Skip to main content

Posts

Malaikat Pelindung dan Kebaikan Hidup - Porat Antonius - BHSO Ruteng-Semarang 220521

Setiap orang dikaruniai minimal dua Malaikat Pelindung. Mereka bertugas mengarahkan hidup kita sehari-hari agar sesuai dengan kehendak Allah. Tanpa kita sadari, mereka senantiasa mengarahkan kita. Kalau kita mampu mendengar dengan baik, pada dasarnya kita tidak perlu terlalu banyak berpikir. Namun Malaikat Pelindung bisa tinggalkan kita/ ngambek kalau perilaku kita tidak sejalan dengan apa yang mereka sampaikan. Seperti malas, mengeluh, marah-marah, Malaikat Pelindung meninggalkan kita. Akhirnya kita mengandalkan otak. Dan semakin kita menggunakan otak, makin tidak menemukan jawaban. Akhirnya pusing. Malaikat akan kembali pada kita kalau kita kembali berbuat baik. Melatih diri dengan kesabaran, tidak marah, tidak cemas. Malaikat juga bisa bertambah, tidak hanya dua, tetapi bisa lebih seiring dengan tanggung jawab yang kita emban. Mereka yang ditugasi tanggung jawab publik dan berjuang untuk melayani dengan sungguh, akan diberikan Malaikat yang lebih banyak. Suara Malaikat bisa kita den...

Gabriel dan Porat Antonius 13 Mei 2021

 Pesan Gabriel dan Opa Anton TDM 13 mei 2021 Kusampaikan permohonan maaf ku karena mungkin kehadiranku menyita sedikit waktumu. Akan tetapi kupastikan bahwa kedatanganku untuk sesuatu yang baik bagimu. Kehadiran kami tak pernah untuk sesuatu yang buruk bagi ciptaan Tuhan akan tetapi senantiasa mengusakahan kebaikan untukmu dan yang terutama untuk Allah. Yang perlu kusampaikan senja hari ini adalah sebuah rahasia besar bagaimana bisa jiwa seorang manusia ataukah jiwa sebuah ciptaan lain terselamatkan...??? Syaratnya sangat sederhana, syaratnya sungguh mulia, syaratnya adalah "KEBAIKAN" Kebaikan menyelamatkan jiwa, memuliakan tubuh dan kebaikan itulah yang kami hitung untuk setiap ciptaan, untuk setiap jiwa yang kami harus ambil kembali ketika sudah tiba waktunya. Dan karena itu senja hari ini aku sampaikan kepadamu bahwa, berjuanglah, berlombalah untuk mengusahakan kebaikan ketika kebaikan itu ada dan tiba padamu. Maafkanlah aku karena mungkin aku menyita sedikit waktu kehidup...

Hidup Berdasarkan Roh Sama Dengan Hidup Dalam Seluruh Kebenaran : Pentakosta - Tahun B

  Manusia bangga mempunyai pikiran yang dengannya manusia berhasil mengumpulkan dan mengolah kebenaran tentang hidup dan kebenaran tentang dunia. Banyak manusia yang bangga dengan kemajuan seperti itu bahkan merasa berhasil menggeser dan menggusur Allah dari pikiran manusia. Dengan itu, banyak pula manusia yang berjuang menjadi ilmuwan dan bangga menjadi ilmuwan yang katanya sebagai brainware- nya kebenaran ilmu pengetahuan dan dunia. Mengagumi kebenaran manusiawi, banyak ilmuwan yang lupa bahwa kebenaran manusia itu merupakan anugerah. Sebenarnya tidak cukup beralasan untuk menepuk dada apalagi bertepuk dada sambil melupakan Dia yang menganugerahkan. Kebenaran yang diperoleh manusia baru sampai pada memandang bintang dengan teropong ilmu. Manusia belum tiba di Bintang atau di terminal kebenaran itu apalagi sampai sungguh menikmati buah kebenaran. Nyata sekali bahwa masih banyak masalah yang belum terselesaikan - bahkan masalah bertambah banyak karena masalah yang ada sekarang - ...

