Skip to main content

MENG-HIDUP-I DOA BAPA KAMI - BHS Medan - 1 November 2025

 BHS di Medan kali ini diawali dengan ajakan Opa untuk memaknai kembali Doa Bapak Kami dari ajaran Kristiani. Karena sering dan selalu didaraskan kebanyakan kita tidak lagi menyadari makna yang sangat mendalam dari Doa yang diajarkan sendiri oleh Yesus. Opa menjelaskan kedalaman makna Doa Bapak Kami untuk kita jadikan pedoman dalam keseharian kita. 


 MENG-HIDUP-I  DOA 'BAPAK KAMI.' 


Sejak awal Opa mengingatkan bahwa Bimbingan Hidup Sehat dari Komunitas SKK bersama Opa merupakan bimbingan hidup sehat menurut ukuran Allah. Kali ini Opa menjelaskan salah satu cara mengerti ukuran Allah dalam BHS dengan memaknai Doa Kristiani Doa Bapak Kami yang universal nilainya. (1). Melalui Doa 'Bapak Kami' kita mengakui bahwa Allah itu ada dan Allah itu baik adanya. Salah satu bukti kebaikanNya adalah melimpahkan situasi Kerajaan Surga kedalam dunia yang di dalamnya kita hidupi. Kita memohon datangnya Kerajaan dan Kehendak Allah terjadi di bumi seperti atau sama persis di dalam surga. Di surga semua orang sehat maka di bumi pun sangat mungkin kita bisa sehat seperti di surga. Demikian pun keutamaan hidup yang lain, di surga ada persaudaraan, ada sukacita, ada kedamaian maka suasana seperti ini sangatlah mungkin kita hidupi juga di dunia kita.  (2). Berikanlah kami pada hari ini makanan kami secukupnya. Ini obat obesitas dan penyakit turunannya ala Allah. Ini anugerah makanan ukuran Allah. Kita berdoa demikian tetapi kebanyakan kita makan sampai tidak sanggup dan mengatakan cukup sudah terlalu kenyang. Makan berlebihan hingga terlalu kenyang itu makan makanan dalam ukuran yang berbeda dengan ukuran yang dikehendaki Allah. (3). Ampunilah kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Jika kita hidupi semangat hidup ini maka sesungguhnya kita tidak perlu menderita penyakit yang sangat menghantui di bumi. Tidak perlu ada penyakit darah tinggi, penyakit jantung dan penyakit stroke. Kita tidak perlu marah-marah jika jiwa kita memiliki semangat mengampuni. Ini cara kita terbebas dari penyakit jantung, darah tinggi sampai stroke menurut ukuran Allah. Mengampuni jalan paling mumpuni dan ampuh. Berbuat salah itu manusiawi, mengampuni itu ilahi. Errare Humanum Est, Ignoscere Divinum. Kita sering mau melarikan diri dengan hanya mempopulerkan errare humanum est dan melupakan ignoscere divinum. Kalau marah maka *jantung akan berdebar kencang, tekanan darah meninggi dan jika terus menerus marah maka pembuluh darah tidak sanggup lagi menampung tekanan darah maka pecahlah pembuluh darah di otak maka orang akan stroke. Ini akan terjadi pada kita jika terus mendendam, marah dan tidak pernah puas dalam hidup. Lambung pun akan terbebas jika kita damai dan mengampuni. Ini ukuran ilahi yang bisa kita manusiawikan dalam hidup. Mengampuni adalah keutamaan ilahi yang bisa kita manusiawikan karena kita manusia berjiwa. Jiwa kita berciri ilahi maka keutamaan ilahi bisa kita jalakan di bumi dan membebaskan kita dari berbagai penyakit. Inilah obat menurut ukuran Allah. 


Komunitas SKK melalui BHS terus dibimbing agar menjalani hidup menurut ukuran Allah. Makan secukupnya sudah dipraktekan dengan pola authophagy, makan cukup sekali pada malam hari. Jika hanya ada pisang, cukup, jika hanya ada singkong, itu juga makanan dan itu cukup. Komunitas SKK tidak berhenti hanya pada makanan tubuh. BHS Opa lebih menekankan pada nutrisi jiwa melalui bimbingan untuk terus mengampuni, terus menghidupkan persaudaraan, sukacita, damai dalam komunitas terdekat,* dalam keluarga masing-masing dan pasti akan bercahaya pada komunitas yang lebih besar. Inilah BHS menurut ukuran Allah, jika menggunakan ukuran manusia maka yang kita panen adalah berbagai penderitaan walaupun tiada hari tanpa Doa Bapak Kami. Mari menjadikan Doa Bapak Kami hidup dalam hidup bukan sebatas pada mulut melainkan pada aksi nyata. 

