Skip to main content

Sehat Dengan Cara Yang Mudah - BHSO Semarang - 24 Sep 2023

Dunia ini agak aneh. Semua orang menganggap sehat itu penting. Demikian pentingnya, sehingga ketika orang bilang sehat itu mahal, maka orang serta merta menerima. Menariknya, tidak semua orang mau belajar hidup sehat. Tidak ada usaha untuk membaca buku bagaimana untuk sehat. Juga, tidak membaca reaksi tubuh secara sungguh-sungguh ketika makan sesuatu. Kontradiksi ini menjadi wilayah permainan dunia medis. Ketika dunia medis bilang, kalau mau sehat harus 4 sehat 5 sempurna. Harus minum susu, maka lakulah susu. Manakala ada temuan bahwa yang menyebabkan sakit jantung adalah kolesterol, label kolesterol free ramai-ramai diborong. Minum obat teratur, berbondong-bondong pula minum obat. Di saat lain ada temuan bahwa jantung disebabkan karena gluten, maka orang mencari produk gluten-free dan menghindari makanan yang mengandung gluten. Orang kaya biasanya minum susu yang low fat. Orang kaya di Indonesia juga ikut-ikutan. Tetapi yang paling banyak memenuhi rumah sakit adalah orang kaya. Mereka bisa membayar. Supaya orang miskin bisa membayar juga maka dibuatlah asuransi. 

Kita punya cara lain untuk hidup sehat secara mudah dan murah yang akan dirasakan oleh semua orang, termasuk orang-orang baru hari ini. Mestinya topik semacam ini disampaikan oleh orang-orang yang memiliki latar belakang medis atau ilmiah sesuai bidangnya, bukan oleh dosen bahasa Indonesia seperti saya (Opa Anton). Tetapi opa pencinta kehidupan yang Tuhan berikan, maka beliau diberikan rahmat yang menolong banyak orang paling tidak selama 15 tahun ini. Pasien-pasien yang ikut pernah mengalami ketakutan, kegelisahan, penderitaan, sekarang ini paling tidak terbebas dari itu semua. 

Kita menempuh cara hidup sehat dengan sederhana. Sebenarnya larangan makanan sudah lama berkembang dalam dunia medis. Tetapi ilmu kesehatan kita salah arah, sehingga cara hidup yang murah dan sederhana ini sulit dipraktekkan. Ilmu kesehatan menyebut makanan semacam itu dalam istilah yang rumit seperti lemak darah, karbohidrat, calcium, yang tidak dipahami atau tidak bisa dilihat oleh banyak orang, bahkan oleh orang yang belajar bidang itu. Sehari-hari kita sebetulnya tidak makan protein, kalium, lemak, tetapi kita makan daging, susu, telur, coklat, bir, ikan tongkol, ikan gurame, jeruk. Dari situ, tidak semua lemak buruk bagi seseorang. Mungkin dia cocok dari lemak ikan, tidak cocok lemak sapi. Ada yang sakit karena protein dari ayam boiler dan sebagainya. Jadi, kita sulit memisah-misahkan itu, sehingga sukar mempraktekkannya. Hidup sehat menjadi susah. 

Melalui rahmat ini, kita semua dihantar masuk ke hidup sehat yang sederhana. Kita mengetahuinya secara mudah, tanpa laboratorium. Misalnya, racun duren. Mungkin di dalamnya ada zat-zat yang berguna bagi kita. Tapi karena di dalamnya juga mengandung racun, kita hindari duren karena kita tidak bisa pilah mana yang berguna dan mana racun. Ada orang yang makan gula dari duren, justru sembuh dari diabetes. Tetapi kalau gula tebu malah sakit. Medis mengatakan, orang yang diabetes tidak boleh makan duren, tetapi dalam pengalaman SKK ada orang diabetes justru sembuh dengan makan duren. 

Namun, jangan lupa bahwa manusia terdiri atas tubuh dan jiwa. Jangan hanya beri makan tubuh yang benar, tetapi juga makanan jiwa. Makanan jiwa adalah kebaikan. Jadilah orang baik untuk diri sendiri. Jadilah orang baik untuk orang lain. Jadilah orang baik untuk lingkungan. Itulah nutrisi jiwa yang berlaku sama untuk semua orang. Kalau ada orang-orang yang merasa diri pintar mengatakan ada “relativitas moral” yang membuat kebaikan seolah-olah “relatif”, sebenarnya prinsip dasar moral itu sama tapi cara mengekspresikannya berbeda. Misalnya, cara senyum orang Inggris berbeda dari orang Indonesia. Senyum orang Inggris yang kelihatan kaku, bagi orang Indonesia barangkali sama dengan mencibir. Tetapi prinsipnya sama, yakni membina relasi yang baik dengan orang lain. Berikutnya adalah jadilah orang baik sebagai pelaku kehendak Allah. Dalam ajaran orang Kristen disebut Kasih. Dalam ajaran Islam, dikatakan rahmatan lil 'alamin. 

