Skip to main content

Setialah Menjadi Orang Baik - BHSO Semarang 28 Mei 2022

 

Kita perlu segarkan lagi ingatan terhadap konsep Kesehatan yang kita anut di SKK. Sehat adalah sehat tubuh, sehat sosial, sehat jiwa, dan sehat spiritual. Tubuh kita harus nyaman. Kalaupun ada sakit, tidak mengganggu kenyamanan. Artinya, tidur, buang air, dan aktivitas lain tetap berjalan nyaman. Sehat jiwa, artinya kita menghargai orang, menerima kekurangan orang, tenang, rajin. Kesehatan jiwa biasanya bersatu dengan kesehatan spiritual dan berpengaruh terhadap kesehatan sosial. Tidak ada orang di muka bumi ini yang tidak suka dengan orang jujur. Sehat, dengan demikian, harus tekun memberi nutrisi terhadap empat hal itu. 


Bagi yang baru ikut, tinggalkan persepsi lama bahwa apa yang kita makan adalah untuk sehat. Hari ini, anda semua mendapatkan jawaban bahwa apa yang ada di daftar itu adalah racun untuk tubuh. Kemudian, perbaiki relasi dengan orang lain. Mulailah dulu dengan membangun relasi yang baik dalam rumah dan tempat kerja. Tampilah sebagai orang yang menyenangkan bagi orang lain. Kalau cara hidup seperti itu ditempuh, kemudian tidak mengkonsumsi makanan yang disebut racun, maka secara jiwa biasanya lebih tenang. Kemudian kita juga akan mengalami kekuatan Allah dalam hidup. Jangan melupakan Tuhan. Ingat..! Meskipun acapkali kita melupakan Tuhan, kita tidak pernah dilupakan Tuhan. 


Peristiwa yang berlangsung di SKK ini menunjukkan bahwa Tuhan tahu semua yang kita alami. Dia-lah yang memberitahu Opa semua informasi tentang semua orang. Hanya lewat layar zoom, semua hal bisa diketahui. Karena itu, binalah relasi yang baik dengan Tuhan. 


Melalui pelayanan ini, kita semua diarahkan untuk menjadi orang merdeka. Bahwa sehat ditentukan oleh apa yang kita lakukan sendiri. Diri kita tidak lagi dikendalikan dari luar. Selama ini, kita dibawa keluar supaya bisa dikendalikan agar kita menjadi pelanggan setia bisinis medis yang mendapatkan keuntungan dari kesetiaan kita. Mulai saat ini, anggota SKK yang baru bergabung, apalagi yang lama, mengakhiri kesetiaannya terhadap bisnis medis. Selama ini, banyak orang yang setia sebagai pelanggan medis. Saat ini, kita semua dibawa keluar dari mata rantai medis. 


Namun untuk terbebas sungguh-sungguh dari cengkraman medis, maka setialah menjaga makan. Setia menjaga relasi yang baik dengan orang lain. Setia membina ketenangan hidup, berpikir positif. Setia berelasi dengan Tuhan. Tidak perlu kita bisa mendengar suara Tuhan. Yang penting kita terus membangun relasi dengan Dia. Relasi yang terindah di hadapan Tuhan adalah menjadi orang baik. Tidak usah berambisi menjadi orang baik yang terdaftar di seluruh dunia. Cukup menjadi Santo/Santa bagi anggota keluarga masing-masing, teman kerja, maupun orang-orang yang dijumpai setiap hari. 


Totalitas dalam kebaikan yang rutin dan pasrah, tanpa kita harus mengerti dan bertanya adalah gerbang menuju rahmat. Setiap kali zoom, kita mengalami proses yang sama, ritual yang sama, yang barangkali menjemukan. Ini adalah ujian bagi kita. Ketekunan mengikuti proses yang menjenuhkan itu secara total, dari situlah rahmat berasal.  


Setialah dengan kebaikan itu maka mulai saat ini kita akan mengatakan “sayonara dengan bisnis medis”.


