Skip to main content

MERAWAT KONEKSI - BHS TDM - 23 Okt 2025

Betapapun hebatnya, manusia tidak pernah bisa hidup sendiri. Manusia memiliki koneksi dengan berbagai hal di luar dirinya. Koneksi itu turut menentukan hidupnya. Sore ini Opa menyampaikan pentingnya merawat koneksi itu.


MERAWAT KONEKSI.


Kata koneksi berakar dari bahasa Latin conectere (Com=bersama dan nectere=mengikat/menyambung) yang arti harafiahnya mengikat atau menyambung  bersama. Makna dasar ini menyiratkan bahwa terlepas dari ikatan itu akan berpengaruh pada diri kita sendiri. Manusia memiliki koneksi dengan sesama, dengan alam dan juga dengan Allah. Benarlah ungkapan Inggris "No man is an island." Agar ikatan itu berfungsi maksimal bagi pengembangan diri kita perlu merawatnya. Sebenarnya dasar dari merawat koneksi  diawali dengan merawat diri. Opa tidak jemu-jemunya membimbing kita agar terus merawat diri dari berbagai aspek. Secara fisik kita cukup taat racun dan menjadikan mandi dari dalam alias minum air sebagai habitus rutin. Agar aspek fisik kita prima kita perkuat sisi jiwa dengan terus berbuat dan berkembang dalam kebaikan hidup sambil terus berbenah meninggalkan racun jiwa. Merias diri termasuk bagian penting dari merawat diri. Opa mengatakan merias diri menjadi ekspresi jiwa. Merias diri menjadi gerbang masuk orang menikmati keunikan jiwa kita yang sabar, peduli, sukacita, dll. Kondisi ini menjadikan kita hidup dan berkembang tetapi ini saja tidak cukup. Kita memiliki koneksi yang ikut menentukan hidup kita menuju yang lebih maksimal. Kita sudah semestinya merawat alam yang sejauh ini tidak pernah mengeluh menyediakan segalanya untuk kita. Cukup kitta mulai dari lingkungan  terdekat. Kita perlu merawat Lingkungan  rumah kita dengan tanaman organik agar yang kita makan benar-benar makanan sehat. Tanaman pasti menyediakan oksigen bersih sekitar rumah menjadikan kesehatan kita dalam rumah lebih terjamin. Tanaman terlebih sayur organik bisa juga dimonetisasi jika lahan cukup memadai. Koneksi dengan alam menghadirkan harmoni baik bagi hidup. Koneksi penting lainnya adalah sesama. Merawat sesama cukup dengan berbuat kebaikan. Kebaikan menjadi tali pengikat kebersamaan yang tidak pernah putus. Kebaikan hidup menjadikan koneksi kita dengan siapa saja pasti tidak terganggu. Komunitas SKK sudah membuktikannya sejauh ini. Semua koneksi kita berawal dan bermuara pada Allah pencipta kita. Allah menganugerahkan kita alam, sesama dan semuanya agar kita berkembang menuju kesempurnaan hidup. Melalui jiwa yang terus menabur kebaikan relasi kita dengan Allah yang "mboten sare" akan terus bertumbuh. Sejatinya relasi inilah yang paling menentukan bertumbuhnya jiwa dalam kebaikan. Kebaikan dengan dan dalam diri, alam dan sesama menentukan bertumbuh baiknya koneksi kita dengan Allah. Allah menghadirkan berkatNYA dalam koneksi itu. Kita meraup semua berkatNYA jika kita merawat baik koneksi itu (Baca kembali penjelasan Opa tentang Segi tiga relasi)... 

Salam Sukacita. 😍


PORAT ANTONIUS



#TEAMBHSKOCARKACIRSKK by Niko Boleng

Comments

Popular posts from this blog

DAMAI itu DAM – AI (I in English) - BHS Klaten (Part2) - 25 Mei 2025

Apakah Damai ada padamu? Pertanyaan renungan Opa mengawali aktivitas ngopi pagi di BHS SKK Klaten. Pertanyaan ini memperlihatkan pentingnya damai yang pasti sudah sangat sering didengar baik dari mimbar agama maupun mimbar kehidupan lainnya. Damai memang menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita baik sebagai pribadi dalam keluarga, komunitas keagamaan maupun komunitas social dan komunitas kategorial lainnya. Kali ini Opa menjelaskan damai dari dan dalam ritus agama dan terlebih pada ritus kehidupan.  DAMAI DALAM RITUS HIDUP. Ritus keagamaan bagi banyak dari kita sudah dilakukan secara sungguh-sungguh. Meskipun demikian ritus agama terbatas. Ritus yang tidak terbatas justru ada dalam kehidupan sehari-hari. Ketika sendirian pun ritus hidup tetap berlangsung.  RITUS DAMAI DALAM BERPIKIR. Ketika berpikir ritus hidup tetap terjadi, saat itu kita bisa memandang ke dalam diri , apakah dalam berpikir damai ada dalam pikiranmu. Kalau pikiranmu berisi kecemasan maka kedamaian tida...

TEMPUS ET SPATIUM ATAU SPACE AND TIME - BHS Klaten (Part 1) - 24 Mei 2025

Satu Kebenaran yang diakui dan diterima oleh semua pemikir dari dahulu kala adalah Tempus dan spatium. Kedua hal ini bahkan diterima sebagai Rahmat tertua dan karenanya diterima sebagai kebenaran tertua hingga sekarang. Spatium dan Tempus atau space and time adalah dasar dari segenap kebenaran lain karena seluruh peristiwa hidup yang lain terjadi di atas space and time. Dengan kata lain space dan time adalah fondasi seluruh kebenaran tentang manusia. Siapa yang menggunakan space dan time sesuai  dengan hakekatnya sebagai dasar maka dia hidup. Manusia sudah cukup berhasil menggunakan space. Dia membagi space sesuai fungsinya walaupun amburadul. Jika kita berhenti pada kelihaian membagi space maka kita baru masuk ke Sebagian kecil dari Rahmat. Rahmat yang terbesar ada pada time/tempus.  TEMPUS, NON SPATIUM, GRATIA EST.  Karena Rahmat terbesar ada pada tempus maka kita paham bahwa Tempus, non spatium, gratia est atau sering disingkat Tempus Gratia Est – Waktu adalah Rahmat. ...

A FILIO DULCISSIMO MATRIS AD FILIUM AMATUM DEI - BHS TDM - 15 Mei 2025

Di dalam otak kita, siapa pun kita, kita memiliki cita-cita, mempunyai kerinduan untuk menjadi bahagia. Kerinduan untuk memiliki uang, misalnya, itu hal yang normal karena hidup membutuhkan uang. Kerinduan untuk mendapatkan pekerjaan itu wajar karena memang bagian dari hidup. Tetapi sejatinya ada satu kerinduan tertinggi untuk orang beriman adalah rindu menjadi orang suci. Karena menjadi suci itulah jaminan mengalami kebahagiaan tertinggi dan kebahagiaan kekal. Opa lalu bertanya, “Pernakah kita membesaarkan kerinduan seperti itu dan berjuang melakukannya?” Pertanyaan sangat penting ini muncul di sela-sela Opa menjelaskan 7 keutamaan hidup sebagai lawan dari 7 dosa yang membawa kematian, Opa bercerita pengalaman hidupnya berjuang menjadi anak kesayangan mama dan ini bisa menjadi model anak kesayangan Allah atau menjadi suci untuk mendapatkan anugerah kebahagiaan kekal itu.  A FILIO DULCISSIMO MATRIS AD… dari menjadi anak kesayangan mama menuju… Jika mau jujur semua cita-cita kita um...