Skip to main content

Rahmat untuk terus dialirkan - Paskah TDM 18 Apr 22

Yang diajarkan di Gereja Paskah itu adalah pesta penyelamatan dunia dari dosa, dunia diselamatkan dan dosa kita sudah dilumatkan dikayu salib. Pertanyaannya apakah kita benar-benar merasa suci setelah kita mengikuti perayaan trihari suci? Mengapa kita tidak  merasakan Rahmat  itu melalui perasaan bahwa kita lebih baik? Mengapa  perasaan itu tidak terlalu nyata setiap kali kita selesai merayakan Paskah? Padahal sebelumnya sudah didahului dengan 40 hari berpuasa dan berapa kali hari jum'at mengikuti jalan salib selama masa Prapaskah. Pernahkah kita bertanya selama ini, mengapa tidak ada satu perubahan signifikan yang sangat berarti yang  bisa kita rasakan? bahwa kita sudah lebih baik dari sebelumnya, karena dosa kita sudah diampuni dan beban kita sudah diambil? Kita tidak terlalu merasakan perubahan itu karena kita dominan berharap hanya pada Rahmat itu. Sebenarnya Rahmat Paskah akan kita rasakan setiap saat dimanapun kita berada dalam bentuk kepuasaan hidup, dan yang paling banyak kita rasakan adalah setelah kita berkarya, baru kita rasakan kepuasan hidup. Sebenarnya rahmat itu terus mengalir tetapi tidak bisa dirasakan sebagai Rahmat apabila kita tidak ikut berpartisipasi dalam rahmat itu sendiri. Rahmat paskah bukan hanya karena trihari suci yang kita rasakan, sebenarnya Rahmat itu sudah lama, tetapi ditegaskan lagi pada pesta Paskah supaya kita tetap ingat bahwa rahmat itu tidak pernah hilang tidak pernah berhenti mengalir dan terus mengepung kita. Supaya kita merasakan rahmat itu, Kita berpartisipasi dalam Rahmat itu. Contoh sederhananya begini, kita berusaha menghindari racun selama ini dan kita puas dalam hidup, lalu kita bekerja apapun dan hasil dari kerja itu membuat kita puas, lalu kita sekarang coba menjalankan autophagi dan ada kepuasan, karena Rahmat itu sudah ada, tinggal kita berpartisipasi dengan terlibat di dalam tindakan berahmat itu. Bermacam-macam tindakan berahmat itu, Misalnya kita Menyambut saudara yang baru bergabung di SKK dengan sukacita sehinga mereka tidak merasa asing dan merasa menjadi saudara. Jadi Berpartisipasilah dan untuk itulah kalau kita mau mengalami Rahmat persaudaraan  berpartisipasilah sesuai dengan kebutuhan hidup sebagai saudara. Kalau ada yang sakit hati dengan saya (Opa AP) mungkin saya berbuat sesuatu yang menyakitkan hatinya, tetapi saya belum pernah berusaha menyakiti atau menyakitkan orang lain. Berpartisipasilah supaya Rahmat Paskah ini kita dapatkan setiap saat bukan hanya pada Triharisuci yang kita rayakan. Marilah kita menimba Rahmat ini dengan berpartisipasi dalam kebaikan. Kebaikan itu macam-macam, rajin menanam kita memanen, rajin tersenyum paling tidak kita memetik persaudaraan, rajin membaca kita cerdas. Apa yang kita tanam itullah yang kita petik, itu yg pertama.