TEAM BHSO KOCARKACIR

Comments

Popular posts from this blog

DAMAI itu DAM – AI (I in English) - BHS Klaten (Part2) - 25 Mei 2025

Apakah Damai ada padamu? Pertanyaan renungan Opa mengawali aktivitas ngopi pagi di BHS SKK Klaten. Pertanyaan ini memperlihatkan pentingnya damai yang pasti sudah sangat sering didengar baik dari mimbar agama maupun mimbar kehidupan lainnya. Damai memang menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita baik sebagai pribadi dalam keluarga, komunitas keagamaan maupun komunitas social dan komunitas kategorial lainnya. Kali ini Opa menjelaskan damai dari dan dalam ritus agama dan terlebih pada ritus kehidupan.  DAMAI DALAM RITUS HIDUP. Ritus keagamaan bagi banyak dari kita sudah dilakukan secara sungguh-sungguh. Meskipun demikian ritus agama terbatas. Ritus yang tidak terbatas justru ada dalam kehidupan sehari-hari. Ketika sendirian pun ritus hidup tetap berlangsung.  RITUS DAMAI DALAM BERPIKIR. Ketika berpikir ritus hidup tetap terjadi, saat itu kita bisa memandang ke dalam diri , apakah dalam berpikir damai ada dalam pikiranmu. Kalau pikiranmu berisi kecemasan maka kedamaian tida...

TEMPUS ET SPATIUM ATAU SPACE AND TIME - BHS Klaten (Part 1) - 24 Mei 2025

Satu Kebenaran yang diakui dan diterima oleh semua pemikir dari dahulu kala adalah Tempus dan spatium. Kedua hal ini bahkan diterima sebagai Rahmat tertua dan karenanya diterima sebagai kebenaran tertua hingga sekarang. Spatium dan Tempus atau space and time adalah dasar dari segenap kebenaran lain karena seluruh peristiwa hidup yang lain terjadi di atas space and time. Dengan kata lain space dan time adalah fondasi seluruh kebenaran tentang manusia. Siapa yang menggunakan space dan time sesuai  dengan hakekatnya sebagai dasar maka dia hidup. Manusia sudah cukup berhasil menggunakan space. Dia membagi space sesuai fungsinya walaupun amburadul. Jika kita berhenti pada kelihaian membagi space maka kita baru masuk ke Sebagian kecil dari Rahmat. Rahmat yang terbesar ada pada time/tempus.  TEMPUS, NON SPATIUM, GRATIA EST.  Karena Rahmat terbesar ada pada tempus maka kita paham bahwa Tempus, non spatium, gratia est atau sering disingkat Tempus Gratia Est – Waktu adalah Rahmat. ...

A FILIO DULCISSIMO MATRIS AD FILIUM AMATUM DEI - BHS TDM - 15 Mei 2025

Di dalam otak kita, siapa pun kita, kita memiliki cita-cita, mempunyai kerinduan untuk menjadi bahagia. Kerinduan untuk memiliki uang, misalnya, itu hal yang normal karena hidup membutuhkan uang. Kerinduan untuk mendapatkan pekerjaan itu wajar karena memang bagian dari hidup. Tetapi sejatinya ada satu kerinduan tertinggi untuk orang beriman adalah rindu menjadi orang suci. Karena menjadi suci itulah jaminan mengalami kebahagiaan tertinggi dan kebahagiaan kekal. Opa lalu bertanya, “Pernakah kita membesaarkan kerinduan seperti itu dan berjuang melakukannya?” Pertanyaan sangat penting ini muncul di sela-sela Opa menjelaskan 7 keutamaan hidup sebagai lawan dari 7 dosa yang membawa kematian, Opa bercerita pengalaman hidupnya berjuang menjadi anak kesayangan mama dan ini bisa menjadi model anak kesayangan Allah atau menjadi suci untuk mendapatkan anugerah kebahagiaan kekal itu.  A FILIO DULCISSIMO MATRIS AD… dari menjadi anak kesayangan mama menuju… Jika mau jujur semua cita-cita kita um...