Diingatkan sekali lagi, setialah dengan makanan dan kebaikan. Melalui kesetiaan itu, orang akan melihat ada satu cahaya spesifik pada kita. Tidak perlu juga menjelaskan apa yang kita alami dan yang kita lakukan kepada orang lain karena cerita semacam itu kalaupun didengar orang, hanya melekat sedikit pada otak mereka. Tetapi kalau hidup kita menjadi saksi tanpa berkata-kata, orang akan berusaha mengerti dan mencari tahu sendiri apa yang kita alami. Setialah!!
Banyak yang sudah ditulis mengenai cara hidup SKK. Untuk orang Kristen sudah ada buku Eksegese Orang Jalanan yang dibuat sebagai cara baru SKK dalam melihat sabda. Buku-buku lain mengenai pemahaman tentang hidup, silahkan cari buku Vertikalitas otak. Membaca buku itu kita tahu posisi kita sudah dimana. Apakah kita sudah menyentuh bagian paling rendah dari Homo Deus. Kemudian, untuk memahami orang lain, bacalah buku Bahasa Rumah Kita Bersama. Melalui buku itu, kita hadir pada orang lain sebagai penyembuh melalui bahasa yang kita gunakan.
Kisah kesetiaan dokter Wahyu adalah pelajaran berharga bagi kita semua, yakni bahwa masalah yang dia alami tidak negatif pada dirinya sendiri. Tetapi masalah tersebut mau menunjukkan ada yang salah dengan yang kita lakukan. Karena itu disebut "ma-salah”. Kalau ada masalah, ingat bahwa kita sudah salah. Selain itu, kondisi yang dokter Wahyu alami adalah untuk masuk ke wilayah lain, yakni masuk ke wilayah hidup empati.
Empati adalah sikap hidup orang beriman, artinya kepada orang sakit kita keluar memberi cinta dan masuk ke dalam diri mereka yang membutuhkan cinta. Empati beda dari simpati, yang artinya sama-sama cinta. Simpati berlaku pada orang sehat dimana kita sama-sama saling bertukar cinta.
Satu kata kunci yang kerap disampaikan kepada orang baru adalah setia sampai terbukti. Tetapi bagi mereka yang telah lama bersama SKK, sudah terbukti pun tetap setia. Karena bukti akhir hidup kita bukan di dunia ini, tetapi di akhirat. Hiduplah supaya terdaftar dengan rapih di surga. Anggota SKK memiliki dua status kerajaan yakni di dunia ini dan di seberang sana. Karena itu, pelayanan tubuh anggota SKK tidak menggunakan BPJS negara, tetapi menggunakan yang dari atas. Makanan kita dari bumi. Tetapi soal kesehatan kita menggunakan BPJS dari Atas.
Namun, dunia mempertahankan kekeliruan mens sana in corpore sano yang diajarkan oleh orang Yunani 2500 tahun lalu dan dipertahankan hingga saat ini. Dalam kasus dokter Erlyn, yang terjadi adalah dia dipilih untuk ditebus agar kembali ke corpus sanum in mentem sanam. Melalui penderitaannya, Tuhan tersenyum. Dokter Erlyn menjadi batu sandungan bagi cara berpikir mens sana in corpore sano. Oleh Allah dia menjadi batu penjuru yang akan dipakai untuk mengubah dunia medis bahwa yang benar adalah corpus sanum in mentem sanam. Ungkapan ini sejak awal mula telah dikatakan dalam Kitab Suci orang Kristen. Ketika ada orang lumpuh, ucapanNya adalah “bangunlah, dosamu sudah diampuni”. Kelumpuhan hidup kita paling banyak disebabkan oleh dosa. Terbesar Dosa manusia adalah homo mensura, yaitu meyakini Tuhan sudah mati. Kalaupun tidak bisa dibuat mati, maka Tuhan dibuat mati dari pikiran. Namun kasus dr. Erlyn adalah contoh Tuhan yang hidup, dan tidak ada yang mustahil di hadapan Tuhan.
NB;
Bacalah dengan sungguh2 pesan ini sebagai refleksi kehidupan kita sehingga dapat menguatkan iman didalam menjalankan hidup di tahun rahmat.
TEAM BHSO KOCARKACIR.
Comments
Post a Comment