Yang kedua, sekarang ini Rahmat itu mengalir deras lalu saking derasnya Rahmat, ketika kita tidak berpartisipasi di dalam Rahmat, maka kita merasa hampa, tidak pernah puas dalam hidup, main kurang terus, karena tidak mengikuti Rahmat itu dengan berkarya yang lebih baik dari sebelumnya. Mengapa tidak pernah puas? makan tidak puas, liat apa-apa juga tidak puas, kenapa, apa yang kita cari? Karena ketika kita mencarinya dalam bentuk kepuasan tubuh maka semakin hampa, karena ketidakpuasan itu mengajak kita mencari kepuasan dalam kebaikan untuk jiwa. Karena itu orang yang punya kepuasan untuk jiwa, hidupnya cukup, karena sibuk berbuat baik dan hidupnya cukup. Seperti kita disini makan sekali cukup, makan apa saja yang ada cukup, tidak punya uang juga biasa saja, kita juga tidak merasa bahwa kita butuh dihormati orang lain, kita biasa-biasa saja. Lalu kita sebenarnya selalu ada gerakan untuk berbagi Rahmat ini tetapi kenapa kita enggan berbagi, karena disana menolak, ada penolakan, karena relasi antar jiwa tidak terjadi. Kita mau ajak mereka masuk ke jalan kita, tetapi mereka tetap membelakangi kita untuk mencari jalan yang lain, sehingga tidak ada keinginan kita juga untuk mengatakannya. Jadi Rahmat ini banyak dan besar, tetapi dunia makin hampa karena orang mencari kemakmuran terus menerus, orang mencari keadilan terus-menerus, mencari kebenaran terus-menerus, karena itu jiwanya menjadi hampa, tetapi apabila kita beri makanan pada Jiwa, maka ada kepenuhan dalam hidup dan hidup kita cukup. Bahwa kita bekerja lebih keras tetapi bukan untuk dihabiskan, sehingga kita tidak berkekurangan. Sekedar Contoh orang tua yang baik selalu bermimpi untuk memberikan yang terbaik kepada tamu yang datang berkunjung kerumahnya, orang yang peduli pada orang lain itulah orang-orang yang sukses, orang yang selalu berusaha memberikan makanan kepada siapapun, makanannya pun juga tidak pernah habis. Paskah ini jelas berahmat tetapi rahmatnya bukan karena cuma tiga hari saat triharisuci itu, Rahmat tetap ada tetapi kita diminta untuk berpartisipasi. Sudah lama kita diajak berpartisipasi tetapi yang kita cari itu lebih banyak ke tubuh. Punya rumah besar gunakanlah untuk menampung sebanyak mungkin orang supaya orang yang datang ke rumah kita merasa nyaman. Mudah-mudahan Rahmat yang terus mengepung kita semakin menjadi nyata dalam hidup dan tentunya kita yang sudah lama bergabung sudah merasakannya. Selamat Paskah 2022🙏🏻😇


Oleh Antonius Porat


Comments

Popular posts from this blog

Jangan Takut, Allah Menyertai Kita - Oleh Porat Antonius - BHSO Klaten 7 Agt 2021

Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut.  Sebagai warga neg...

Sehat Ditentukan Oleh Allah - BHSO Lampung Makassar 4 Feb 23

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang.  Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, sa...

PESAN - Oleh Rafael - TDM 20 Februari 2025

PESAN MALAIKAT RAFAEL  Pesan ini singkat… kalian dengarkan baik2, pesannya singkat. Tapi saya mau koreksi tentang kata PESAN.   Pesan itu sesuatu yang disampaikan, kalian belum memiliki apa yang dipesankan. Kalian mendengarkan kata2 itu  masuk ke dalam diri kalian tetapi ia akan hanya menjadi kata2.  Kata2 itu apa sih….kata2 itu adalah sesuatu yang menentukan dalam pikiran kalian…  kata2 bisa menjadi sebuah energi, pendorong untuk kalian bisa melakukan sesuatu. Tetapi kata2 hanya akan menjadi kata2, walaupun kata2 itu sendiri punya energi. Tetapi ketika tidak digunakan kata2 itu hanyalah kata2.. misalnya kata cantik… ada energi dari kata cantik itu… energi yang mungkin selama ini tidak dipandang sebagai suatu hal atau energi yang bisa menghidupkan diri kalian… saya hitam misalnya…yah sudah…kalian akan menerima diri kalian sebagai orang yang hitam…tapi dunia membentuk hitam itu sebagai sesuatu yang negative. Sesuatu yang membuat kalian ooo saya berbeda dan saya y...