Skip to main content

Posts

Gabriel 31 Oktober 2020 di Mekon

 Aku sampaikan salam kasih dari Allah untukmu... Oleh karena kasih-Nya juga engkau bisa hadir di tempat ini dan kamilah yang menjadikanmu hingga ada pada titik ini.  Senang rasanya aku bisa menujumpai kalian meskipun dengan tubuh yang seperti ini tetapi ketahuilah tubuhku tidak seperti yang kalian lihat, ini hanyalah perantara dan aku memilihnya dengan sebuah keputusan penting yang telah disetujui dan aku menyampaikan ini kepadamu sebagai rasa sayangku kepada kalian semua... Manusia ciptaan Allah manusia yang dijadikan Allah untuh tak bercela dan dijadikan Allah dengan penuh kasih dan kasih meskipun cinta dan kasih itu cenderung tak disadari. Aku mengasihi kalian melebihi apapun juga dan melebihi yang pernah kalian ketahui dan kedatanganku malam hari ini adalah bukti cintaku kepadamu dan bukti nyata bahwa Allah sungguh ada untuk manusia.  Kedatanganku malam hari ini mengingatkan manusia tentang pentingnya berbuat kebaikan dalam rahmat kehidupan yang telah diberikan. Kebai...

Eksegese Minggu ke 33 Th A – Kepercayaan : Kasih Allah Yang Terlupakan

  Tuhan mengasihi ciptaanNya , cara Tuhan mengasihi manusia itu berbentuk proteksi, cara yang lain adalah dengan memberi modal, yang jarang disadari manusia adalah kepercayaan dari Tuhan. Bacaan pada Minggu ini berisi kasih Allah yang jarang mendapat perhatian manusia termasuk orang beriman , yaitu : kepercayaan.   Manusia yang mendapat kepercayaan dari Allah tidak tidur melainkan berjaga-jaga. Kepada ciptaan-Nya,   Allah memberikan modal kehidupan sekaligus kepercayaan agar ciptaanNya dapat mengembangkannya dan menggunakannya demi menunjang kehidupan diri atau sesama. Allah menggunakan bahasa ancaman bukan untuk membinasakan melainkan untuk mengembalikan manusia ke dalam kasih kepercayaannya. Manusia disisi lain diharapkan menerima kepercayaan itu dan memanfaatkannya dengan baik. Kasih kepercayaan yang diterima dari Allah tidak untuk Allah.   Namun untuk manusia maka sibuklah dengan tindakan yang selaras dengan modal yang diterima.   Modal kepercayaan yang di...

Eksegese Minggu ke 32 Th A – Kebijaksanaan itu Berkeliling

  Banyak orang beriman memiliki kerinduan melihat wajah Allah atau bertemu Allah. Rupa-rupa tindakan yang dilakukan ada yang tekun berdoa, bersemedi, tekun membaca kitab suci, ada juga yang mengunjungi tempat-tempat suci dalam catatan sejarah umat beriman. Bacaan pada hari Minggu ini paling tidak meneguhkan hati orang yang terus berjuang untuk melihat wajahNya. Bacaan pertama mengatakan bahwa kebijaksanaan itu bersinar dan tak dapat layu, mudah dipandang oleh mereka yang mengasihiNya dan mudah ditemukan oleh mereka yang mencariNya. Kebijaksanaan sendiri berkeliling mencari yang patut kepadaNya dan memperlihatkan diri kepada yang mencariNya. Bacaan kedua mengatakan bahwa orang beriman yang berpengharapan tidak berduka cita atas orang-orang yang meninggal dunia. Karena orang beriman percaya bahwa Yesus yang mati akan bangkit kembali. Bacaan Injil menyatakan bahwa kebijaksanaan itu sama dengan berjaga-jaga pada saat mempelai datang. Melalui bacaan minggu ini orang beriman dikabark...

Eksegese Minggu ke 30 Th A – Kasih : Hukum Yang Tertinggi

  S emua manusia dari yang paling bodoh sampai yang paling pintar tahu tentang kasih. Banyak juga yang tahu kasih itu penting. Karena penting, kasih menjadi salah satu topik diskusi intelektual di dunia. Lalu muncullah klasifikasi kasih : yang erotis, yang filial, yang Agape.  Pembedaan demikian pasti membingungkan. Supaya jangan bingung dengan pembagian seperti itu, di gereja akhirnya muncul kalimat “saudara-saudara yang saya kasihi dalam Tuhan kita Yesus Kristus”. Tapi tidak terlalu jelas juga :  Apakah yang dalam Yesus itu : kasih yang filial atau yang Agape?   Hanya kaum intelektual yang dapat menjelaskannya dengan baik. Dalam hidup tetap tak terpisahkan dengan jelas. B acaan kitab suci pada hari Minggu ini berhubungan dengan kasih.   Yaitu kasih terhadap Tuhan dan kasih terhadap sesama. Mengasihi Tuhan itu berbentuk : bertobat dari menyembah berhala menjadi menyembah Tuhan. Kemudian mengasih Allah itu : menerima firman Tuhan dan hidup sebagai teladan...

