Eksegese Orang Jalanan Minggu Paskah ke 6 - Tahun B
Manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Ketika masih bayi , ketergantungan
pada orang lain sangat nyata dan jelas. Saat dewasa pun ketergantungan itu
tidak lenyap, sampai masuk liang kubur manusia juga masih mengharapkan uluran
tangan orang lain. Pada hari Minggu ini, orang beriman diingatkan (melalui
bacaan-bacaan pada minggu ini) untuk mengasihi sesama. Dalam mengasihi sesama,
rujukannya bukan pengetahuan yang diperoleh dari sesama. Rujukan yang tepat
adalah Allah sendiri. Semua manusia berasal dari Allah dan lahir dari Allah
yang satu dan sama. Oleh karena itu semua bangsa berhak mengalami kasih yang
sama dan berhak pula saling mengasihi. Supaya Allah itu nyata sebagai sumber
kasih dan Allah sebagai rujukan dalam mengasihi diantara manusia, maka Allah mengutus Yesus putranya yang
tunggal ke dunia untuk menghadirkan sendiri contoh kasih Allah dan contoh total
kasih Allah kepada manusia. Dalam praksis hidup , manusia menggunakan dua
rujukan utama dalam mewujudkan kasih kepada sesama manusia. Yang pertama :
Allah sebagai sumber segala kasih dan rujukan dalam mengasihi sesama. Kitab
suci berisi kata-kata Allah tentang landasan saling kasih diantara manusia.
Yang kedua : pikiran manusia sendiri, pikiran berisi pengalaman tentang cara saling
kasih.
Allah lah Sumber Kasih dan untuk menjadikanNya sebagai sumber kasih, tidak mungkin tanpa mengenalNya sebagai Allah
dan sebagai sumber kasih. Berjuanglah supaya mengenalNya dan percaya padaNya.
Semua manusia berhak mengenal Allah berhak menjadi sahabat Allah bahkan berhak
sebagai anak-anak Allah. Mengenal Allah melalui Yesus dapat dilakukan dengan
mengenal perintah Yesus dalam mengasihi sesama yang tertera dalam kitab suci
dan kemudian melakukannya sebagai pedoman dalam mengasihi sesama. Sebagai orang
beriman, sebagai sahabat, bahkan sebagai anak Allah seharusnya menggunakan
Allah atau minimal kitab suci sebagai rujukan dalam saling kasih antara manusia. Untuk dapat berdialog
dengan Allah diperlukan percaya total pada Allah dan melakukan perintahNya.
Lakukanlah dan jadikanlah Allah sebagai rujukan dalam saling mengasihi sesama
manusia . Dengan itu semua manusia menjadi bersahabat satu dengan yang lain dan
menjadi sahabat Allah juga. Itulah dunia kasih yang nyata dan persahabatan yang
sesungguhnya. Di dalamnya tidak ada yang disembunyikan atau berpura-pura. Ini
juga merupakan bentuk hidup dalam kasih bersama Allah - dan dalam Allah - seperti
kasih Yesus dengan murid-muridNya.
Cuplikan dari Buku Eksegese Orang Jalanan, karya Porat Antonius
Lebih lengkap lagi dapat dibaca di
Buku Eksegese Orang Jalanan Tahun Liturgi B, Buku Jilid 2
_edian_
Comments
Post a Comment