Skip to main content

Posts

Eksegese Minggu Prapaska ke 2 : Allah Meminta Untuk Memberi Dalam Kelimpahan

  Dalam relasi antar manusia, ketika seseorang meminta, maka yang lainnya berada dalam posisi memberi atau berkewajiban memberi. Biasanya yang melayani permintaan nya dikategorikan sebagai murah hati, sedang yang tidak memberi dikategorikan sebagai pelit atau kikir. Agar tidak dianggap pelit, yang gagal memberi biasanya meminta maaf supaya relasi tidak terganggu. Manusia selain berelasi dengan sesama dan dengan dunia juga berelasi dengan yang Maha Kuasa.   Relasi ini sebenarnya yang mengantar manusia melampaui binatang, yang hanya sebatas berelasi dengan yang berada di bumi.   Ketika berelasi dengan yang Maha Kuasa, manusia cenderung menggunakan perspektif yang hampir sama seperti yang dilakukannya dgn sesama di bumi. Hal tersebut lumrah adanya.   Berdasarkan kebiasaan seperti itu, maka banyak manusia saat membaca teks kitab suci yang antara lain berisi permintaan atau perintah juga dibaca secara duniawi sebagai permintaan atau perintah dalam perspektif manusia. ...

Eksegese Minggu Prapaska 1 : Air Bah Sudah Menyapu Segala Yang Jahat - Tahun B

  Bacaan pada hari Minggu ini hendak menyampaikan beberapa pesan pokok kepada manusia dan terutama kepada orang beriman sebagai berikut : Pertama : Allah itu kasih dan kasihnya hadir dalam berbagai bentuk. Yang digambarkan di sini adalah membersihkan dunia dari dosa yang disimbolkan nya dengan air bah. Dalam peristiwa itu Allah hadir untuk memelihara dan mendampingi yang baik. Kedua : Allah setia akan janjinya. Ada yang dijanjikan pada perjanjian lama ditunjukkannya melalui yang disebut busur dan itu kemudian hadir dalam rupa Yesus Kristus. Ketika Allah menyelamatkan manusia dari kematian, Yesus mati supaya menarik keluar yang mati karena Iblis,  kemudian roh membangkitkan Yesus dari kematian bersama orang yang mati karena air bah atau yang mati karena iblis. Semuanya ini hendak menunjukkan kepada dunia bahwa dalam Allah,  iblis tidak berdaya dan dalam Allah tidak ada kematian. Manusia diharapkan berpartisipasi dalam karya kasih Allah dan karya keselamatan itu.  Pa...

Eksegese Minggu ke 6 : Bertindaklah Menyenangkan Orang Lain Minggu Biasa ke 6 - Tahun B

  Manusia selain untuk diri sendiri, juga hadir demi orang lain. Orang lain sering juga sebagai Alter Ego, bahkan sebenarnya sebagai bagian tak terpisahkan dari diri sendiri. Dalam relasi keluarga, misalnya, jelas setiap anggota mewarisi sistem genetik yang relatif sama antara satu anggota dengan yang lainnya. Di sini jelas anggota keluarga yang lain merupakan bagian dari diri sendiri. Untuk orang beriman, kesatuan diri dengan yang lain tidak hanya berdasarkan sistem genetik fisik, namun juga terutama berdiri di atas pondasi kasih Allah. Kasih Allah itu menyatukan diri sendiri dengan orang lain, bahkan menyatukan semua umat manusia . Dengan dasar ini maka manusia tidak beralasan untuk menyusahkan orang lain apalagi menyusahkan orang - yang secara fisik disebut sebagai penderita dalam bahasa manusia. Melalui bacaan kitab suci pada hari Minggu ini, orang beriman diteguhkan kembali tentang kasih Allah yang tidak memilih, tidak diskriminatif, bahkan peduli terhadap orang yang secara f...

