Skip to main content

Roh dan Kesatuan - Menjelang Pentakosta - Tahun B

 

Secara duniawi hidup itu berciri antara lain dapat bernafas, berkembang biak, bertumbuh, bergerak dan mengubah lingkungan menjadi baru seperti yang sudah ada pada diri. Ciri ini yang membedakan makhluk hidup dari makhluk yang tidak hidup. Manusia juga dianugerahi kemampuan untuk mengarahkan diri kepada atau berelasi dengan yang lebih baik lebih tinggi. Dalam bacaan pada Misa ini diingatkan bahwa manusia harus belajar pada Allah. Kesatuan manusia dengan manusia dan kesatuan manusia dengan Allah itu penting. Allah lah sebagai sumber yang tepat untuk manusia untuk peroleh kesatuan itu. Roh yang mempersatukan itu hanya ada pada Allah dan berasal dari Allah. Manusia diajak percaya pada Allah melalui Yesus karena roh itu diberikan Allah kepada manusia melalui Yesus. Manusia sering mengeluh tetapi keluhan itu tidak sampai pada Allah karena keluhan itu berasal dari otak manusia sendiri.  Allah hanya mengenal bahasa roh bukan bahasa otak/daging. Ketika berhadapan dengan masalah setiap manusia mencoba mencari jawabannya. Allah menawarkan satu cara untuk mencari jawabannya yakni hidup dalam roh. Hanya roh yang akan menyatukan semua gagasan yang terserak pada manusia. Roh yang dengan jelas menerjemahkan keluhan manusia dihadapan Allah karena Allah hanya memahami bahasa roh bukan bahasa daging atau otak. Tetapi roh itu bukan milik manusia,  manusia hanya mempunyai daging dan jiwa roh itu milik Allah. Untuk mendapatkannya,  manusia harus percaya pada Yesus.

Banyak manusia yang sulit meninggalkan ketergantungan pada otaknya karena kebudayaan modern dengan segala alasan hasil dari otak manusia. Ketergantungan total pada otak itu sampai hari ini belum dianggap sebagai kekeliruan terbesar dan belum dirasakan sebagai penyebab hancurnya kehidupan terutama kehidupan bersama. Di sisi lain manusia juga tidak kuasa untuk terus mengabaikan jiwanya sebagai tempat roh berbicara dan didengarkan. Ketika manusia terjebak dalam situasi diatas, Allah terus membangun komunikasi dengan manusia dengan berbagai cara. Roh itu berbicara melalui jiwa. Roh tidak pernah berbicara melalui otak karena otak sama seperti bagian daging lainnya mempunyai tugas merekam pengalaman indrawi yang terbentuk ketika berhubungan dengan dunia fisik. Sekali waktu mungkin saja digunakan,  dengan kata lain : sebenarnya manusia diajak untuk hidup sesuai suara jiwa yang dalam hidup sehari-hari dikenal dengan sebutan suara hati. Jiwa sesungguhnya tidak memiliki suara sendiri selain suara yang diperolehnya dari roh. Dengan mendengarkan dan mengikuti Suara Hati sekaligus setiap manusia mendengarkan dan mengikuti suara roh. Biasanya pengalaman inderawi hanya tertumpuk tidak beraturan Dalam ruang gelap otak manusia. Ketika manusia hanya memiliki gudang gelap pengetahuan yang disebut otak manusia dalam menyelesaikan masalah hanya sampai pada mencoba-coba. Jawaban dari daging tidak akan pernah pasti. Lain halnya bila memiliki roh,  jalan untuk memecahkan masalah gampang dan bebas dari menghabiskan waktu dan tenaga untuk mencoba. Jawaban yang didapatkan biasanya tunggal,  entah sama dengan pengalaman indrawi,  entah baru sama sekali.  Yang jelas jawabannya tidak bersifat alternatif.

Kasih merupakan makanan sehat bagi jiwa. Supaya kasih itu bertumbuh Carilah sumber yang benar yaitu Allah. Allah memberikan rohNya sebagai Terang Dalam hidup termasuk hidup dalam kasih yang sangat penting untuk jiwa. Yesus yang mengarahkan manusia kepada kasih terutama pada kasih Allah.Datanglah pada Yesus - Percayalah padaNya dengan melakukan perintahNya. Jiwa manusia yang berisi pengetahuan yang benar yang berasal dari roh-roh itulah yang akan menyelesaikan perpecahan di antara manusia. Roh juga yang menuntun manusia untuk menghindari keterbelahan jiwa dan tubuh sebagai cikal bakal kegelisahan. Dengan bantuan roh,  tubuh manusia tidak mudah busuk dan hubungan manusia tidak membusuk dan tidak mudah membusuk. Sebaliknya tubuh manusia akan cepat membusuk bila hanya memperhatikan tubuh dan mengandalkan tubuh dalam hidup. Hiduplah dalam roh dengan percaya pada Yesus dengan sepenuh hati dan segenap jiwa.

 

Cuplikan dari Buku  Eksegese Orang Jalanan,  karya Porat Antonius 

Lebih lengkap lagi dapat dibaca di Buku Eksegese Orang Jalanan Tahun Liturgi B, Buku Jilid 2

 

_edian_

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Takut, Allah Menyertai Kita - Oleh Porat Antonius - BHSO Klaten 7 Agt 2021

Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut.  Sebagai warga neg...

Sehat Ditentukan Oleh Allah - BHSO Lampung Makassar 4 Feb 23

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang.  Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, sa...

PESAN - Oleh Rafael - TDM 20 Februari 2025

PESAN MALAIKAT RAFAEL  Pesan ini singkat… kalian dengarkan baik2, pesannya singkat. Tapi saya mau koreksi tentang kata PESAN.   Pesan itu sesuatu yang disampaikan, kalian belum memiliki apa yang dipesankan. Kalian mendengarkan kata2 itu  masuk ke dalam diri kalian tetapi ia akan hanya menjadi kata2.  Kata2 itu apa sih….kata2 itu adalah sesuatu yang menentukan dalam pikiran kalian…  kata2 bisa menjadi sebuah energi, pendorong untuk kalian bisa melakukan sesuatu. Tetapi kata2 hanya akan menjadi kata2, walaupun kata2 itu sendiri punya energi. Tetapi ketika tidak digunakan kata2 itu hanyalah kata2.. misalnya kata cantik… ada energi dari kata cantik itu… energi yang mungkin selama ini tidak dipandang sebagai suatu hal atau energi yang bisa menghidupkan diri kalian… saya hitam misalnya…yah sudah…kalian akan menerima diri kalian sebagai orang yang hitam…tapi dunia membentuk hitam itu sebagai sesuatu yang negative. Sesuatu yang membuat kalian ooo saya berbeda dan saya y...