Skip to main content

Membaca Pola Untuk Kebaikan Hidup - BHSO Pontianak Makassar Jkt-22 Jan 22

 Kita yang bergabung hari ini berasal dari kota-kota besar. Ada satu kecenderungan yang diagungkan oleh orang-orang di kota besar yakni kecerdasan rasional. Memang, secara neurologis kita memiliki neocortex untuk berpikir rasional. Tetapi apakah kita pernah bertanya mengapa kita harus rasional? 

Kalau dibaca secara horizontal, rasional berhubungan dengan pola dan biasanya logika. Dengan membaca pola maka seseorang bisa menyimpulkan sesuatu yang ditunjukkan secara implisit oleh pola-pola itu. Misalnya, seorang petani membaca pola tentang jenis tanaman yang kalau kebanyakan air akan mati atau tidak cocok pada musim hujan. Berdasarkan pola itu maka petani belajar bahwa ada tanaman tertentu yang tidak ditanam pada musim hujan. Pola alamiah yang diketahui semua orang adalah matahari terbit dan terbenam. Semuanya itu mau menunjukkan bahwa manusia diberi kemampuan rasional supaya banyak aspek kehidupan yang bisa diatasi. Tetapi seringkali manusia keliru membaca pola yang ditunjukkan tubuh ketika mengkonsumsi sesuatu. Tubuh memberikan reaksi ketika makanan cocok atau tidak. Tetapi kita gagal membaca pola itu dan hanya bisa membaca pola yang tampak di luar. Kita juga gagal membaca pola dalam relasi dengan orang lain melalui reaksi tertentu seperti ketika kita mengucapkan kata-kata tertentu pada diri sendiri atau orang lain. Kita tidak menangkap reaksi sosial seseorang karena gagal membaca pola. 

Akibat kegagalan membaca pola pada reaksi tubuh maka orang lain yang mengendalikan tubuh kita dan menjadikannya sebagai ladang bisnis. Sebenarnya soal sehat akan mudah bagi kita kalau kita bisa membaca pola. Yang terjadi di dunia ini sekarang, ketika kita gagal membaca pola-pola itu untuk diri kita sendiri. Kita tergantung pada cara orang lain. Misalnya, kemampuan tubuh terhadap penyakit tertentu. Ada orang yang tidak tahan dengan AC. Berulang-ulang mengalami sakit yang sama setelah terpapar AC. Artinya anda tidak boleh hidup pada lingkungan yang tergantung pada AC. Pindahlah. Ada orang yang kepala tegang setelah makan kepiting. Tinggalkan kepiting. Itulah kemampuan yang ada pada kita untuk membaca pola yang merupakan fungsi dari kemampuan rasional. 

Kalau dibaca secara vertikal, pola-pola yang didapatkan secara horizontal pada dasarnya mau mengajak kita melihat yang baik dan buruk, benar dan salah untuk mengangkat derajat hidup kita lebih tinggi, yaitu  hidup bermoral. Jadi orang yang tahu benar-salah, baik-buruk, tetapi masih melakukan yang salah dan buruk, sebenarnya tidak rasional. Menghilangkan nyawa orang lain adalah tidak rasional, mungkin baik untuk dia tapi buruk buat orang lain. Mencaci maki orang lain, baik untuk dia tapi buruk buat yang lain. 

Jadi, rasional adalah cara yang dimaksudkan untuk mengangkat derajat kita untuk hidup bermoral. Moral itulah yang menentukan kita berdosa atau tidak. Bukan rasional. Jadi kalau berkonsentrasi pada kebaikan dan kebenaran maka kita tidak berdosa. Itu adalah moral. Demikian juga pertimbangangan tentang yang buruk dan salah adalah bagian dari moral. Karena itu, ajaran dasar semua agama adalah kasih. Kasih adalah hidup yang bermoral. 

Kita diajak untuk tidak hanya sekedar tahu pola rasional di dunia. Tapi harus menjadikannya sebagai dasar untuk hidup menurut moral yang baik. Yang perlu kita sadari dan bangga adalah SKK mengembangkan itu dengan cara memberikan yang benar dan baik pada tubuh dengan makanan yang tidak menjadi racun bagi tubuh. Tetapi tidak hanya tubuh. Manusia juga punya jiwa. Berilah yang baik kepada jiwa. Untuk itu, belajar rasional perlu ditingkatkan supaya kita tahu pola yang benar dan pola yang baik. Tetapi jangan hanya sampai disitu. Gunakan pengetahuan itu untuk kita melakukan kebaikan dan kebenaran. Terima kasih untuk anggota SKK yang sudah lama bergabung. Kita sudah menjadi pelaku hidup yang benar dan hidup bermoral.

