi space maka kita baru masuk ke Sebagian kecil dari Rahmat. Rahmat yang terbesar ada pada time/tempus.  TEMPUS, NON SPATIUM, GRATIA EST.  Karena Rahmat terbesar ada pada tempus maka kita paham bahwa Tempus, non spatium, gratia est atau sering disingkat Tempus Gratia Est – Waktu adalah Rahmat. ...

KASIH DALAM KACA MATA BARU - BHS Cirebon (Part 2) - 18 Mei 2025

  Kasih sejatinya menjadi topik utama dalam ajaran berbagai agama manapun. Kasih menjadi hukum pokok dalam setiap agama. Karena menjadi yang paling vital dalam ajaran berbagai agama maka setiap saat menjadi santapan kita dalam berbagai kesempatan. Kenyataan ini membuat banyak orang terkadang jenuh bosan dan tidak peduli dengan hukum utama hidup beragama ini. Dengan dan melalui anugerah Kaca Mata Baru Opa mencerahkan kita dengan dalam penjelasan tentang KASIH yang dibagi pembahasannya dalam tiga relasi utama yaitu Kasih kepada Tuhan, Sesama dan Diri Sendiri. KASIH KEPADA ALLAH.  Mengasihi Allah sudah sering diajarkan kepada kita sebagai umat dari agama kita masing-masing. (1)  Mengasihi Allah dengan dan melalui mengasihi sesama manusia. Pandangan ini juga didasarkan pada pandangan teologis-biblis bahwa manusia adalah Imago Dei/Citra Allah maka mengasihi sesama yang adalah Imago-nya sama juga mengasihi Allah; Ini baru Sebagian. Ada memang kesamaan cara kita mengasihi Allah ...

KEMBANG PUTIH DAN KACA MATA BARU - RAHMAT 18 TAHUN SKK - Cirebon 18 Mei 2025

  Bertambahnya usia sejatinya juga bermakna bertambahnya Rahmat. Merayakan 18 tahun Komunitas SKK sesungguhnya adalah merayakan Rahmat yang dianugerahkan kepada kita. KEMBANG PUTIH adalah salah satu karunia yang Opa sering sampaikan berulang-ulang dalam berbagai kesempatan perjumpaan. Dan hari ini, pada BHS Cirebon, kepada Komunitas SKK (yang anggotanya lintas Agama) Opa umumkan Rahmat baru yaitu KACA MATA BARU di usia yang baru-18 tahun.  KEMBANG PUTIH.  Sudah disampaikan Opa beberapa tahun belakangan ini bahwa pada setiap Hari Minggu ketika kita datang ke Gereja kita semua dikaruniai kembang putih. Kembang putih yang dianugerahkan kepada kita mengandung beberapa makna penting bagi kita seperti (1) Kita diajak untuk menjadi orang – orang putih yang membawa terang dalam hidup kita sehari-hari. Kembang itu hendak mengingatkan kita untuk hidup sebagai pembawa terang yang mengharumkan diri sendiri, kebersamaan dan yang terutama adalah mengharumkan Kasih Allah yang sudah 18 t...

A FILIO DULCISSIMO MATRIS AD FILIUM AMATUM DEI - BHS TDM - 15 Mei 2025

Di dalam otak kita, siapa pun kita, kita memiliki cita-cita, mempunyai kerinduan untuk menjadi bahagia. Kerinduan untuk memiliki uang, misalnya, itu hal yang normal karena hidup membutuhkan uang. Kerinduan untuk mendapatkan pekerjaan itu wajar karena memang bagian dari hidup. Tetapi sejatinya ada satu kerinduan tertinggi untuk orang beriman adalah rindu menjadi orang suci. Karena menjadi suci itulah jaminan mengalami kebahagiaan tertinggi dan kebahagiaan kekal. Opa lalu bertanya, “Pernakah kita membesaarkan kerinduan seperti itu dan berjuang melakukannya?” Pertanyaan sangat penting ini muncul di sela-sela Opa menjelaskan 7 keutamaan hidup sebagai lawan dari 7 dosa yang membawa kematian, Opa bercerita pengalaman hidupnya berjuang menjadi anak kesayangan mama dan ini bisa menjadi model anak kesayangan Allah atau menjadi suci untuk mendapatkan anugerah kebahagiaan kekal itu.  A FILIO DULCISSIMO MATRIS AD… dari menjadi anak kesayangan mama menuju… Jika mau jujur semua cita-cita kita um...

Menuju Kesaktian Jiwa - NMCC - 3 Mei 2025

Semakin dan terus bertumbuh menjadi ciri Komunitas SKK terlebih setelah merayakan Syukur atas HUT  ke 18. Bergerak dari upaya, terus menyehatkan jiwa yang berperan sangat vital dalam menyehatkan tubuh (Corpus Sanum in Menten Sanam) menuju Kesaktian Jiwa dalam membangun candi-candi kehidupan (Opa membandingkan dengan kesaktian Bandung Bondowoso ketika membangun 1000 candi). Beberapa Upaya menumbuhkan kesaktian jiwa yang akan terus diperjuangkan komunitas SKK seperti terlihat nyata pada perjuangan untuk 1. Makan sekali sehari. Kekisruhan yang terjadi pada pagi hari karena persoalan makan bahkan Opa mengatakan bahwa dosa paling banyak terjadi pada pagi hari karena sibuk mengurus makan dan minum. maka dosa pagi akan hilang seirama berkembangnya pola makan sekali sehari. Orang tidak lagi ribut dan rebut soal makan di pagi hari. Ada banyak waktu dan ruang untuk berbuat sesuatu yang lebih bermakna demi pertumbuhan kesaktian jiwa dari pada sekedar meributkan makan dan minum semata. Makan...

Manajemen Mengeluh - TDM - 7 Mei 2025

Mengeluh merupakan ekpresi manusiawi yang sering kita alami dalam kehidupan kita. Ketika menghadapi kondisi tertentu ekspresi kita sering hadir dalam bentuk keluhan. Keluhan yang tidak dikelola secara benar akan berakibat tidak baik bagi kehidupan kita. Sore ini Opa memberi ispirasi bagaimana seharusnya Komunitas SKK memandang dan mengelola keluhan. Opa membagi keluhan berdasarkan sasarannya. Dari sisi ini mengeluh dapat diarahkan pada tiga sasaran berbeda yaitu dengan diri sendiri, dengan sesama dan dengan Tuhan. Mengeluh dengan/kepada diri sendiri. Keluhan yang menyasar diri sendiri lebih jamak tidak menyelesaikan masalah. Ketika masalah tidak terselesaikan maka berpotensi menambah masalah baru. Dengan demikian sebaiknya jangan atau tidak mengeluh dengan atau kepada diri sendiri karena tidak saja tidak menyelesaikan masalah bahkan menambah masalah baru.  Mengeluh dengan/kepada Orang Lain. Ketika sasaran keluhan diarahkan kepada orang lain akibatnya bisa beragam. Selain tidak meny...