Bagi dunia pada umumnya, prestasi adalah sesuatu yang sangat dicita-citakan bahkan dikejar dalam kehidupan. Kondisi ini tidak salah tetapi dunia sudah terjebak pada prestasi yang materialistik. Padahal yang sungguh prestasi adalah prestasi yang spiritual. Karena condong pada pengaruh materialistic maka prestasi materialistic yang lebih dominan dan orang melupakan bahkan mengabaikan prestasi spiritual.
Prestasi sejatinya berkaitan dengan hal baik tetapi kita mengukurnya secara materialistis dan sayangnya kita lalai dalam mengukurnya secara spiritual. Makin baik seseorang makin baiklah prestasinya. Dan prestasi spiritual terbesar adalah berkorban demi kemajuan orang lain . Itulah ukuran prestasi spiritual. Prestasi spiritual menyata dalam kondisi kita berkorban, mengalah, merendah dan orang lain yang naik. Sementara prestasi materialistis kita yang naik dan yang lain (Pesaing) harus hancur dan kalah. Manusia menerjemahkan segala sesuatu secara materialistis termasuk prestasi. Prestasi secara spiritual kita hancur orang lain berkembang, sedangkan prestasi secara materialistis orang lain hancur kitalah yang naik.
Orang yang berkorban bagi kebahagiaan orang lain itu mungkin materinya tidak seberapa, tetapi dia bahagia melihat orang lain bahagia karena perbuatannya. Pengorbanan kita menjadikan banyak orang berbahagia dan berhasil itulah prestasi sesungguhnya. Guru yang mengubah orang malas menjadi rajin, orang bodoh menjadi pintar itulah sejatinya prestasi itu. Dalam profesi apapun, kita tidak terjebak dalam pertanyaan untuk apa tetapi untuk siapa sehingga kita akan bergerak menuju prestasi spiritual dari yang materialistis. Kita tidak lagi bertanya apa yang saya dapatkan dari profesi saya tetapi siapa yang berkembang atau berbahagia karena profesi saya.
Sesungguhnya salah satu akibat dosa adalah berada dalam ketidakpastian hidup. Komunitas SKK sudah ‘tertebus’ dengan meninggalkan ketidakpastian hidup menuju kepastian hidup. Bahwa kita sakit karena makan sapi misalnya… ini pasti …selama sekian tahun dirawat dengan fasilitas medis dan kenyataannya tidak sembuh tetapi setelah bergabung kemudian sembuh itulah kepastian karena penyebabnya pasti dan obatnya pun pasti. Supaya kepastian hidup semakin besar maka kita terus berjuang dalam mengejar prestasi spiritual. Komunitas SKK sejatinya komunitas yang berjuang menuju prestasi spiritual. Prestasi spiritual menyata jika dahulu kita berjuang mengampuni orang karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat sekarang harusnya kita berjuang ‘naik kelas’ dengan mengampuni walaupun mereka tahu apa yang mereka lakukan. Kita tidak merajam Perempuan yang berzinah tetapi kita mengampuni karena mengampuni tidak saja membuat kita tidak berdosa atas perbuatan dosanya tetapi juga kita berpotensi mendapatkan satu kesempatan dosa diampuni karena mengampuni orang yang bersalah.
Mari kel. SKK teruslah saling menguatkan sebagai satu komunitas agar mampu berprestasi dalam hidup secara spiritual.
PORAT ANTONIUS
NB:
Baca dan Hayati pesan Opa Anton ini dengan Segenap hati utk dijalankan dalam hidup keseharian agar benar2 sehat jiwa dan badan.
TEAMBHSKOCARKACIR.
by Niko Boleng.
Comments
Post a Comment