Kita perlu segarkan lagi ingatan terhadap konsep Kesehatan yang kita anut di SKK. Sehat adalah sehat tubuh, sehat sosial, sehat jiwa, dan sehat spiritual. Tubuh kita harus nyaman. Kalaupun ada sakit, tidak mengganggu kenyamanan. Artinya, tidur, buang air, dan aktivitas lain tetap berjalan nyaman. Sehat jiwa, artinya kita menghargai orang, menerima kekurangan orang, tenang, rajin. Kesehatan jiwa biasanya bersatu dengan kesehatan spiritual dan berpengaruh terhadap kesehatan sosial. Tidak ada orang di muka bumi ini yang tidak suka dengan orang jujur. Sehat, dengan demikian, harus tekun memberi nutrisi terhadap empat hal itu.
Bagi yang baru ikut, tinggalkan persepsi lama bahwa apa yang kita makan adalah untuk sehat. Hari ini, anda semua mendapatkan jawaban bahwa apa yang ada di daftar itu adalah racun untuk tubuh. Kemudian, perbaiki relasi dengan orang lain. Mulailah dulu dengan membangun relasi yang baik dalam rumah dan tempat kerja. Tampilah sebagai orang yang menyenangkan bagi orang lain. Kalau cara hidup seperti itu ditempuh, kemudian tidak mengkonsumsi makanan yang disebut racun, maka secara jiwa biasanya lebih tenang. Kemudian kita juga akan mengalami kekuatan Allah dalam hidup. Jangan melupakan Tuhan. Ingat..! Meskipun acapkali kita melupakan Tuhan, kita tidak pernah dilupakan Tuhan.
Peristiwa yang berlangsung di SKK ini menunjukkan bahwa Tuhan tahu semua yang kita alami. Dia-lah yang memberitahu Opa semua informasi tentang semua orang. Hanya lewat layar zoom, semua hal bisa diketahui. Karena itu, binalah relasi yang baik dengan Tuhan.
Melalui pelayanan ini, kita semua diarahkan untuk menjadi orang merdeka. Bahwa sehat ditentukan oleh apa yang kita lakukan sendiri. Diri kita tidak lagi dikendalikan dari luar. Selama ini, kita dibawa keluar supaya bisa dikendalikan agar kita menjadi pelanggan setia bisinis medis yang mendapatkan keuntungan dari kesetiaan kita. Mulai saat ini, anggota SKK yang baru bergabung, apalagi yang lama, mengakhiri kesetiaannya terhadap bisnis medis. Selama ini, banyak orang yang setia sebagai pelanggan medis. Saat ini, kita semua dibawa keluar dari mata rantai medis.
Namun untuk terbebas sungguh-sungguh dari cengkraman medis, maka setialah menjaga makan. Setia menjaga relasi yang baik dengan orang lain. Setia membina ketenangan hidup, berpikir positif. Setia berelasi dengan Tuhan. Tidak perlu kita bisa mendengar suara Tuhan. Yang penting kita terus membangun relasi dengan Dia. Relasi yang terindah di hadapan Tuhan adalah menjadi orang baik. Tidak usah berambisi menjadi orang baik yang terdaftar di seluruh dunia. Cukup menjadi Santo/Santa bagi anggota keluarga masing-masing, teman kerja, maupun orang-orang yang dijumpai setiap hari.
Totalitas dalam kebaikan yang rutin dan pasrah, tanpa kita harus mengerti dan bertanya adalah gerbang menuju rahmat. Setiap kali zoom, kita mengalami proses yang sama, ritual yang sama, yang barangkali menjemukan. Ini adalah ujian bagi kita. Ketekunan mengikuti proses yang menjenuhkan itu secara total, dari situlah rahmat berasal.
Setialah dengan kebaikan itu maka mulai saat ini kita akan mengatakan “sayonara dengan bisnis medis”.
TEAM BHSO KOCARKACIR
Comments
Post a Comment