Mengeluh merupakan ekpresi manusiawi yang sering kita alami dalam kehidupan kita. Ketika menghadapi kondisi tertentu ekspresi kita sering hadir dalam bentuk keluhan. Keluhan yang tidak dikelola secara benar akan berakibat tidak baik bagi kehidupan kita. Sore ini Opa memberi ispirasi bagaimana seharusnya Komunitas SKK memandang dan mengelola keluhan. Opa membagi keluhan berdasarkan sasarannya. Dari sisi ini mengeluh dapat diarahkan pada tiga sasaran berbeda yaitu dengan diri sendiri, dengan sesama dan dengan Tuhan.
Mengeluh dengan/kepada diri sendiri.
Keluhan yang menyasar diri sendiri lebih jamak tidak menyelesaikan masalah. Ketika masalah tidak terselesaikan maka berpotensi menambah masalah baru. Dengan demikian sebaiknya jangan atau tidak mengeluh dengan atau kepada diri sendiri karena tidak saja tidak menyelesaikan masalah bahkan menambah masalah baru.
Mengeluh dengan/kepada Orang Lain.
Ketika sasaran keluhan diarahkan kepada orang lain akibatnya bisa beragam. Selain tidak menyelesaikan masalah, keluhan ini juga bisa menambah masalah tidaksaja dengan diri sendiri melainkan juga membebani orang lain. Keluhan yang diarahkan kepada orang lain memiliki sekurang-kurangnya tiga hal; (a) tidak menyelesaikan masalah (b) menambah masalah pada diri sendiri dan (c) menambah masalah pada orang lain karena kita tidak tahu beban orang lain bahkan bisa menimbulkan bentrok. Masalahnya semakin rumit. Ini artinya mengeluh kepada orang lain bukan tidak boleh tetapi tidak dianjurkan dan sudah seharusnya dipikirkan dulu sebaik-baiknya.
Mengeluh dengan/kepada Tuhan.
Sasaran keluhan ini yang paling dianjurkan dalam Komunitas SKK. Mengeluh kepada Tuhan bisa menyelesaikan masalah bisa juga tidak. Tetapi baiknya adalah tidak menambah beban pada orang lain dan juga pada diri sendiri. Karenanya mengelulah kepada Tuhan. Sebenarnya kalau kita melihat ada masalah pada kita sesungguhnya itu adalah suatu undangan dari Tuhan untuk (a) berkomunikasi dengan Tuhan. (b) Bersama Tuhan melihat masalahnya dengan benar dan menemukan jawabannya. Artinya dengan dan Bersama Tuhan kita berpeluang memecahkan masalah tetapi apakah kita mendengarkan atau melihat apa yang ditawarkan Tuhan atau malah sebaliknya. Karena kalau kita mengikuti tawaran Tuhan, masalahnya selesai. Bagaimana Tuhan menjawab masalah kita bisa langsung kepada kita. Tiba-tiba ingat saya kemarin marah sekali itu artinya tawaran untuk bertobat dari marah misalnya. Ketika kita ingat ada orang yang meminta bantuan dan kita menolak artinya berbagilah ketika ada orang meminta bantuan. Dan yang baik adalah cari orang yang benar membutuhkan. Tentu hal ini akan menjadi masalah ketika kita berpura-pura tidak bisa karena kita berbohong. Kita mencari-cari alasan tidak bisa. Jadi ada peluang masalah kita dipecahkan. Bisa saja misalnya dari segi ekonomi ada tawaran pekerjaan yang dari Allah yang biasanya pekerjaan yang tidak kita sukai karena yang kita cari adalah pekerjaan yang menguntungkan, yang enak dan pikiran ini yang menyebabkan kita menolak tawaran Allah. Contoh lain ketika kita diajak untuk berbagi misalnya pakaian bekas yang masih bagus kepada orang. Ketika mulai berpikir bahwa ah.. pakaian ini sebenarnya masih bagus maka di situlah ternyata kita menolak tawaran Tuhan untuk berbagi.
BHS SKK sejatinya mengajak dan mengajar kita untuk mandiri. Mandiri dalam pengertian tidak menjadi beban bagi orang lain tetapi justru menjadi kekuatan untuk meringankan beban orang lain. Kita tetap bergantung kepada Allah maka belajarlah dan tetaplah menjadi orang baik agar jawabannya bisa kita dengarkan dengan baik. Yang jelas kita sudah tahu mengapa kita menjadi sakit, sebabnya sudah jelas, karena makan atau jiwa bermasalah. Jadi tinggal disampaikan kepada Tuhan dan siaplah mendengarkan jawabannya. Jawaban Roh itu selalu pertama, pendek, dan jelas. Kita terbiasa digoda untuk berpikir yang bisa saja membelokkan sehingga kita menolak jawaban dari Tuhan. Setiap kita ketika hendak mengeluh maka mengeluhlah kepada Tuhan dan bersiaplah dengan jawaban Tuhan yang bisa melalui diri sendiri tetapi juga melalui orang lain. Pengalaman Opa selama ini, SKK mengeluh melalui Opa kepada Tuhan dan Tuhan memberikan jawaban melalui Opa saja bahkan masih diprotes juga. Dan sesungguhnya ketika diprotes nilai Rahmat dari jawaban itu tidak saja berkurang bahkan bisa saja menguap alias hilang, bisa jadi dipindahkan kepada orang lain. Berdasarkan pengalaman Opa yang sering protes rahmatnya kalaupun diterima tetapi biasanya berkurang. Jadi sikap kita setelah diberitahu A maka A, jangan diprotes lagi dengan pikiran jangan-jangan B. Ini sikap yang keliru. Kita belajar terima dengan senang hati, jalankan dengan suka cita tanpa komentar. Jadi ingatlah mengeluh itu undangan. Ketika orang mengeluh kepada kita, kita coba mendengarkan keluhannya karena mendengarkan itu juga meningkatkan derajat kita walaupun pekerjaan mendengarkan itu melelahkan. Karenanya belajarlah mendengarkan tanpaharus memberi Solusi. Ketika menerima keluhan orang jalan terbaik adalah membawakannya dalam doa. Ketika anak-anak yang kita pandang bermasalah maka bawakanlah dalam doa dan orang tua berjuang memikul tanggung jawab itu. Mari komunitas SKK teruslah belajar mengelola Keluhan secara benar ketika berhadapan dengan masalah.
Porat Antonius
NB:
Baca dan Hayati pesan Opa Anton ini dengan Segenap hati utk dijalankan dalam hidup keseharian agar benar2 sehat jiwa dan badan.
TEAMBHSKOCARKACIR. 👍❤😀
Niko Boleng
Comments
Post a Comment