Roh dan Kesatuan - Menjelang Pentakosta - Tahun B

  Secara duniawi hidup itu berciri antara lain dapat bernafas, berkembang biak, bertumbuh, bergerak dan mengubah lingkungan menjadi baru seperti yang sudah ada pada diri. Ciri ini yang membedakan makhluk hidup dari makhluk yang tidak hidup. Manusia juga dianugerahi kemampuan untuk mengarahkan diri kepada atau berelasi dengan yang lebih baik lebih tinggi. Dalam bacaan pada Misa ini diingatkan bahwa manusia harus belajar pada Allah. Kesatuan manusia dengan manusia dan kesatuan manusia dengan Allah itu penting. Allah lah sebagai sumber yang tepat untuk manusia untuk peroleh kesatuan itu. Roh yang mempersatukan itu hanya ada pada Allah dan berasal dari Allah. Manusia diajak percaya pada Allah melalui Yesus karena roh itu diberikan Allah kepada manusia melalui Yesus. Manusia sering mengeluh tetapi keluhan itu tidak sampai pada Allah karena keluhan itu berasal dari otak manusia sendiri.   Allah hanya mengenal bahasa roh bukan bahasa otak/daging. Ketika berhadapan dengan masalah se...

Allah : Rujukan Dalam Saling Mengasihi

Eksegese Orang Jalanan   Minggu Paskah ke 6  - Tahun B Manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Ketika masih bayi , ketergantungan pada orang lain sangat nyata dan jelas. Saat dewasa pun ketergantungan itu tidak lenyap, sampai masuk liang kubur manusia juga masih mengharapkan uluran tangan orang lain. Pada hari Minggu ini, orang beriman diingatkan (melalui bacaan-bacaan pada minggu ini) untuk mengasihi sesama. Dalam mengasihi sesama, rujukannya bukan pengetahuan yang diperoleh dari sesama. Rujukan yang tepat adalah Allah sendiri. Semua manusia berasal dari Allah dan lahir dari Allah yang satu dan sama. Oleh karena itu semua bangsa berhak mengalami kasih yang sama dan berhak pula saling mengasihi. Supaya Allah itu nyata sebagai sumber kasih dan Allah sebagai rujukan dalam mengasihi diantara manusia,   maka Allah mengutus Yesus putranya yang tunggal ke dunia untuk menghadirkan sendiri contoh kasih Allah dan contoh total kasih Allah kepada manusia. Dalam prak...

Pokok dan Ranting Ranting oleh Porat Antonius 30 April - 1 Mei 2021

 Pokok dan Ranting-Ranting   Setiap agama memiliki pokok yang merupakan Nabi-Nabi yang merintis dan mengembangkan ajaran agama tersebut. Dalam Kristen dan Khatolik ada Yesus. Dalam Islam ada Muhammad. Dalam agama-agama lain pun demikian.   Masa kini, kita tidak lagi bisa melihat Pokok-Pokok tersebut secara langsung. Karena itu, kehadiran Pokok diwakili oleh semua pengikut agama yang melalui perilaku dan tutur kata mereka meniru dan menjalankan ajaran para Nabi yang meletakkan ajaran agama tersebut. Dengan demikian, tingkah dan perilaku pengikut sangat penting untuk menunjukkan kebenaran pada pokok. Kebaikan dan tutur kata yang sehat dari orang beragama akan mengasosiasikan agama tersebut dengan Nabi yang menjadi peletak ajaran agama tersebut. Sehingga, setiap pengikut agama diharapkan berbuah manis dalam bentuk perbuatan baik agar orang lain, termasuk yang tak beragama dapat merasakan dan memandang pokok agama tersebut berasal dari kebenaran.   Sebaliknya, perilaku b...

BHSO Jakarta 240421 Sukacita dan Tujuan Tuhan Membuat kita Sehat

Sekurang-kurangnya ada dua hal penting yang perlu kita ingat dan perhatikan dari presentasi yang disampaikan Opa Anton pada hari ini. Kedua hal itu adalah pertama sukacita dalam hidup dan kedua adalah tujuan Tuhan membuat kita sehat. Tentu, kedua hal ini terkait satu dengan yang lainnya. Hal pertama adalah tujuan dari yang kedua, dan hal yang  kedua adalah alasan dari yang pertama. 1. Sukacita dalam hidup.   Kenapa dunia ini penuh dengan dukacita bukan sukacia? Bahwa Orang cantik mengalami dukacita, orang kaya juga mengalami dukacita, kaum pandai berpendidikan tinggi juga mengalami hal yang sama. Semua itu terjadi karena orang tidak menyadari dan memanfaatkan modal yang ada pada setiap diri mereka. Orang cantik tidak mengalami kecantikannya sebagai modal, orang kaya dan pandai juga begitu. Akibatnya mereka tidak dapat memanfaatkan modal modal itu untuk menggembirakan hidup mereka. Saat modal itu tidak digunakan, munculah dukacita.  2. Mengapa Tuhan menyembuhkan kita ...