Skip to main content

TEMPUS ET SPATIUM ATAU SPACE AND TIME - BHS Klaten (Part 1) - 24 Mei 2025

Satu Kebenaran yang diakui dan diterima oleh semua pemikir dari dahulu kala adalah Tempus dan spatium. Kedua hal ini bahkan diterima sebagai Rahmat tertua dan karenanya diterima sebagai kebenaran tertua hingga sekarang. Spatium dan Tempus atau space and time adalah dasar dari segenap kebenaran lain karena seluruh peristiwa hidup yang lain terjadi di atas space and time. Dengan kata lain space dan time adalah fondasi seluruh kebenaran tentang manusia. Siapa yang menggunakan space dan time sesuai  dengan hakekatnya sebagai dasar maka dia hidup. Manusia sudah cukup berhasil menggunakan space. Dia membagi space sesuai fungsinya walaupun amburadul. Jika kita berhenti pada kelihaian membagi space maka kita baru masuk ke Sebagian kecil dari Rahmat. Rahmat yang terbesar ada pada time/tempus. 


TEMPUS, NON SPATIUM, GRATIA EST.


 Karena Rahmat terbesar ada pada tempus maka kita paham bahwa Tempus, non spatium, gratia est atau sering disingkat Tempus Gratia Est – Waktu adalah Rahmat. Kita bahkan tidak pernah mendengar Spatium gratia est. Kalau mau mengalami Rahmat, isilah waktu dan aturlah dirimu sesuai dengan waktu itu. Karena setiap waktu dengan rahmatnya masiing-masing. Karena itu sikap hidup yang benar bukan mengatur waktu. Karena waktu terus mengalir dengan Rahmat yang berbeda-beda. Aturlah hidupmu sesuai waktu itu. Kita tidak tahu kapan datangnya ilham, kapan datangnya ngantuk, kapan bangun, maka begitu ilham datang misalnya ikutilah itu. Karena demikianlah waktunya, ikutilah bahkan Opa menegaskan menghambalah padanya karena memang semua waktu sudah dengan rahmatnya masing-masing. Begitu ngantuk datang, maka tidurlah. Ketika sadar datang tinggalkan tidur. Kita seyogyanya mengikuti alur Rahmat ini, bukan mengaturnya. Ketika kita sudah menjadi hamba waktu kita sudah menjadi hamba Rahmat. Menjadi hamba Rahmat sama maknanya menjadi hamba Allah yang terus melipatgandakan Rahmat itu sendiri.   


TUBUH ADALAH JUGA SPATIUM.


Tubuh adalah space. Berbicara tubuh berarti kita masih berkonsentrasi pada space. Kita belum berkonsentrasi pada tempus. Jiwalah yang mengisi tubuh sebagai space dengan adil. Cuma jiwa yang mengatur space secara adil. 

Jiwa itu di dalam tubuh, mengisi semua sel berapapun jumlah sel tubuh secara merata. Dia mengatur lalu lintas semua aliran darah ke semua sel sesuai peruntukannya karena jiwa adalah bagian dari tempus. Jiwa tidak terikat space karena dia hidup bersama waktu. Kita berhasil mengatur space makanan tetapi ketika kita sedikit saja dengan kesungguhan mengatur makanan itu maka hasilnya sebagaimana yang didapatkan sekarang. Kita belum sampai pada totalitas, karena totalitas adalah sisi lain dari space yaitu waktu untuk memenuhi panggilan spirit. Panggilan spirit  itu adalah panggilan untuk berkonsentrasi pada yang baik. Dia akan bekerja melalui tubuh. Opa sempat berbicara soal panggilan karena pancingan dari Ibu Oeke yang menunjuk ke Opa kata *Faith dan ketika Opa bertanya apa itu Faith, Ibu Uke menjawab Destiny. Destini itu sesungguhnya space dan karenanya bisa ada orang di ruang itu, bisa juga tidak. Oleh karenanya yang ditemukan cuma space tubuh untuk mengunjungi suatu tempat. Berbeda kalau kita melihat Faith sebagai panggilan. Faith sebagai panggilan bisa saja dia mengambil dari kita tetapi tidak untuk membuat kita kosong. Dia mengambil dari kita untuk diganti dengan yang berkualitas. Dalam hidup sehari-hari, misalnya atasan memanggil kita, kita hadir. Ketika kita hadir memenuhi panggilan itu sebagai beban maka kita tidak menyerahkan yang buruk pada kita untuk diganti dengan yang lain. Ini terjadi karena orang memandang itu sebagai tugas bukan kepercayaan dari pimpinan. Menukar yang buruk misalnya tidak dipercayai orang dengan kepercayaan untuk meningkatkan derajat saya bukan pimpinan maka kita akan dengan suka cita menjalaninya dan yang terjadi adalah kita naik kelas. Kita terus bertumbuh menjadi orang kepercayaan. Demikian juga Allah  memanggil kita untuk menguduskan hari Tuhan bukan supaya Tuhan kudus tetapi supaya Tuhan mengangkat kita menjadi Kudus. Kasihilah sesamamu manusia bukan untuk kebaikan orang tetapi kebaikan diri sendiri, paling tidak di antara kita, karena kalau kasih di antara kita besar maka itu menjadi space yang lebih luas bagi kasih Allah yang terus mengalir bersama waktu. Kalau kita hanya mengasihi diri sendiri maka spacenya kecil. Begitu kita mengasihi semakin banyak orang maka spacenya semakin meluas dan besar sehingga ruang bagi kasih Allah yang berlimpah ruah selalu bisa mendapat tempat di antara kita.   Mari terus bersama melipatgandakan Rahmat, dari Allah dalam komunitas SKK dan komunitas lainnya.

Porat Antonius


NB:

Baca dan Hayati pesan Opa Anton ini  dengan Segenap hati utk dijalankan dalam hidup keseharian agar benar2 sehat jiwa dan badan.


TEAMBHSKOCARKACIR. 👍❤😀


Niko Boleng

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Takut, Allah Menyertai Kita - Oleh Porat Antonius - BHSO Klaten 7 Agt 2021

Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut.  Sebagai warga neg...

Sehat Ditentukan Oleh Allah - BHSO Lampung Makassar 4 Feb 23

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang.  Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, sa...

PESAN - Oleh Rafael - TDM 20 Februari 2025

PESAN MALAIKAT RAFAEL  Pesan ini singkat… kalian dengarkan baik2, pesannya singkat. Tapi saya mau koreksi tentang kata PESAN.   Pesan itu sesuatu yang disampaikan, kalian belum memiliki apa yang dipesankan. Kalian mendengarkan kata2 itu  masuk ke dalam diri kalian tetapi ia akan hanya menjadi kata2.  Kata2 itu apa sih….kata2 itu adalah sesuatu yang menentukan dalam pikiran kalian…  kata2 bisa menjadi sebuah energi, pendorong untuk kalian bisa melakukan sesuatu. Tetapi kata2 hanya akan menjadi kata2, walaupun kata2 itu sendiri punya energi. Tetapi ketika tidak digunakan kata2 itu hanyalah kata2.. misalnya kata cantik… ada energi dari kata cantik itu… energi yang mungkin selama ini tidak dipandang sebagai suatu hal atau energi yang bisa menghidupkan diri kalian… saya hitam misalnya…yah sudah…kalian akan menerima diri kalian sebagai orang yang hitam…tapi dunia membentuk hitam itu sebagai sesuatu yang negative. Sesuatu yang membuat kalian ooo saya berbeda dan saya y...