Eksegese Minggu ke 5 : Bersyukurlah Bila Menderita - Minggu Biasa ke 5 - Tahun B

  Ada satu adagium yang kebenarannya diterima semua orang, yaitu penderitaan adalah salah satu kodrat manusia . Penderitaan itu, entah fisik - jiwa   - atau sosial. Jika tidak pernah menderita, maka bisa jadi bukan manusia atau kemanusiaannya diragukan. Jikalau penderitaan diterima sebagai salah satu kebenaran kodrat manusia, maka mestinya sukacita juga harus diterima sebagai satu kebenaran tentang kodrat manusia. Jika pernah bersukacita maka benar dia adalah manusia. Jika tidak pernah bersukacita maka kemanusiaannya diragukan. Keduanya sama-sama dialami manusia. Jika sakit atau menderita, banyak orang menjadi berduka cita. Sebaliknya bila sehat atau mendapat sesuatu yang menyenangkan, pasti bersukacita. Pendek kata, bersukacita atau berduka cita itu tergantung situasi dan keduanya adalah kodrat manusia. Bacaan minggu ini mengajarkan satu yang benar dari keduanya : manusia sebenarnya adalah makhluk bersukacita atau lebih tepatnya kodrat manusia adalah sukacita tanpa duka cita....

Allah Setia : Eksegese Minggu Biasa ke 4 - Tahun B

Dunia sampai kini masih penuh dengan orang yang khawatir. Khawatir tentang ekonomi, kesehatan, masa depan dunia, keamanan,   pendek kata : manusia banyak khawatir. Manusia semakin khawatir lagi karena sampai sekarang belum bisa menemukan ilmu dan teknologi yang menghapus kekhawatiran itu, terutama menghapusnya dari pikiran manusia sendiri. Bacaan Minggu ini mengingatkan   dan menguatkan orang beriman agar bebas dari khawatir dan setia menunjukkan obat satu-satunya yang menyembuhkan penyakit khawatir dunia. Allah setia mengasihi manusia,   Supaya kasih setia Allah itu nyata dialami manusia, Allah mengutus para nabi. Ada dua hal minimal yang bisa dilakukan manusia sebagai jawaban atas kasih setia Allah itu. Yang pertama : mendengarkannya,   yang kedua : tidak Mendua. Manusia diminta memusatkan perhatian kepada Allah dan mendengarkan firmannya. Salah satu contoh mendua yakni mendengarkan Allah sambil mendengarkan manusia atau mengabdi kepada Allah sambil mengabdi kepada...

Dunia yang Kita Kenal Sekarang akan Berlalu Eksegese Minggu Biasa ke 3 - Tahun B

  Dunia hidup manusia pada aspek tertentu dapat dikategorikan menjadi dua yakni dunia kehidupan bersukacita dan dunia kehidupan berduka cita. Bersukacita karena   bersama Allah, bersama Allah itu cirinya sukacita dan juga hidup suci. Hidup yang berduka cita adalah dunia kehidupan dengan ciri hidup tergantung pada materi duniawi atau bergantung pada yang tidak pernah cukup. Banyak orang beranggapan bahwa dunia yang nyata itu dunia yang tergantung pada materi bahkan sukacita pun ditentukan hanya oleh jumlah materi yang dikuasai sendiri. Maka banyak orang memandang bahwa dunia materi adalah dunia yang satu-satunya, bahkan sebagai dunia yang membahagiakan dan dirindukan manusia. Apakah benar? kenyataannya tidak demikian banyak yang mengalami materi berkelimpahan tetapi tetap menderita atau tidak bersukacita. Paulus mengingatkan bahwa penderitaan akan berlalu jika manusia mengalami dunia bersukacita atau manusia bertobat dan mengikuti Injil atau mengikuti Yesus. Dalam mengalihk...

Minggu Biasa ke 2 - Tahun B : Apakah Kita Mengenal-Nya ?

  Mengenal merupakan gerbang untuk dikasihi dan mengasihi. Berkenalanlah supaya saling menyayangi. Orang beriman tidak hanya sebatas saling sayang dan saling kenal diantara manusia, orang beriman juga mengenal dan terlebih lagi dikenal Allah. Dengan demikian orang beriman mengasihi Allah dan juga dikasihi Allah. Kitab suci yang dibacakan pada minggu ini kembali hadir untuk menguatkan orang beriman tentang cara lain Allah mengasihi manusia. Allah hadir dan selalu memulai menunjukkan kasih kehadiranNya. Ketika inisiatif langsung belum membuahkan hasil, Allah memperkenalkan dirinya melalui sesama manusia. Sebagai orang beriman yang mengenal Allah maka kita percaya bahwa Allah menyertai manusia dan Allah sendiri masih terus berkeliling untuk menunjukkan bahwa penyertaan Nya abadi seabadi kasihNya. Maka orang beriman memandang tubuhnya dengan baik karena tahu bahwa tubuhnya adalah anggota tubuh Kristus yang di dalamnya hidup Roh Kudus yang dari Allah.    Maka orang beriman p...