Eksegese Minggu ke 29 Tahun A : Aku mempersenjataimu meskipun kamu tidak mengenal Aku

  Satu tema perdebatan intelektual panjang yang tidak berakhir antara ilmuwan atheis dan agamawan yang atheis sampai kini adalah tentang adanya Tuhan Allah atau Dewa. Jangan pernah bermimpi bahwa perdebatan intelektual kedua pihak akan segera berakhir. Perdebatan akan berlanjut bahkan semakin seru karena setiap pihak tetap berdiri kokoh dengan landasan pijak intelektual masing-masing . Apapun argumentasi mereka, yang jelas pihak ilmuwan atheis tidak akan pernah berhasil menghentikan orang untuk percaya Tuhan. Merekapun tidak akan pernah berhasil meniadakan Tuhan minimal dari pikiran mereka sendiri. Pada saat mereka mempersoalkan Tuhan pada saat yang sama itulah mereka gagal menghapus gagasan tentang Tuhan dari pikiran mereka sendiri.   Bahkan gagasan tentang Tuhan saja tidak dapat dihapus Bagaimana tentang Tuhan? Sebaliknya orang beriman juga akan gagal mengajak dunia untuk percaya pada Tuhan bila hanya mengandalkan kemampuan intelektual atau kemampuan menata gagasan intelektu...

Buktikanlah Imanmu : Bersukacitalah - Eksegese Minggu ke 28 Tahun A

  Saat ini dunia manusia terbelah dan tidak jelas membedakan manusia yang beriman dan yang tidak beriman.   Ketika berhubungan dengan sukacita dan dukacita maka semakin tidak jelas lagi : Yang mengaku beriman katanya bersukacita,   Namun demikian juga yang tidak beriman mengaku sama. Yang katanya beriman pada saat berkekurangan : mengeluh, menggerutu atau bersungut-sungut. Demikian juga dengan yang tidak beriman. Jadi dalam hal bersuka cita dan berduka cita tidaklah jelas siapa yang beriman dan siapa yang tidak beriman. Bacaan kitab suci pada hari Minggu ini mengangkat satu hal penting yang sering dilupakan orang beriman dalam hidup sehari-hari :   yaitu bersukacita. Bacaan pertama Yesaya menggambarkan bersukacita beriman itu bagai hadir dalam perjamuan bersama Allah di atas satu gunung.   Dalam pertemuan dengan Allah, dukacita sirna. Dalam bacaan kedua , kepenuhan sukacita itu sama persis seperti yang dialami Paulus yaitu tetap bersukacita baik dalam kekurangan...

Gab 3/10/20 Berjuang untuk tersenyum-sukacita- sama sekali tanpa mengeluh

 Pesan Gabriel , Mekon 3 Oktober 2020 Senang rasanya aku bisa menjumpaimu malam hari ini dan senang rasanya aku bisa ada bersamamu meskipun waktu yang kuterima dari padaNya sangat terbatas untuk ada padamu. Kusampaikan salam dari Allah untukmu dan hendaknya salam itu kamu teruskan kepada sesamamu yang lain. Malam hari ini aku datang dengan tamu istimewa dan kuharapkan kehadiranya menguatkanmu tentang pentingnya menjadi orang baik di dunia  dan pentingnya mengakui dan meyakini secara sungguh bahwa Allah maha kuasa dan Allah berkuasa atas segala hal termasuk dirimu.  Aku mengunjungimu sebagai sebuah tugas utamaku sekaligus bentuk rasa sayangku kepadamu dan sebagai wujud bahwa Allah ada untukmu saat ini.  Senantiasa kami mengusahakan kepadamu pesan-pesan kebaikan dan harapan kami berjuanglah untuk melakukan kebaikan meskipun kebaikan itu kecil menurut ukuranmu. Tetapi ketahuilah kupastikan bahwa kebaikan kecil yang ada pada matamu sungguhlah besar dihadapan-Nya. Setiala...