Kasih sejatinya menjadi topik utama dalam ajaran berbagai agama manapun. Kasih menjadi hukum pokok dalam setiap agama. Karena menjadi yang paling vital dalam ajaran berbagai agama maka setiap saat menjadi santapan kita dalam berbagai kesempatan. Kenyataan ini membuat banyak orang terkadang jenuh bosan dan tidak peduli dengan hukum utama hidup beragama ini. Dengan dan melalui anugerah Kaca Mata Baru Opa mencerahkan kita dengan dalam penjelasan tentang KASIH yang dibagi pembahasannya dalam tiga relasi utama yaitu Kasih kepada Tuhan, Sesama dan Diri Sendiri.
KASIH KEPADA ALLAH.
Mengasihi Allah sudah sering diajarkan kepada kita sebagai umat dari agama kita masing-masing. (1) Mengasihi Allah dengan dan melalui mengasihi sesama manusia. Pandangan ini juga didasarkan pada pandangan teologis-biblis bahwa manusia adalah Imago Dei/Citra Allah maka mengasihi sesama yang adalah Imago-nya sama juga mengasihi Allah; Ini baru Sebagian. Ada memang kesamaan cara kita mengasihi Allah dengan mengasihi manusia; (2) Yang pokok mengasihi Allah sesungguhnya adalah Dengar dan lakukan perintah-perintahNya. Kalau *kita mendengarkan perintahNya dan melakukannya dengan sungguh hati maka seperti yang dikatakan Om John Berch… Allah tidak lagi mengeluh tentang kita …karena Allah melihat kita sukses hidup sebagai manusia dan terutama sukses hidup sebagai anak-anak Allah. Ciri mengasihi Allah sebenarnya juga ada pada ciri relasi anak dengan orang tua. Ketika anak-anak mendengar dan melakukan yang dikehendaki orang tua maka orang tua tidak mengeluh lagi malahan ada kebanggaan di sana. Oleh karenanya jadilah anak yang sungguh mendengarkan orang tua dan melakukan kehendaknya.
MENGASIHI SESAMA MANUSIA.
Mengasihi sesama manusia sesungguhnya sama modelnya dengan pola relasi kasih dengan Allah. (1) . Dengarkan dan lakukanlah… Mendengarkan orang lain dan melakukan apa yang diharapkan sesama. Ketika sesama hendak curhat dan mengeluh kepada kita maka sendengkanlah telingamu dan dengarkan, jangan lagi menyela dengan kata-kata kita. Cukup sediakan telinga kita. Kita bisa melakukan dengan menyediakan telinga untuk mendengar, mulut untuk berkata, tangan dan kaki untuk memenuhi harapan sesama; *_(2)_ Kita *bisa juga membantu orang lain agar bisa memelihara tubuhnya dengan baik. Ada waktunya kita memberinya pakaian dan makanan untuk kebaikan sesama misalnya.
(3) Kita berjuang memelihara jiwa orang lain dengan tidak menyakiti hatinya. Maka sebelum berbicara edit dulu teks yang hendak disampaikan karena maaf setelah disampaikan sama dengan kegelapan di mana kita akan ditolak. Sedangkan maaf sebelum menyampaikan sebagaimana dicontohkan Opa memohon maaf jika hendak menyampaikan sesuatu yang berpotensi menyinggung maka maaf itu adalah jalan cahaya/terang bagi kita untuk diterima. _(4)_ *Menolong orang juga harus dilihat kondisi sesama karena berpotensi seperti menganggap diri lebih dari dia, seperti menonjolkan diri misalnya. Hadirlah dalam pertolongan sebagai sahabat sejati yang menolong sehingga sesama menerimanya dengan baik juga. (5) Menolong sesama secara spiritual adalah berjuang menjadi model supaya dia belajar tentang hidup menurut ukuran Tuhan. Biasanya Bersatu dengan yang lain seperti Ramah, canda yang menyenangkan, mendengarkan orang, menjelaskan sesuatu dengan benar. Mengatakan sesuatu kepada orang sebaiknya yang sudah dipahami sendiri secara benar dan sebaiknya yang sudah dilakukan atau dipraktekan sebagaimana yang Opa buat sejauh ini. (Ingat diskusi tentang Autoritas—Kewenangan berenergi karena membicarakan sesuatu yang sudah dipraktekan baik)
MENGASIHI DIRI.
