Skip to main content

Eksegese Prapaska k 5 Tahun B : Hukum Allah Telah Tertulis Dalam Batin Setiap Orang Beriman

 Selama di dunia ini, manusia mengalami banyak masalah, sementara tetap berhadapan dengan masalah, manusia juga harus bertanggung jawab mengurusi dunia, baik untuk diri sendiri maupun untuk generasi yang lahir kemudian. Oleh karena  perkembangan peradabannya, manusia cenderung mengembangkan kemampuan rasional sebagai hukum andalannya dalam menghadapi masalah dan mengurusi dunia. Secara fisik, banyak yang telah dicapai dengan sangat menakjubkan berkat kemampuan itu. Misalnya transportasi semakin lancar. Tetapi harus diakui bahwa masih banyak yang belum terselesaikan dan banyak pula yang keliru, bahkan penyelesaiannya salah. Yang sangat rumit sekarang adalah pertanian dan kesehatan manusia. Semua ini paling tidak sebagai gambaran akan keterbatasan hukum rasional bahwa kemampuan rasional itu belum cukup. Apakah manusia sadar dengan semua itu?  Hari ini kitab suci mengingatkan manusia, terutama orang beriman untuk menggunakan hukum Allah dalam mengurusi diri dan mengurusi dunia. Hukum Allah itu sudah tertulis dalam batin setiap manusia. Hukum itu akan jelas berbicara kepada manusia apabila manusia taat pada hukum Allah itu dan membina hidup saleh.  Hukum itu sebagai terang dalam mengakses hukum alam yang terekam dalam otak dan menggunakannya dengan tepat sasaran. Saleh itu : Setia mengikuti Yesus dan melakukan perintahNya dalam hidup sehari-hari seperti : rajin, jujur, sederhana, tidak emosional, tidak bersungut-sungut dan sebagainya. Dalam hidup sehari-hari, suara jiwa yang berisi hukum Allah itu berbentuk suara hati atau kadang disebut sebagai naluri. Karena berisi hukum Allah, maka dengan sendirinya berkualitas melampaui suara fisik yang terekam dalam otak. Manusia masih terikat tubuh dan mementingkan tubuh, sehingga manusia gagal meninggalkan cara pandang dan cara hidup yang tubuh sentris. Manusia juga gagal membaca hukum Taurat yang sudah diletakkan Allah dalam batinnya. Ketika manusia masih saja keliru mencampuradukkan tubuh dengan jiwa atau tubuh sama dengan jiwa dan keselamatan jiwa sama dengan keselamatan Tubuh, Yesus hadir untuk meluruskannya sendiri bersama manusia. Yesus meluruskannya dengan mengambil contoh perumpamaan gandum. Supaya gandum dapat menjadi banyak,  gandum yang hanya kelihatan fisiknya harus masuk ke dalam tanah, harus mati dan harus hancur. Tubuh gandum harus masuk dan dihancurkan tanah sejalan dengan sifatnya yang berasal dari tanah. Kehancuran tubuh memberi ruang bagi kekuatan yang didalam ( jiwa ) untuk menghasilkan gandum yang lebih banyak. Tanpa kehancuran dengan cara demikian, gandum tetap hanya satu biji saja. Demikian juga dengan jiwa manusia, jiwa yang menghasilkan gandum lebih banyak itu akan sungguh menjadi kekuatan bila tubuh yang dalam versi manusia sama dengan jiwa harus mati masuk ke dalam tanah, hancur di dalam tanah. Jiwa meskipun masuk bersama tubuh ke dalam tanah, tidak hancur bersama tubuh, karena jiwa tidak dari tanah, melainkan berasal dari Allah. Karena dari Allah, membawa sifat Allah, maka kekuatannya kekal adanya. Yesus tidak hanya hadir mengajarkan atau meluruskan kekeliruan. Yesus hadir melalui contoh hidupnya sendiri. Yesus mengurbankan tubuhNya disalib demi kemuliaan jiwa atau kesalehan dan ketaatan pada bapa Nya. Dalam kehidupan sehari-hari, hukum Allah itu sama dengan yang disebut suara hati atau yang secara ilmiah disebut naluri. Dalam bagian kitab suci yang lain disebut sebagai suara Roh Kudus. Manusia terutama orang beriman diharapkan belajar membaca atau mendengarkannya karena jauh lebih kuat  daripada yang ada di otak atau bagian tubuh lainnya. Suara hati itu atau naluri itu berbicara mendahului suara pengalaman otak. Dalam kehidupan pun suara itu nyata sebagai terang untuk memilah atau memilih pengetahuan secara tepat dalam menjalani hidup. Sementara pengetahuan dalam otak itu simpang siur dan mengandung banyak pilihan yang membingungkan. Pengetahuan yang terekam dalam otak hanya dapat digunakan dengan tepat sasaran dengan bantuan terang dari batin yang berisi hukum Allah. Nyata sebenarnya dalam hidup sehari-hari,  yang mengandalkan pengetahuan dalam otak sering bingung dalam berhadapan dengan masalah. Biasanya juga semakin tidak menentu bila beberapa otak disatukan yakni dalam bentuk diskusi . kesepakatan jarang dicapai. Sayang, kekuatan jiwa masih diabaikan dalam peradaban manusia, manusia lebih gandrung mengembangkan otak daripada mendengarkan suara hati atau insting. Suara Tuhan yang datang dari luar dapat saja langsung tetapi bisa juga tidak langsung seperti melalui alam atau sesama manusia. Apakah pernah dengan jelas mendengarkan suara Tuhan dari luar? Bila jawabannya tidak atau belum pernah maka jelas itu sebagai tanda bahwa kesalehan dan kesetiaan mengikuti perintah Yesus belum mencapai titik maksimal untuk mendengarkan suaraNya. Pengalaman menunjukkan dalam hampir semua sisi kehidupan bahwa Allah Setia memperdengarkan hukumNya dan setia pula memperdengarkan suaraNya. Bila banyak manusia yang tidak mendengarkan suaraNya , maka manusia perlu belajar yang lain diluar kesalehan dan kesetiaan ritualistik pada Tuhan. Yang abadi pada manusia adalah jiwa atau batin karena hukumnya ditulis dalam batin yang kekal yang akan kembali kepadaNya. Ketika setia mengikuti perintah Tuhan dan setia membina kesalehan hidup maka suara Tuhan akan jelas terdengar dan mudah dipahami. Berjuanglah untuk tidak menjadikan otak sebagai terang dalam menjalani hidup, suara Tuhan pasti akan dengan mudah didengarkan dan dengan mudah dipahami untuk mengatasi masalah hidup, lakukanlah bersama Allah dan buktikan khasiatnya dalam hidup sehari-hari. Hiduplah secara saleh dan taatlah pada perintah Tuhan. Semua-nya akan terang pada waktunya dan pada waktunya juga dapat mendengarkan hukum Tuhan dan suara Tuhan.


