Skip to main content

Allah Setia : Eksegese Minggu Biasa ke 4 - Tahun B

Dunia sampai kini masih penuh dengan orang yang khawatir. Khawatir tentang ekonomi, kesehatan, masa depan dunia, keamanan,  pendek kata : manusia banyak khawatir. Manusia semakin khawatir lagi karena sampai sekarang belum bisa menemukan ilmu dan teknologi yang menghapus kekhawatiran itu, terutama menghapusnya dari pikiran manusia sendiri.

Bacaan Minggu ini mengingatkan  dan menguatkan orang beriman agar bebas dari khawatir dan setia menunjukkan obat satu-satunya yang menyembuhkan penyakit khawatir dunia. Allah setia mengasihi manusia,  Supaya kasih setia Allah itu nyata dialami manusia, Allah mengutus para nabi. Ada dua hal minimal yang bisa dilakukan manusia sebagai jawaban atas kasih setia Allah itu. Yang pertama : mendengarkannya,  yang kedua : tidak Mendua. Manusia diminta memusatkan perhatian kepada Allah dan mendengarkan firmannya. Salah satu contoh mendua yakni mendengarkan Allah sambil mendengarkan manusia atau mengabdi kepada Allah sambil mengabdi kepada allah yang lain. Jika seperti itu yang muncul adalah tetap kekhawatiran. Jadi mengabdi kepada Allah jangan hanya di rumah ibadat lalu di luar rumah ibadat total mengabdi kepada ilmu pengetahuan. Misalnya : jika ada masalah krisis pangan, yang didengarkan adalah komentar para ahli pengetahuan,  demikian juga jika ada masalah kesehatan yang dicari adalah ahli medis yang sungguh ahli dengan alat kesehatan yang super canggih. Hal itulah yang sampai sekarang tetap menimbulkan kekhawatiran diantara manusia, karena lebih mengabdi kepada ilmu pengetahuan daripada mengabdi pada Allah yang sesungguhnya.

Orang beriman diharapkan lebih mengabdi kepada Allah jauh lebih tinggi daripada mengabdi pada ilmu pengetahuan. Orang beriman mempunyai Allah yang FirmanNya akan menuntun hidupnya. Setelah diri sendiri bebas dari kekhawatiran, orang beriman tidak boleh berpuas diri dengan menerima FirmanNya hanya untuk diri sendiri. Yesus memberikan contoh dalam mewartakan firman Allah dan mengusir roh jahat. Demikian juga diharapkan kepada semua orang beriman. Minimal mengusir roh jahat dari dirinya sendiri. 

Dengan beriman , setiap orang beriman menjadi Nabi dalam hidup sehari-hari. Senyuman yang tulus adalah sikap hidup orang beriman sebagai nabi. Yang selalu tersenyum tulus dalam semua situasi menandakan hidupnya tidak ada kekhawatiran. Hal ini akan secara sederhana membuat orang lain takjub. Tersenyum tulus juga dapat menghalau roh jahat dari orang sekitar. Hadir dengan senyuman yang tulus akan menghalau roh jahat dalam bentuk kesedihan, kecemasan atau ketakutan pada diri sendiri atau juga pada orang lain.

Memberi dengan tulus juga merupakan tanda tidak khawatir akan kehabisan. Tampillah sebagai nabi yang menakjubkan orang sekitar dalam bentuk : kesederhanaan, jujur, rajin, setia dan rendah hati. Semua orang pasti akan takjub. Demikian itulah jawaban orang beriman atas kasih setia Allah. Semakin setia dalam Allah dan semakin setia dalam menunjukkan imannya keluar, maka semakin bebas dari kekhawatiran. Setialah pada FirmanNya, dan setia menunjukkannya, maka yang lain akan takjub bahwa orang ini sungguh beriman dan beriman itu tidaklah sia-sia. Cepat atau lambat dunia akan takjub kepada Allah yang setia mendampingi manusia, karena mereka mengalaminya melalui nabi-nabi dunia (orang beriman).


Cuplikan dari Buku  Eksegese Orang Jalanan,  karya Porat Antonius 

Lebih lengkap lagi dapat dibaca di Buku Eksegese Orang Jalanan Tahun Liturgi B, Buku Jilid 2

 

_edian_


Comments

Popular posts from this blog

Jangan Takut, Allah Menyertai Kita - Oleh Porat Antonius - BHSO Klaten 7 Agt 2021

Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut.  Sebagai warga neg...

Sehat Ditentukan Oleh Allah - BHSO Lampung Makassar 4 Feb 23

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang.  Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, sa...

PESAN - Oleh Rafael - TDM 20 Februari 2025

PESAN MALAIKAT RAFAEL  Pesan ini singkat… kalian dengarkan baik2, pesannya singkat. Tapi saya mau koreksi tentang kata PESAN.   Pesan itu sesuatu yang disampaikan, kalian belum memiliki apa yang dipesankan. Kalian mendengarkan kata2 itu  masuk ke dalam diri kalian tetapi ia akan hanya menjadi kata2.  Kata2 itu apa sih….kata2 itu adalah sesuatu yang menentukan dalam pikiran kalian…  kata2 bisa menjadi sebuah energi, pendorong untuk kalian bisa melakukan sesuatu. Tetapi kata2 hanya akan menjadi kata2, walaupun kata2 itu sendiri punya energi. Tetapi ketika tidak digunakan kata2 itu hanyalah kata2.. misalnya kata cantik… ada energi dari kata cantik itu… energi yang mungkin selama ini tidak dipandang sebagai suatu hal atau energi yang bisa menghidupkan diri kalian… saya hitam misalnya…yah sudah…kalian akan menerima diri kalian sebagai orang yang hitam…tapi dunia membentuk hitam itu sebagai sesuatu yang negative. Sesuatu yang membuat kalian ooo saya berbeda dan saya y...