Skip to main content

Berbuat Baik Adalah Kunci Kesehatan - BHSO Sby 9 Apr 22

 Belakangan ini Indonesia sedang ramai dengan kasus dokter Terawan. Kita tidak tahu mana yang benar dan salah. Kita tidak perlu ikut. Kalaupun ikut berpikir, tidak perlu diungkapkan dalam keramaian yang berlangsung saat ini, karena apa yang kita kemukakan tidak akan mengubah keadaan mereka. Biarkan mereka sendiri yang mengubah keadaannya sendiri. 

Namun dari perdebatan yang berlangsung itu, ada yang menjadi pembelajaran bagi kita yakni bahwa perbedaan selalu terjadi dalam perdebatan ilmu pengetahuan. Ilmu apa saja. Tidak ada satu teori pun yang disepakati oleh semua orang di dunia. Misalnya, satu pertanyaan sederhana tentang siapa manusia. Biologi menjawab manusia adalah monyet yang mengalami evolusi dan mereka membuktikannya dari kemiripan gen hingga 98-99%. Ada yang bilang manusia adalah homo homini lupus (serigala bagi sesamanya). Sosiolog bilang homo socius (bahasa manggarainya “homo siwi sok”). Mereka yang belajar bahasa menyebut manusia sebagai homo loquens (manusia yang berbicara) atau homo narans (manusia yang suka bercerita). Sementara jurnali memberi julukan pada manusia sebagai homo publicus. Semuanya ini disebut sebagai manusia. Tetapi tidak ada yang mutlak benar. Julukan yang berbeda-beda itu dianggap benar sebagai kompromi. Itulah kebenaran pada level manusia. Banyak sekali hal yang disepakati. 

Tetapi, ada satu kebenaran yang tidak memerlukan diskusi yang rumit dan tidak perlu bertengkar yakni kebaikan. Perbedaan, kalaupun ada, hanya soal cara saja. Di seluruh dunia dikatakan, senyum, rajin, berbagi, sabar, menghormati orang, semuanya itu baik. Karena itu, kalau mau sehat, mulailah dari kebaikan. 

Penulis Inggris Charles Dickens mengatakan “doing the good things makes you feel better”. Artinya, melakukan sesuatu yang baik, membuat kita merasa nyaman. Nyaman dengan diri sendiri, nyaman dengan orang lain. Bahkan nyaman dengan Tuhan. Orang yang tahu matematika belum tentu nyaman dengan orang lain atau nyaman dengan Tuhan. Tetapi orang yang berbuat baik pasti nyaman dengan semua hal. Karena itu mulailah dari kebaikan. Beri makanan yang benar untuk tubuh, lakukan yang baik untuk sesama, dengarlah kebaikan dari Tuhan. 

Soal makan sebetulnya soal berikut. Tetapi tetap jaga racun supaya jangan sakit. Namun, kalau kita melakukan yang baik, tubuh kita menjadi sensitif terhadap apa yang berbahaya bagi tubuh kita. “Concentrating in doing something good, you will automatically realize that you eat something bad for your body”. Itu otomatis. Bahkan kalau makin baik, kita akan tahu ada masalah dengan makanan yang akan kita makan. Karena itu, banyak hal yang bisa diselesaikan kalau kita berbuat baik. 

Kasus IDI vs Terawan tidak akan seramai saat ini kalau mereka semua menjadi inisiator kebaikan. Salah satu dari mereka harus memulai kebaikan. Sehingga orang lain yang mendengar mereka tidak habis waktunya untuk ikut-ikutan ambil bagian dan saling menyalahkan. 

Kalau mau lebih sehat, berbuat baik. Melakukan hal yang baik membuat dirimu nyaman terhadap diri sendiri, orang lain dan dikukuhkan dari atas. Bagi SKK, kita harus tegas mengatakan Tuhan itu ada dan Tuhan itu baik untuk kita.


TEAM BHSO KOCARKACIR.

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Takut, Allah Menyertai Kita - Oleh Porat Antonius - BHSO Klaten 7 Agt 2021

Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut.  Sebagai warga neg...

Sehat Ditentukan Oleh Allah - BHSO Lampung Makassar 4 Feb 23

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang.  Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, sa...

PESAN - Oleh Rafael - TDM 20 Februari 2025

PESAN MALAIKAT RAFAEL  Pesan ini singkat… kalian dengarkan baik2, pesannya singkat. Tapi saya mau koreksi tentang kata PESAN.   Pesan itu sesuatu yang disampaikan, kalian belum memiliki apa yang dipesankan. Kalian mendengarkan kata2 itu  masuk ke dalam diri kalian tetapi ia akan hanya menjadi kata2.  Kata2 itu apa sih….kata2 itu adalah sesuatu yang menentukan dalam pikiran kalian…  kata2 bisa menjadi sebuah energi, pendorong untuk kalian bisa melakukan sesuatu. Tetapi kata2 hanya akan menjadi kata2, walaupun kata2 itu sendiri punya energi. Tetapi ketika tidak digunakan kata2 itu hanyalah kata2.. misalnya kata cantik… ada energi dari kata cantik itu… energi yang mungkin selama ini tidak dipandang sebagai suatu hal atau energi yang bisa menghidupkan diri kalian… saya hitam misalnya…yah sudah…kalian akan menerima diri kalian sebagai orang yang hitam…tapi dunia membentuk hitam itu sebagai sesuatu yang negative. Sesuatu yang membuat kalian ooo saya berbeda dan saya y...