Kalaupun status sosial Opa tidak menunjukkan latar belakang dunia medis seperti ukuran dunia, tetapi dari Atas, status beliau tidak hanya guru bahasa Indonesia. Ia juga menolong orang untuk sehat dengan cara yang sederhana. Banyak bukti yang menunjukkan orang-orang yang ditolak medis telah hidup kembali.* Misalnya, dr. Erlyn yang divonis kanker darah dan kanker otak, telah hidup 9 tahun tanpa obat. 

Melalui cara hidup sederhana ini, kita harus menjadi saksi bahwa Allah itu baik untuk kita dan kita sehat ketika mengikuti kehendakNya. Ingat!! Opa tidak pernah setengah-setengah untuk menolong orang. Tidak mengharapkan imbalan. Tidak meminta bayaran. Kalaupun ada yang memberi, itu dilakukan secara sukarela untuk membina relasi. Satu saja harapan Opa adalah kita semua sehat dan mengalami kebaikan Allah di muka bumi. 

Dalam testimoni hari ini, pelajarannya untuk kita adalah. Pertama, keluarga Ayu mempraktekkan kebaikan sosial mulai dari rumah. Ketika salah satu anggota keluarga tidak makan daging maka yang lainnya pun tidak makan daging sebagai dukungan untuk anggota keluarga yang lainnya. Berkorban untuk yang lain. Ini adalah salah satu nutrisi jiwa. Kedua, orang Indonesia mendefinisikan logis-tidak logis berdasarkan pengetahuan lama. Sesuatu yang baru ditolak karena ukurannya adalah pengetahuan terdahulu. Tetapi ketika dilakukan maka pengetahuan baru itu diterima dan mengubah pengetahuan lama. Itu pula yang akhirnya memberikan kesehatan. Karena itu, jangan menggunakan ukuran-ukuran logis untuk menilai apa yang kita jalani ini. Ketiga, kepercayaan sosial* yang disampaikan pak Ardi berlangsung timbal balik. Ada yang buruk pada kebiasaan ilmu pengetahuan bahwa kalau anak sakit jantung maka sakit itu dianggap sebagai bawaan dari orang tua. Anggota SKK jangan pernah menggunakan narasi itu sebagai timbal balik kepercayaan kita pada orang tua. Kehadiran anak sejak dalam kandungan telah dirayakan dengan kegembiraan, dicari sumber makanan terbaik, lalu setelah kita menderita diabetes, kita katakan itu sebagai warisan orang tua. Dari sisi iman, narasi semacam itu menimbulkan kebencian tertutup terhadap orang tua. Paling tidak menghapus kebanggaan kita atas orang tua yang menaruh kasih pada kita sejak detik pertama hidup kita dalam kandungan. Dalam cara hidup SKK, kita menggunakan narasi kasih sebagai cinta kita terhadap orang tua. Itulah kebaikan.

TEAM BHSO KOCARKACIR

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Takut, Allah Menyertai Kita - Oleh Porat Antonius - BHSO Klaten 7 Agt 2021

Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut.  Sebagai warga neg...

Sehat Ditentukan Oleh Allah - BHSO Lampung Makassar 4 Feb 23

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang.  Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, sa...

PESAN - Oleh Rafael - TDM 20 Februari 2025

PESAN MALAIKAT RAFAEL  Pesan ini singkat… kalian dengarkan baik2, pesannya singkat. Tapi saya mau koreksi tentang kata PESAN.   Pesan itu sesuatu yang disampaikan, kalian belum memiliki apa yang dipesankan. Kalian mendengarkan kata2 itu  masuk ke dalam diri kalian tetapi ia akan hanya menjadi kata2.  Kata2 itu apa sih….kata2 itu adalah sesuatu yang menentukan dalam pikiran kalian…  kata2 bisa menjadi sebuah energi, pendorong untuk kalian bisa melakukan sesuatu. Tetapi kata2 hanya akan menjadi kata2, walaupun kata2 itu sendiri punya energi. Tetapi ketika tidak digunakan kata2 itu hanyalah kata2.. misalnya kata cantik… ada energi dari kata cantik itu… energi yang mungkin selama ini tidak dipandang sebagai suatu hal atau energi yang bisa menghidupkan diri kalian… saya hitam misalnya…yah sudah…kalian akan menerima diri kalian sebagai orang yang hitam…tapi dunia membentuk hitam itu sebagai sesuatu yang negative. Sesuatu yang membuat kalian ooo saya berbeda dan saya y...