Setiap detik adalah hujan inspirasi untuk hidup jika bersama Opa. Demikianpun di saat menunggu keberangkatan kembali ke Kupang sambil ditemani Kopi dan kebersamaan SKK Semarang yang luar biasa rahmat itu terus menghujani kami melalui dan dalam detik-detik kebersamaan. Singkatnya waktu kebersamaan tidak pernah mampu mempersingkat rahmat. Rahmat tetap dalam keutuhannya.
JEBAKAN KESOMBONGAN SPIRITUAL.
Banyak kita mengukur spiritualitas kita dengan mengunjungi tempat ziarah bersejarah seperti Lourdes misalnya. Sesungguhnya berziarah ke tempat bersejarah secara rohani bukanlah sebuah kesalahan. Yang sering terjadi tanpa kita sadari adalah jebakan kesombongan yang disisipkan setan. Cerita kita mungkin saja awalnya bertujuan menginspirasi sesama tetapi tanpa sadar kita tergelincir pada kesombongan rohani. Cerita kita malah bisa berimbas sebaliknya. Sesama yang mendengar kisah kita bisa malah terbebani bahwa kami tidak mungkin bisa ke sana karena kehidupan ekonomi yang tidak memungkinkan. Lebih parahnya lagi jika mereka sampai pada kesimpulan bahwa kondisi miskinnya karena ketiadaan rahmat untuk mereka, ketiadaan rahmat yang membuat mereka tetap miskin. Jika demikian maka kisah ziarah kita malah menghambat sesama bertumbuh dalam iman. Jika tidak berhati-hati kita terpeleset pada kesombongan rohani melalui ziarah rohani kita. Kita lebih bercerita tentang wisata rohani berujung jebakan dan bukan ziarah rohani untuk pertumbuhan rohani. Boleh-boleh saja Berziarah tetapi yang lebih penting adalah menghidupi rahmat rohani dari ziarah rohani dalam keseharian kita.
HIDUP UNTUK MENGHIDUPKAN ORANG LAIN.
Selama ini Opa sering mengingatkan kita bahwa makan untuk hidup dan bukan hidup untuk makan. Istimewahnya di Semarang untuk pertama kalinya Opa menyampaikan bahwa yang lebih tinggi level dari hidup adalah hidup untuk menghidupkan orang lain. Inilah sejatinya misi ziarah kita, inilah misi kebersamaan SKK kita dan inilah misi hidup kita. Menurut Opa bahwa Pelayanan disemarang sangat potensial untuk mengajak semakin banyak orang mengalami Allah melalui meng-alam-i alam. Inilah hidup yang menghidupkan itu. Opa yang terus mengalirkan inspirasi hidup dalam setiap kesempatan dan Anggota SKK yang bertumbuh dalam setiap inspirasi dari Opa menjadi contoh nyata filosofi ini. Komunitas SKK terus didorong dalam kebersamaan untuk menghidupi filosofi hidup ini, HIDUP UNTUK MENGHIDUPKAN. Saudara dan sesama kita Etnis China dari muda sudah diberi semangat dan motivasi kuat untuk menjadi kaya mereka berjuang sungguh-sungguh untuk menjadi kaya. Hal ini seharusnya menarik untuk kita yang lain tetapi misi hidup seperti ini lebih bernilai ketika dengan kekayaan kita kita bisa menghidupkan orang lain. Kita bisa mulai dari keluarga kita menjadi suami yang menghidupkan istri dan anak-anak dan sebaliknya. Jika masih ada kelebihan maka kita masih bisa berguna bagi sesama dengan menghidupakan mereka dalam berbagai cara dan bentuknya. Hal ini bisa dilatih melalu pertanyaan reflektif hidup bukan untuk apa tetapi bertanyalah HIDUP UNTUK SIAPA. Mari terus bertumbuh bersama dalam filosofi ini "HIDUP UNTUK MENGHIDUPKAN." Salam Sukacita 😍
PORAT ANTONIUS
#TEAMBHSKOCARKACIRSKK by Niko Boleng.
Comments
Post a Comment