Skip to main content

KASIH DALAM KACA MATA BARU - BHS Cirebon (Part 2) - 18 Mei 2025

 Kasih sejatinya menjadi topik utama dalam ajaran berbagai agama manapun. Kasih menjadi hukum pokok dalam setiap agama. Karena menjadi yang paling vital dalam ajaran berbagai agama maka setiap saat menjadi santapan kita dalam berbagai kesempatan. Kenyataan ini membuat banyak orang terkadang jenuh bosan dan tidak peduli dengan hukum utama hidup beragama ini. Dengan dan melalui anugerah Kaca Mata Baru Opa mencerahkan kita dengan dalam penjelasan tentang KASIH yang dibagi pembahasannya dalam tiga relasi utama yaitu Kasih kepada Tuhan, Sesama dan Diri Sendiri.


KASIH KEPADA ALLAH. 


Mengasihi Allah sudah sering diajarkan kepada kita sebagai umat dari agama kita masing-masing. (1)  Mengasihi Allah dengan dan melalui mengasihi sesama manusia. Pandangan ini juga didasarkan pada pandangan teologis-biblis bahwa manusia adalah Imago Dei/Citra Allah maka mengasihi sesama yang adalah Imago-nya sama juga mengasihi Allah; Ini baru Sebagian. Ada memang kesamaan cara kita mengasihi Allah dengan mengasihi manusia; (2) Yang pokok mengasihi Allah sesungguhnya adalah Dengar dan lakukan perintah-perintahNya. Kalau *kita mendengarkan perintahNya dan melakukannya dengan sungguh hati maka seperti yang dikatakan Om John Berch… Allah tidak lagi mengeluh tentang kita …karena Allah melihat kita sukses hidup sebagai manusia dan terutama sukses hidup sebagai anak-anak Allah. Ciri mengasihi Allah sebenarnya juga ada pada ciri relasi anak dengan orang tua. Ketika anak-anak mendengar dan melakukan yang dikehendaki orang tua maka orang tua tidak mengeluh lagi malahan ada kebanggaan di sana. Oleh karenanya jadilah anak yang sungguh mendengarkan orang tua dan melakukan kehendaknya.


MENGASIHI SESAMA MANUSIA.


Mengasihi sesama manusia sesungguhnya sama modelnya dengan pola relasi kasih dengan Allah. (1) . Dengarkan dan lakukanlah… Mendengarkan orang lain dan melakukan apa yang diharapkan sesama. Ketika sesama hendak curhat dan mengeluh kepada kita maka sendengkanlah telingamu dan dengarkan, jangan lagi menyela dengan kata-kata kita. Cukup sediakan telinga kita. Kita bisa melakukan dengan menyediakan telinga untuk mendengar, mulut untuk berkata, tangan dan kaki untuk memenuhi harapan sesama; *_(2)_ Kita *bisa juga membantu orang lain agar bisa memelihara tubuhnya dengan baik. Ada waktunya kita memberinya pakaian dan makanan untuk kebaikan sesama misalnya. 

(3) Kita berjuang memelihara jiwa orang lain dengan tidak menyakiti hatinya. Maka sebelum berbicara edit dulu teks yang hendak disampaikan karena maaf setelah disampaikan sama dengan kegelapan di mana kita akan ditolak. Sedangkan maaf sebelum menyampaikan sebagaimana dicontohkan Opa memohon maaf jika hendak menyampaikan sesuatu yang berpotensi menyinggung maka maaf itu adalah jalan cahaya/terang bagi kita untuk diterima. _(4)_ *Menolong orang juga harus dilihat kondisi sesama karena berpotensi seperti menganggap diri lebih dari dia, seperti menonjolkan diri misalnya. Hadirlah dalam pertolongan sebagai sahabat sejati yang menolong sehingga sesama menerimanya dengan baik juga. (5) Menolong sesama secara spiritual adalah berjuang menjadi model supaya dia belajar tentang hidup menurut ukuran Tuhan. Biasanya Bersatu dengan yang lain seperti Ramah, canda yang menyenangkan, mendengarkan orang, menjelaskan sesuatu dengan benar. Mengatakan sesuatu kepada orang sebaiknya yang sudah dipahami sendiri secara benar dan sebaiknya yang sudah dilakukan atau dipraktekan sebagaimana yang Opa buat sejauh ini. (Ingat diskusi tentang Autoritas—Kewenangan berenergi karena membicarakan sesuatu yang sudah dipraktekan baik)


MENGASIHI DIRI.


