WIFE UNTUK LIFE
WO(MB)MAN KARENA MAN PLUS.
Ma... Ma... Ma... Demikianlah panggilan yang menjadikan rumah bermakna rumah. Tanpa panggilan ini suasana rumah terasa berbeda bahkan asing. Panggilan sederhana ini menegaskan penting dan vitalnya peran makhluk mulia yang bernama Perempuan.
WIFE untuk LIFE dan WO(MB)MAN karena MAN PLUS.
Hidup benar-benar hidup karena vitalnya peran perempuan. Tugas mulia meRAHIMi kehidupan menjadikan perempuan berpartisipasi secara biologis dari Kerahiman Allah. Partisipasi kerahiman secara biologis sekurang-kurangnya tiga tahun pertama kehidupan. Tahun-tahun awal perempuan menanam kerahiman, memupuk dalam kasih sayang dan terus menumbuhkan kerahiman sepanjang hidup. Tidaklah mengherankan maka sebagai istri bernama WIFE karena darinya LIFE atau kehidupan rumah tangga bernilai kerahiman. Karenanya perempuan bernilai lebih dari MAN sebagai Man plus Womb yang kita kenal sebagai WO(MB) MAN. Plusnya sungguh vital karena berkaitan dengan unsur inti kehidupan yaitu WOMB alias rahim. Partisipasi biologis dari Allah sungguh nyata sampai Opa memberi pesan bahwa gerakan emansipasi berpotensi menjadi emansisapi jika mengabaikan kerahiman Allah. Sebagai Man Plus alias Wo(mb)man emansipasi bermakna lain di mana laki-lakilah yang seharusnya berjuang untuk kesetaraan gender bukan perempuan. Perempuan menjadi tempat belajar kerahiman, menjadi pusat semua kita menimba kerahiman. Emansipasi seharusnya dari pria ke perempuan terlebih dalam hal kerahiman.
Mari komunitas Societas Configurationis Caritatis alias SKK menjadi pionir menempatkan perempuan sebagai pusat belajar kerahiman, sebagai sentra menghargai peran perempuan untuk kerahiman hidup yang lebih mulia.
PORAT ANTONIUS
TEAMBHSKOCARKACIRSKK.
Niko Boleng.
Comments
Post a Comment