Banyak orang beriman memiliki kerinduan melihat wajah Allah atau bertemu Allah. Rupa-rupa tindakan yang dilakukan ada yang tekun berdoa, bersemedi, tekun membaca kitab suci, ada juga yang mengunjungi tempat-tempat suci dalam catatan sejarah umat beriman. Bacaan pada hari Minggu ini paling tidak meneguhkan hati orang yang terus berjuang untuk melihat wajahNya. Bacaan pertama mengatakan bahwa kebijaksanaan itu bersinar dan tak dapat layu, mudah dipandang oleh mereka yang mengasihiNya dan mudah ditemukan oleh mereka yang mencariNya.
Kebijaksanaan sendiri berkeliling mencari
yang patut kepadaNya dan memperlihatkan diri kepada yang mencariNya. Bacaan
kedua mengatakan bahwa orang beriman yang berpengharapan tidak berduka cita
atas orang-orang yang meninggal dunia. Karena orang beriman percaya bahwa Yesus
yang mati akan bangkit kembali. Bacaan Injil menyatakan bahwa kebijaksanaan itu
sama dengan berjaga-jaga pada saat mempelai datang.
Melalui bacaan minggu ini orang beriman
dikabarkan tentang Allah yang kasih. Bahwa Allah itu aktif berkeliling menemui
yang dikasihiNya atau yang patut bagiNya. Terhadap Allah yang berkeliling itu,
sikap manusia yang bijaksana adalah percaya dalam pengharapan akan keselamatan
atau kebijaksanaan yang datang.
Allah berkeliling menemui yang dikasihiNya. Allah tidak sulit ditemui oleh mereka yang
hidupnya selalu berjaga-jaga dalam Terang. Lalu yang selalu mengisi kehidupannya
dengan kekuatan terang akan mudah melihat atau merasakan kedatangan Tuhan.
Kehadiran Allah yang terus berkeliling tidak akan diketahui manusia. Yang perlu
bagi manusia adalah berjaga-jaga dalam kepatutan. Yang patut bagi Allah adalah terus bertahan
hidup dalam Terang kebajikan. Allah - yang
digambarkan sebagai sinar atau yang terang bersinar - hanya kompatibel dengan
mereka yang memiliki Pelita yang terang atau tetap bernyala. Allah hadir untuk menjadikan manusia lebih
bersukacita dalam kasihNya.
Oleh karena itu, hiduplah dalam terang dan
tambahkan minyak Pelita hidup dengan belajar kitab suci atau mendengarkanNya.
Rasakan dalam hidup bahwa Allah yang berkeliling itu akan membawa sukacita baru
dalam hidup atau menambah sukacitamu. Kemudian, orang beriman akan mengalami
sukacita sempurna bersama Allah kelak di akhirat.
Cuplikan dari Buku Eksegese Orang Jalanan, karya Porat Antonius
Lebih
lengkap lagi dapat dibaca di Buku Eksegese Orang Jalanan, Minggu Biasa ke 32
Tahun Liturgi A, Buku Jilid 2
_edian_
Comments
Post a Comment