Sebelum membahas cara mengasihi diri hendaknya kita menyadari dulu DIRI kita. Diri pribadi sejatinya terdiri dari TUBUH, JIWA dan ROH (Opa seperti biasa ngelawak… ROH bukan Rok kaum hawa yang sudah semakin hilang…) 


PELIHARALALAH TUBUHMU.


Cara memelihara tubuh seperti merias diri boleh tetapi jangan sampai merusak jiwa kita maupun sesama karena riasan kita. Untuk urusan ini Komunitas SKK sudah Sebagian besar berhasil merias diri seadanya. Yang menjadi masalah adalah dalam hal MAKANAN. Berilah makanan yang benar kepada tubuhmu. Diskusi paling besar dalam komunitas SKK adalah soal makanan bahkan sudah sampai mengganggu Opa. Yang kurang disadari adalah ketika bertanya tentang makanan kepada Opa sesungguhnya kita dalam waktu bersamaan melukai jiwa Opa. Bertanya tentang makanan itu sama dengan mau menyenangkan tubuh sendiri tetapi tidak menyadari bahwa sesungguhnya melukai jiwa Opa. Hampir dalam setiap kesempatan perjumpaan, Opa menyediakan diri untuk disakiti karena diskusi tawaran tentang makanan. Ini sama halnya dengan memanfaatkan perjumpaan dengan Opa untuk menyakiti Opa. (Kayaknya hampir semua kita kurang menyadarinya seperti celetukannya Mbak Christy). Kasihilah tubuhmu dengan cara mengerem makanan yang masuk ke dalam tubuh. Sekali memasukan makanan ke dalam tubuh apalagi yang tidak jelas sama dengan kamu membebani jiwa yang terus bertanya dan tubuh yang harus mengolah makanan itu. Dari kaca mata baru adalah membiarkan tubuh beristirahat dengan puasa autophagy. 


PELIHARALAH JIWAMU.


Jika memelihara tubuh itu berhubungan dengan yang masuk maka memelihara jiwa berkaitan dengan yang keluar. Mendengarkan orang, memberi perhatian kepada orang, membuka mata kepada orang, dan merentangkan tangan dengan orang.

 

PELIHARALAH SPIRITMU.

Setelah merentangkan tangan kepada sesama maka selanjutnya mengatupkan tangan kepada Allah. Inilah model mengasihi spirit. Berjuang mengikuti tuntunan spirit di dalam seluruh hidup dengan terus berelasi dengan Allah. Relasi dengan dan kepada Tuhan membantu kita menentukan sikap yang tepat. Misalnya ketika tubuh yang berkeinginan makan lalu kita terdorong untuk berdoa bahwa Tuhan saya ingin sekali makan makanan ini. Spirit yang terbina akan mampu menuntun kita ketika berhadapan dengan makanan misalnya kita tidak berkeinginan untuk makan tetapi diarahkan untuk disimpan dan bahkan dibagikan kepada orang lain. Jika terus diasah relasi dengan Tuhan maka Roh kita akan diarahkan untuk memutuskan yang benar terhadap pilihan soal makan misalnya. 


PENEGUHAN.


Apakah mengasihi Allah, Sesama dan Diri itu sulit? Jawabannya Mengasihi itu tidak sulit alias gampang. Alasannya jelas karena ini bukan program kita melainkan PROGRAM ALLAH. Karena program Allah maka Dia juga yang membantu kita. Kita sehat secara fisik sekarang terjadi karena kehendak Allah. Dia juga yang membantu, hanya saja kita sering mau mengatur Allah. Misalnya saja bagi Allah jelas, tidak boleh makan ini… kita masih menawar boleh ini atau tidak.. ketika ini terjadi maka program itu terlihat berat jika tidak maka akan mudah bagi kita memanen sehat Roh, Jiwa dan Raga. Mari terus saling membantu agar komunitas kita semakin kuat dalam kasih kepada Allah, Sesama dan diri….