Cuplikan dari Buku  Eksegese Orang Jalanan,  karya Porat Antonius 

Lebih lengkap lagi dapat dibaca di Buku Eksegese Orang Jalanan Tahun Liturgi B, Buku Jilid 1

 

_edian_

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Takut, Allah Menyertai Kita - Oleh Porat Antonius - BHSO Klaten 7 Agt 2021

Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut.  Sebagai warga neg...

Sehat Ditentukan Oleh Allah - BHSO Lampung Makassar 4 Feb 23

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang.  Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, sa...

PESAN - Oleh Rafael - TDM 20 Februari 2025

PESAN MALAIKAT RAFAEL  Pesan ini singkat… kalian dengarkan baik2, pesannya singkat. Tapi saya mau koreksi tentang kata PESAN.   Pesan itu sesuatu yang disampaikan, kalian belum memiliki apa yang dipesankan. Kalian mendengarkan kata2 itu  masuk ke dalam diri kalian tetapi ia akan hanya menjadi kata2.  Kata2 itu apa sih….kata2 itu adalah sesuatu yang menentukan dalam pikiran kalian…  kata2 bisa menjadi sebuah energi, pendorong untuk kalian bisa melakukan sesuatu. Tetapi kata2 hanya akan menjadi kata2, walaupun kata2 itu sendiri punya energi. Tetapi ketika tidak digunakan kata2 itu hanyalah kata2.. misalnya kata cantik… ada energi dari kata cantik itu… energi yang mungkin selama ini tidak dipandang sebagai suatu hal atau energi yang bisa menghidupkan diri kalian… saya hitam misalnya…yah sudah…kalian akan menerima diri kalian sebagai orang yang hitam…tapi dunia membentuk hitam itu sebagai sesuatu yang negative. Sesuatu yang membuat kalian ooo saya berbeda dan saya y...