Sebelum membahas cara mengasihi diri hendaknya kita menyadari dulu DIRI kita. Diri pribadi sejatinya terdiri dari TUBUH, JIWA dan ROH (Opa seperti biasa ngelawak… ROH bukan Rok kaum hawa yang sudah semakin hilang…)
PELIHARALALAH TUBUHMU.
Cara memelihara tubuh seperti merias diri boleh tetapi jangan sampai merusak jiwa kita maupun sesama karena riasan kita. Untuk urusan ini Komunitas SKK sudah Sebagian besar berhasil merias diri seadanya. Yang menjadi masalah adalah dalam hal MAKANAN. Berilah makanan yang benar kepada tubuhmu. Diskusi paling besar dalam komunitas SKK adalah soal makanan bahkan sudah sampai mengganggu Opa. Yang kurang disadari adalah ketika bertanya tentang makanan kepada Opa sesungguhnya kita dalam waktu bersamaan melukai jiwa Opa. Bertanya tentang makanan itu sama dengan mau menyenangkan tubuh sendiri tetapi tidak menyadari bahwa sesungguhnya melukai jiwa Opa. Hampir dalam setiap kesempatan perjumpaan, Opa menyediakan diri untuk disakiti karena diskusi tawaran tentang makanan. Ini sama halnya dengan memanfaatkan perjumpaan dengan Opa untuk menyakiti Opa. (Kayaknya hampir semua kita kurang menyadarinya seperti celetukannya Mbak Christy). Kasihilah tubuhmu dengan cara mengerem makanan yang masuk ke dalam tubuh. Sekali memasukan makanan ke dalam tubuh apalagi yang tidak jelas sama dengan kamu membebani jiwa yang terus bertanya dan tubuh yang harus mengolah makanan itu. Dari kaca mata baru adalah membiarkan tubuh beristirahat dengan puasa autophagy.
PELIHARALAH JIWAMU.
Jika memelihara tubuh itu berhubungan dengan yang masuk maka memelihara jiwa berkaitan dengan yang keluar. Mendengarkan orang, memberi perhatian kepada orang, membuka mata kepada orang, dan merentangkan tangan dengan orang.
PELIHARALAH SPIRITMU.
Setelah merentangkan tangan kepada sesama maka selanjutnya mengatupkan tangan kepada Allah. Inilah model mengasihi spirit. Berjuang mengikuti tuntunan spirit di dalam seluruh hidup dengan terus berelasi dengan Allah. Relasi dengan dan kepada Tuhan membantu kita menentukan sikap yang tepat. Misalnya ketika tubuh yang berkeinginan makan lalu kita terdorong untuk berdoa bahwa Tuhan saya ingin sekali makan makanan ini. Spirit yang terbina akan mampu menuntun kita ketika berhadapan dengan makanan misalnya kita tidak berkeinginan untuk makan tetapi diarahkan untuk disimpan dan bahkan dibagikan kepada orang lain. Jika terus diasah relasi dengan Tuhan maka Roh kita akan diarahkan untuk memutuskan yang benar terhadap pilihan soal makan misalnya.
PENEGUHAN.
Apakah mengasihi Allah, Sesama dan Diri itu sulit? Jawabannya Mengasihi itu tidak sulit alias gampang. Alasannya jelas karena ini bukan program kita melainkan PROGRAM ALLAH. Karena program Allah maka Dia juga yang membantu kita. Kita sehat secara fisik sekarang terjadi karena kehendak Allah. Dia juga yang membantu, hanya saja kita sering mau mengatur Allah. Misalnya saja bagi Allah jelas, tidak boleh makan ini… kita masih menawar boleh ini atau tidak.. ketika ini terjadi maka program itu terlihat berat jika tidak maka akan mudah bagi kita memanen sehat Roh, Jiwa dan Raga. Mari terus saling membantu agar komunitas kita semakin kuat dalam kasih kepada Allah, Sesama dan diri….
Porat Antonius
NB:
Baca dan Hayati pesan Opa Anton ini dengan Segenap hati utk dijalankan dalam hidup keseharian agar benar2 sehat jiwa dan badan.
TEAMBHSKOCARKACIR. 👍❤😀
Niko Boleng
Comments
Post a Comment