Porat Antonius


 NB:

Baca dan Hayati pesan Opa Anton ini  dengan Segenap hati utk dijalankan dalam hidup keseharian agar benar2 sehat jiwa dan badan.


TEAMBHSKOCARKACIR. 👍❤😀


Niko Boleng

Comments

Popular posts from this blog

DAMAI itu DAM – AI (I in English) - BHS Klaten (Part2) - 25 Mei 2025

Apakah Damai ada padamu? Pertanyaan renungan Opa mengawali aktivitas ngopi pagi di BHS SKK Klaten. Pertanyaan ini memperlihatkan pentingnya damai yang pasti sudah sangat sering didengar baik dari mimbar agama maupun mimbar kehidupan lainnya. Damai memang menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita baik sebagai pribadi dalam keluarga, komunitas keagamaan maupun komunitas social dan komunitas kategorial lainnya. Kali ini Opa menjelaskan damai dari dan dalam ritus agama dan terlebih pada ritus kehidupan.  DAMAI DALAM RITUS HIDUP. Ritus keagamaan bagi banyak dari kita sudah dilakukan secara sungguh-sungguh. Meskipun demikian ritus agama terbatas. Ritus yang tidak terbatas justru ada dalam kehidupan sehari-hari. Ketika sendirian pun ritus hidup tetap berlangsung.  RITUS DAMAI DALAM BERPIKIR. Ketika berpikir ritus hidup tetap terjadi, saat itu kita bisa memandang ke dalam diri , apakah dalam berpikir damai ada dalam pikiranmu. Kalau pikiranmu berisi kecemasan maka kedamaian tida...

TEMPUS ET SPATIUM ATAU SPACE AND TIME - BHS Klaten (Part 1) - 24 Mei 2025

Satu Kebenaran yang diakui dan diterima oleh semua pemikir dari dahulu kala adalah Tempus dan spatium. Kedua hal ini bahkan diterima sebagai Rahmat tertua dan karenanya diterima sebagai kebenaran tertua hingga sekarang. Spatium dan Tempus atau space and time adalah dasar dari segenap kebenaran lain karena seluruh peristiwa hidup yang lain terjadi di atas space and time. Dengan kata lain space dan time adalah fondasi seluruh kebenaran tentang manusia. Siapa yang menggunakan space dan time sesuai  dengan hakekatnya sebagai dasar maka dia hidup. Manusia sudah cukup berhasil menggunakan space. Dia membagi space sesuai fungsinya walaupun amburadul. Jika kita berhenti pada kelihaian membagi space maka kita baru masuk ke Sebagian kecil dari Rahmat. Rahmat yang terbesar ada pada time/tempus.  TEMPUS, NON SPATIUM, GRATIA EST.  Karena Rahmat terbesar ada pada tempus maka kita paham bahwa Tempus, non spatium, gratia est atau sering disingkat Tempus Gratia Est – Waktu adalah Rahmat. ...

A FILIO DULCISSIMO MATRIS AD FILIUM AMATUM DEI - BHS TDM - 15 Mei 2025

Di dalam otak kita, siapa pun kita, kita memiliki cita-cita, mempunyai kerinduan untuk menjadi bahagia. Kerinduan untuk memiliki uang, misalnya, itu hal yang normal karena hidup membutuhkan uang. Kerinduan untuk mendapatkan pekerjaan itu wajar karena memang bagian dari hidup. Tetapi sejatinya ada satu kerinduan tertinggi untuk orang beriman adalah rindu menjadi orang suci. Karena menjadi suci itulah jaminan mengalami kebahagiaan tertinggi dan kebahagiaan kekal. Opa lalu bertanya, “Pernakah kita membesaarkan kerinduan seperti itu dan berjuang melakukannya?” Pertanyaan sangat penting ini muncul di sela-sela Opa menjelaskan 7 keutamaan hidup sebagai lawan dari 7 dosa yang membawa kematian, Opa bercerita pengalaman hidupnya berjuang menjadi anak kesayangan mama dan ini bisa menjadi model anak kesayangan Allah atau menjadi suci untuk mendapatkan anugerah kebahagiaan kekal itu.  A FILIO DULCISSIMO MATRIS AD… dari menjadi anak kesayangan mama menuju… Jika mau jujur semua cita-cita kita um...