PORAT ANTONIUS


#TEAMBHSKOCARKACIRSKK by Niko Boleng.

Comments

Popular posts from this blog

DAMAI itu DAM – AI (I in English) - BHS Klaten (Part2) - 25 Mei 2025

Apakah Damai ada padamu? Pertanyaan renungan Opa mengawali aktivitas ngopi pagi di BHS SKK Klaten. Pertanyaan ini memperlihatkan pentingnya damai yang pasti sudah sangat sering didengar baik dari mimbar agama maupun mimbar kehidupan lainnya. Damai memang menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita baik sebagai pribadi dalam keluarga, komunitas keagamaan maupun komunitas social dan komunitas kategorial lainnya. Kali ini Opa menjelaskan damai dari dan dalam ritus agama dan terlebih pada ritus kehidupan.  DAMAI DALAM RITUS HIDUP. Ritus keagamaan bagi banyak dari kita sudah dilakukan secara sungguh-sungguh. Meskipun demikian ritus agama terbatas. Ritus yang tidak terbatas justru ada dalam kehidupan sehari-hari. Ketika sendirian pun ritus hidup tetap berlangsung.  RITUS DAMAI DALAM BERPIKIR. Ketika berpikir ritus hidup tetap terjadi, saat itu kita bisa memandang ke dalam diri , apakah dalam berpikir damai ada dalam pikiranmu. Kalau pikiranmu berisi kecemasan maka kedamaian tida...

TEMPUS ET SPATIUM ATAU SPACE AND TIME - BHS Klaten (Part 1) - 24 Mei 2025

Satu Kebenaran yang diakui dan diterima oleh semua pemikir dari dahulu kala adalah Tempus dan spatium. Kedua hal ini bahkan diterima sebagai Rahmat tertua dan karenanya diterima sebagai kebenaran tertua hingga sekarang. Spatium dan Tempus atau space and time adalah dasar dari segenap kebenaran lain karena seluruh peristiwa hidup yang lain terjadi di atas space and time. Dengan kata lain space dan time adalah fondasi seluruh kebenaran tentang manusia. Siapa yang menggunakan space dan time sesuai  dengan hakekatnya sebagai dasar maka dia hidup. Manusia sudah cukup berhasil menggunakan space. Dia membagi space sesuai fungsinya walaupun amburadul. Jika kita berhenti pada kelihaian membagi space maka kita baru masuk ke Sebagian kecil dari Rahmat. Rahmat yang terbesar ada pada time/tempus.  TEMPUS, NON SPATIUM, GRATIA EST.  Karena Rahmat terbesar ada pada tempus maka kita paham bahwa Tempus, non spatium, gratia est atau sering disingkat Tempus Gratia Est – Waktu adalah Rahmat. ...

A FILIO DULCISSIMO MATRIS AD FILIUM AMATUM DEI - BHS TDM - 15 Mei 2025

Di dalam otak kita, siapa pun kita, kita memiliki cita-cita, mempunyai kerinduan untuk menjadi bahagia. Kerinduan untuk memiliki uang, misalnya, itu hal yang normal karena hidup membutuhkan uang. Kerinduan untuk mendapatkan pekerjaan itu wajar karena memang bagian dari hidup. Tetapi sejatinya ada satu kerinduan tertinggi untuk orang beriman adalah rindu menjadi orang suci. Karena menjadi suci itulah jaminan mengalami kebahagiaan tertinggi dan kebahagiaan kekal. Opa lalu bertanya, “Pernakah kita membesaarkan kerinduan seperti itu dan berjuang melakukannya?” Pertanyaan sangat penting ini muncul di sela-sela Opa menjelaskan 7 keutamaan hidup sebagai lawan dari 7 dosa yang membawa kematian, Opa bercerita pengalaman hidupnya berjuang menjadi anak kesayangan mama dan ini bisa menjadi model anak kesayangan Allah atau menjadi suci untuk mendapatkan anugerah kebahagiaan kekal itu.  A FILIO DULCISSIMO MATRIS AD… dari menjadi anak kesayangan mama menuju… Jika mau jujur semua cita-cita kita um...