Skip to main content

Posts

Eksegese Prapaska k 5 Tahun B : Hukum Allah Telah Tertulis Dalam Batin Setiap Orang Beriman

  Selama di dunia ini, manusia mengalami banyak masalah, sementara tetap berhadapan dengan masalah, manusia juga harus bertanggung jawab mengurusi dunia, baik untuk diri sendiri maupun untuk generasi yang lahir kemudian. Oleh karena   perkembangan peradabannya, manusia cenderung mengembangkan kemampuan rasional sebagai hukum andalannya dalam menghadapi masalah dan mengurusi dunia. Secara fisik, banyak yang telah dicapai dengan sangat menakjubkan berkat kemampuan itu. Misalnya transportasi semakin lancar. Tetapi harus diakui bahwa masih banyak yang belum terselesaikan dan banyak pula yang keliru, bahkan penyelesaiannya salah. Yang sangat rumit sekarang adalah pertanian dan kesehatan manusia. Semua ini paling tidak sebagai gambaran akan keterbatasan hukum rasional bahwa kemampuan rasional itu belum cukup. Apakah manusia sadar dengan semua itu?   Hari ini kitab suci mengingatkan manusia, terutama orang beriman untuk menggunakan hukum Allah dalam mengurusi diri dan mengurusi ...

Pesan Gabriel di Mekon 10 maret 2021

Kusampaikan selamat malam untukmu semua oleh karena kasihmu engkau bersedia menantikan kedatanganku dan maafkanlah aku apabila kedatanganku mengganggu waktu istirahatmu. Sedikit hal yang kusampaikan kepadamu adalah bagaimana engkau berjuang untuk bisa menahan diri dari segala hal yang menurutmu dan menurut kita semua adalah sebuah hal yang tidak boleh terjadi. Yang kusampaikan kepadamu adalah  bagaimana pentingnya kalian berpuasa untuk ha-hal yang buruk. Ketika kalian mencoba dengan tubuhmu yang terbatas menerima apapun yang tidak pantas bagimu itu sungguh mulia bagi yang adalah penciptamu dan juga bagi dirimu sendiri. Yang kumaksudkan adalah berjuanglah berpuasa untuk hal-hal yang tidaklah tepat bagi kehidupan. Ketika amarah adalah hal buruk dalam hidupmu berjuanglah untuk menguranginya, itu adalah puasa yang mulia bagimu, bagi keselamatan jiwamu dan juga tubuhmu. Allah senantiasa mengusahakan yang baik untuk dunia dan segala ciptaan termasuk untuk dirimu masing-masing, untuk sega...

Eksegese Prapaska 4 Thn B : Manusia Selamat Karena Allah Kasih dan Sabar

  Manusia hingga kini masih terpilah antara yang sehat dan yang sakit-sakitan. Juga antara yang bersuka cita dan yang berduka cita. Antara yang berkecukupan dan berkekurangan. Dunia mencoba menjelaskan situasi ini secara duniawi. Dunia juga berjuang untuk menjembatani secara duniawi. Bacaan pada minggu ini menghadirkan cara pandang Allah untuk membebaskan dunia terutama bebas dari berbagai model perbudakan. Secara Allahi, perbudakan hanya dapat diatasi dengan cara beriman pada Allah yang kasih dan sabar. Karena keselamatan untuk membebaskan manusia dari perbudakan itu merupakan upaya Allah bukan upaya manusia. Ketika manusia berdosa dan menderita karena dosanya, Allah mengirim utusanNya untuk menyadarkan manusia. Ketika Manusia masih saja tidak sadar sampai tidak menerima utusan-Nya, Allah tidak berhenti menyelamatkan manusia. Allah juga mengutus anakNya yang tunggal untuk menghidupkan manusia yang berdosa dan memberikan tempat bersamaNya di surga. Tindakan Allah yang terus menyela...

