Skip to main content

Bertobat : Modal Utama Karunia Penjala Manusia - Eksegese Minggu Biasa ke 5 Tahun C

Bacaan-bacaan hari ini menggambarkan tentang jaminan atau modal dasar untuk memperoleh karunia sebagai penjala manusia. Yang pertama adalah merasa berdosa. Yang kedua mengakui dosa dengan tulus ke hadapan Allah. Yang ketiga : setelah berhasil pada yang pertama dan yang kedua baru yang berikutnya adalah menerima kasih Allah yang mengampuni dosa. Modal utamanya adalah : kasih Allah. Kasih Allah itu diperoleh lewat sekolah yakni Sekolah - Menengah - Kesadaran - Berdosa dan Sekolah - Tinggi - Pertobatan.

Menjala manusia sesungguhnya adalah memasukkan manusia ke dalam lingkup kehidupan kasih Allah. Kasih Allah yang suci tidak berdaya guna pada yang tidak bertobat. Pewartaan kasih Allah itu tidak lebih dari memberitahukan kepada manusia bahwa di dunia ini banyak jalan Keselamatan yang datang dari Allah dengan tujuan untuk mengajak manusia masuk dan menikmati keselamatan yang ditawarkan Allah.

Tugas menjala manusia ini menjadi tugas semua orang beriman dalam kehidupan sehari-hari. Model dasarnya adalah ijazah Sekolah Tinggi Pertobatan. Hanya yang berhasil menunjukkan nilai pertobatan dalam hidup yang akan berhasil menjala manusia masuk dalam keselamatan dari Allah. Yang tidak berhenti marah-marah - sama artinya belum bertobat dari dosa marah. Yang seperti ini tidak hanya gagal menarik orang untuk mendekat atau menikmati Kasih , malah menjauhkan orang lain dari jalan keselamatan. Banyak rumah tangga yang seperti ini hingga bercerai atau salah satu dari anggotanya terlepas dari jalan rumah tangga. Yang tidak bertobat dari kemalasan , tidak mungkin memperoleh kekuatan apalagi berhasil mengajak orang masuk ke dalam jala rajin karena jala kemalasan yang terlihat adalah kemiskinan. Yang gagal bertobat dari ketidakjujuran tidak mungkin memperoleh kekuatan apalagi berhasil mengajak atau menarik orang masuk dan menikmati indahnya hidup dalam jala bersama orang jujur.

Yang pokok dalam pewartaan di atas adalah bertobatlah. Dengan bertobat,  rahmat pengampunan bahkan kepercayaan untuk menjadi pewarta atau penjala manusia akan datang dengan sendirinya. Dengan kata lain jala pada pewarta harus bersih dan kuat supaya dapat menjadi jala tempat orang menemukan keselamatan dan mengalami Keselamatan yang datang dari Allah. Setelah setiap orang berada dalam jala maka makanan yang dimakan adalah kasih. Tanpa kasih,  ikan yang ada dalam jala yang tadi yang mendekat akan lari menjauh.

Ini yang penting. Menyadari diri sebagai orang berdosa seperti menyadari diri sebagai pemarah, orang tidak jujur, pemalas, pemabuk. Kesadaran itu tidak cukup. Kesadaran harus diikuti tindakan mengakui diri sebagai orang berdosa dihadapan Allah dan bertobat. Percayalah Allah akan memilihnya sebagai penjala manusia, minimal di lingkungan kecil seperti di rumah sendiri atau di dalam keluarga.

Yang sering terjadi dalam hidup adalah banyak anggota keluarga yang lari meninggalkan jala keluarga. Alasannya sesuai bacaan diatas adalah ketiadaan kasih. Kasih hanya hidup dalam dan diantara yang bertobat,  ketika yang terjadi sebaliknya, anggota keluarga lari meninggalkan jala keluarga. Setiap anggota keluarga diajak untuk bertobat . Setelah bertobat, kasih karunia Allah akan hadir dengan sendirinya. Tidak hanya ikan sendiri yang bertahan (dalam jala), ikan asing pun akan menjinak dan hidup dalam dalam keluarga kita, terutama keluarga orang beriman.


 Cuplikan dari Buku  Eksegese Orang Jalanan,  karya Porat Antonius 

Lebih lengkap lagi dapat dibaca di Buku Eksegese Orang Jalanan Tahun Liturgi C, Buku Jilid 2

 

_edian_

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Takut, Allah Menyertai Kita - Oleh Porat Antonius - BHSO Klaten 7 Agt 2021

Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut.  Sebagai warga neg...

Sehat Ditentukan Oleh Allah - BHSO Lampung Makassar 4 Feb 23

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang.  Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, sa...

PESAN - Oleh Rafael - TDM 20 Februari 2025

PESAN MALAIKAT RAFAEL  Pesan ini singkat… kalian dengarkan baik2, pesannya singkat. Tapi saya mau koreksi tentang kata PESAN.   Pesan itu sesuatu yang disampaikan, kalian belum memiliki apa yang dipesankan. Kalian mendengarkan kata2 itu  masuk ke dalam diri kalian tetapi ia akan hanya menjadi kata2.  Kata2 itu apa sih….kata2 itu adalah sesuatu yang menentukan dalam pikiran kalian…  kata2 bisa menjadi sebuah energi, pendorong untuk kalian bisa melakukan sesuatu. Tetapi kata2 hanya akan menjadi kata2, walaupun kata2 itu sendiri punya energi. Tetapi ketika tidak digunakan kata2 itu hanyalah kata2.. misalnya kata cantik… ada energi dari kata cantik itu… energi yang mungkin selama ini tidak dipandang sebagai suatu hal atau energi yang bisa menghidupkan diri kalian… saya hitam misalnya…yah sudah…kalian akan menerima diri kalian sebagai orang yang hitam…tapi dunia membentuk hitam itu sebagai sesuatu yang negative. Sesuatu yang membuat kalian ooo saya berbeda dan saya y...