Skip to main content

MENDENGAR DIRI SENDIRI - TDM 8 April 2025

Ketika mendengar orang lain menjadi sulit apalagi mendengar diri sendiri. Sebenarnya mudah mendengarkan orang lain melalui indera pendengaran kita. Sulit mendengarkan diri sendiri karena kita tidak tahu bagaimana dia berbicara. Tetapi mendengarkan orang lain akan menjadi jauh lebih mudah dan bermakna jika sudah sanggup mendengarkan diri sendiri. Bagaimana mendengar orang lain, anak–anak misalnya, kalau ,tidak belajar mendengar diri sendiri. 

Mendengar diri sendiri sesungguhnya menjadi kunci mendengar orang lain apalagi terhadap anak. 


Orang yang bisa mendengarkan diri sendiri adalah orang yang pasti bisa mendengarkan orang lain. Demikian juga orang yang suka menguasai orang lain pasti orang yang tidak bisa menguasai diri sendiri. Yang suka marah adalah yang tidak bisa menguasai diri sendiri. karena hanya bisa memarahi orang lain tetapi tidak sanggup memarahi dirinya sendiri. Yang suka mengendalikan orang lain tidak mendapatkan otoritas karena dia sendiri tidak bisa mengendalikan diri. Oleh karena itu penting dan terutama adalah belajar mengenal diri sendiri, belajar mendengarkan anak menjadi lebih mudah. Misalkan saja ketika anak bilang orang tua bodoh itu sesungguhnya benar karena kita tidak cerdas mendidik anak. Katakanlah ketika kita marah dan anak mengatakan kita bodoh karena memang marah itu ciri orang bodoh. Kalau kita belajar mendengarkan diri sendiri kita pasti sanggup mengelola diri sebelum mengambil sikap dan tindakan apalagi terhadap anak. Ketika hendak berbicara dengan orang lain sebenarnya tubuh sudah memberi tanda duluan apakah perlu atau tidak berbicara terhadap orang itu. Jika sudah terbiasa mendengar diri sendiri kita akan bisa mengendalikan diri untuk tidak berbicara jika diri sendiri sudah memberi tanda demikian. Tubuh kita sudah berbicara lebih dahulu sebelum kita berbicara dengan orang lain. Tubuh akan berbicara kalau tidak usah bicara dengan orang itu maka patuhilah itu. Dengan demikian kita terlatih mendengarkan diri sendiri. Maka benarlah dalam ajaran agama yang mengatakan Aku di dalam kamu dan kamu di dalam Aku karena Dia kebanyakan berbicara dari dalam. 


Anak yang sering dipukul oleh orang tua, tidak akan mendengar orang tuanya. Pukulan dari luar mengaburkan kemampuan anak untuk mendengarkan dari dalam. Pukulan dari luar justru menyebabkan luka dari dalam atau luka batin. Ketika hendak marah biasanya kita diingatkan jika kita terbiasa mendengarkan diri sendiri. Jika diijinkan maka kita akan dituntun untuk memilih kata yang cocok untuk disampaikan. Mari terus belajar mengenal diri agar semakin terlatih mengendalikan diri terlebih untuk anak-anak dalam rumah. 


PORAT ANTONIUS


NB:

Baca dan Hayati pesan Opa Anton ini  dengan Segenap hati utk dijalankan dalam hidup keseharian agar benar2 sehat jiwa dan badan.


TEAMBHSKOCARKACIR.

by : Niko Boleng

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Takut, Allah Menyertai Kita - Oleh Porat Antonius - BHSO Klaten 7 Agt 2021

Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut.  Sebagai warga neg...

Sehat Ditentukan Oleh Allah - BHSO Lampung Makassar 4 Feb 23

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang.  Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, sa...

PESAN - Oleh Rafael - TDM 20 Februari 2025

PESAN MALAIKAT RAFAEL  Pesan ini singkat… kalian dengarkan baik2, pesannya singkat. Tapi saya mau koreksi tentang kata PESAN.   Pesan itu sesuatu yang disampaikan, kalian belum memiliki apa yang dipesankan. Kalian mendengarkan kata2 itu  masuk ke dalam diri kalian tetapi ia akan hanya menjadi kata2.  Kata2 itu apa sih….kata2 itu adalah sesuatu yang menentukan dalam pikiran kalian…  kata2 bisa menjadi sebuah energi, pendorong untuk kalian bisa melakukan sesuatu. Tetapi kata2 hanya akan menjadi kata2, walaupun kata2 itu sendiri punya energi. Tetapi ketika tidak digunakan kata2 itu hanyalah kata2.. misalnya kata cantik… ada energi dari kata cantik itu… energi yang mungkin selama ini tidak dipandang sebagai suatu hal atau energi yang bisa menghidupkan diri kalian… saya hitam misalnya…yah sudah…kalian akan menerima diri kalian sebagai orang yang hitam…tapi dunia membentuk hitam itu sebagai sesuatu yang negative. Sesuatu yang membuat kalian ooo saya berbeda dan saya y...