Eksegese Prapaska ke 3 B ; Bait Allah : Pusat Transaksi Tubuh Mistik Kristus dan KaryaNya

  Pada hari Minggu ini, Kitab Suci menunjukkan 2 hal dalam hubungannya dengan bait Allah. Yang pertama, tentang arah transaksi dalam bait Allah.   Kegiatan atau transaksi yang terjadi di bait Allah diarahkan seluruhnya untuk menyembah Allah. Yang kedua, tentang pusat bait Allah dan pusat aktivitas bait Allah itu. Kitab suci menunjukkan bahwa pusat bait Allah dan pusat seluruh aktivitasnya yang sesungguhnya adalah Kristus. Kristus sendirilah bait Allah itu dan tubuhNya sebagai pusat seluruh transaksinya. Penderitaan manusia itu karena menyembah alla yang lain, penderitaan itu bukan karena Allah yang tidak mengasihi - karena Allah tetap kasih dan kasih itu akan didapatkan orang yang menyembah Nya yakni dengan   melakukan perintah perintahNya. Inilah yang dimaksud arah seluruh sembah sujud manusia di dalam bait Allah. Hanya kepada Allah dan bukan alla yang lain. Hari Minggu ini Kitab Suci menghadirkan pesan pokok yang ikut meneguhkan orang beriman : bahwa Allah itu kasih dan...

Eksegese Minggu Prapaska ke 2 : Allah Meminta Untuk Memberi Dalam Kelimpahan

  Dalam relasi antar manusia, ketika seseorang meminta, maka yang lainnya berada dalam posisi memberi atau berkewajiban memberi. Biasanya yang melayani permintaan nya dikategorikan sebagai murah hati, sedang yang tidak memberi dikategorikan sebagai pelit atau kikir. Agar tidak dianggap pelit, yang gagal memberi biasanya meminta maaf supaya relasi tidak terganggu. Manusia selain berelasi dengan sesama dan dengan dunia juga berelasi dengan yang Maha Kuasa.   Relasi ini sebenarnya yang mengantar manusia melampaui binatang, yang hanya sebatas berelasi dengan yang berada di bumi.   Ketika berelasi dengan yang Maha Kuasa, manusia cenderung menggunakan perspektif yang hampir sama seperti yang dilakukannya dgn sesama di bumi. Hal tersebut lumrah adanya.   Berdasarkan kebiasaan seperti itu, maka banyak manusia saat membaca teks kitab suci yang antara lain berisi permintaan atau perintah juga dibaca secara duniawi sebagai permintaan atau perintah dalam perspektif manusia. ...

Eksegese Minggu Prapaska 1 : Air Bah Sudah Menyapu Segala Yang Jahat - Tahun B

  Bacaan pada hari Minggu ini hendak menyampaikan beberapa pesan pokok kepada manusia dan terutama kepada orang beriman sebagai berikut : Pertama : Allah itu kasih dan kasihnya hadir dalam berbagai bentuk. Yang digambarkan di sini adalah membersihkan dunia dari dosa yang disimbolkan nya dengan air bah. Dalam peristiwa itu Allah hadir untuk memelihara dan mendampingi yang baik. Kedua : Allah setia akan janjinya. Ada yang dijanjikan pada perjanjian lama ditunjukkannya melalui yang disebut busur dan itu kemudian hadir dalam rupa Yesus Kristus. Ketika Allah menyelamatkan manusia dari kematian, Yesus mati supaya menarik keluar yang mati karena Iblis,  kemudian roh membangkitkan Yesus dari kematian bersama orang yang mati karena air bah atau yang mati karena iblis. Semuanya ini hendak menunjukkan kepada dunia bahwa dalam Allah,  iblis tidak berdaya dan dalam Allah tidak ada kematian. Manusia diharapkan berpartisipasi dalam karya kasih Allah dan karya keselamatan itu.  Pa...

Eksegese Minggu ke 6 : Bertindaklah Menyenangkan Orang Lain Minggu Biasa ke 6 - Tahun B

  Manusia selain untuk diri sendiri, juga hadir demi orang lain. Orang lain sering juga sebagai Alter Ego, bahkan sebenarnya sebagai bagian tak terpisahkan dari diri sendiri. Dalam relasi keluarga, misalnya, jelas setiap anggota mewarisi sistem genetik yang relatif sama antara satu anggota dengan yang lainnya. Di sini jelas anggota keluarga yang lain merupakan bagian dari diri sendiri. Untuk orang beriman, kesatuan diri dengan yang lain tidak hanya berdasarkan sistem genetik fisik, namun juga terutama berdiri di atas pondasi kasih Allah. Kasih Allah itu menyatukan diri sendiri dengan orang lain, bahkan menyatukan semua umat manusia . Dengan dasar ini maka manusia tidak beralasan untuk menyusahkan orang lain apalagi menyusahkan orang - yang secara fisik disebut sebagai penderita dalam bahasa manusia. Melalui bacaan kitab suci pada hari Minggu ini, orang beriman diteguhkan kembali tentang kasih Allah yang tidak memilih, tidak diskriminatif, bahkan peduli terhadap orang yang secara f...