Dalam proses hidup bermoral pasti tidak selalu mulus. Jatuh itu biasa. Tapi jangan jatuh terus. Salah satu penyakit kita adalah berlebihan dengan pengetahuan hidup di dunia ini tapi tidak berbangga dengan hidup moral yang diajarkan Tuhan. Hidup bermoral yang tertinggi adalah melalui kasih. Jadi, tingkatkan kecerdasan supaya kita tahu mana yang baik dan buruk yang berguna untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya, ahli kimia mencampur segala sesuatu untuk kebaikan. Kemajuan ilmu kimia memajukan kehidupan manusia tapi mematikan kehidupan organisme lain. Padahal organisme lain mempunyai hak hidup. Penyakit yang kita alami terjadi karena kita menghabiskan demikian banyak organisme lain. Sawah, misalnya, kehilangan kodok karena pestisida. Jangkrik juga begitu, habis karena kemajuan ilmu kimia. Kita terlalu egois. Kemampuan rasional membaca pola dipakai untuk membunuh yang lain. Padahal hakikatnya adalah digunakan untuk memelihara kehidupan. Kalau kecenderungan egoistik ini tetap kita jalankan, akan banyak bencana kita hadapi. Karena alam ini bukan hanya untuk manusia tapi juga buat mikroba yang lain. Rasionalitas yang ada pada manusia adalah rasionalitas yang diberikan untuk menguasai bumi, salah satunya menguasai pola. Tugas menguasai bumi adalah memelihara bukan memusnahkan. 

Melalui SKK kita mulai belajar dengan makan sedikit supaya dunia tidak dipaksa untuk produksi berlebihan. Yang makan paling banyak adalah orang-orang di kota-kota. Pertumbuhan produksi makanan diarahkan untuk melayani kota-kota. Kenapa? Karena orang kota bisa makan sembari bekerja di meja. Di kampung, orang tidak bisa makan sembari mencangkul. Pesan saya, lanjutkan autophagy supaya kita ikut berkontribusi mengurangi beban bumi. 

Buku Bahasa Rumah Kita Bersama

Ide dasar buku ini adalah Grand Design. Jika dibaca secara spiritual, Allah merancang hidup manusia supaya bahagia di dua situasi. Di dunia, mengalami kebahagiaan. Kemudian sisi lainnya adalah kebahagiaan bersama Dia. Mungkin suatu waktu, kalau diberi kesempatan, Saya (Opa) akan menulis soal ini. Mengapa bahasa dilihat sebagai fungsi dalam buku ini. Karena bahasa dihadirkan untuk mempunyai tujuan. Semua kejadian dalam hidup, bukan peristiwa kebetulan. Sebaliknya kita berada di dalam tujuan itu. Kita diajak untuk belajar menyadari tujuan hidup kita. Orang menyebutnya garis tangan. Tapi maknanya bukan dalam pengertian sakit, mati, miskin kaya tapi dalam arti Kehendak Allah, rancangan Allah. Bahasa ini adalah grand design, yakni kita berasal dari satu dan akan kembali ke satu. Karena itu, bahasa tidak perlu sekolah, asal orang itu sehat. Ilmu lain berkembang setelah bahasa. Hanya bahasa pula yang bisa menggambarkan Allah. Buku ini mau mengajak kita kembali ke bahasa yang satu itu, bahasa yang menuju rumah bersama yakni Allah.



Porat Antonius

disusun  TEAM BHSO KOCARKACIR.

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Takut, Allah Menyertai Kita - Oleh Porat Antonius - BHSO Klaten 7 Agt 2021

Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut.  Sebagai warga neg...

Sehat Ditentukan Oleh Allah - BHSO Lampung Makassar 4 Feb 23

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang.  Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, sa...

PESAN - Oleh Rafael - TDM 20 Februari 2025

PESAN MALAIKAT RAFAEL  Pesan ini singkat… kalian dengarkan baik2, pesannya singkat. Tapi saya mau koreksi tentang kata PESAN.   Pesan itu sesuatu yang disampaikan, kalian belum memiliki apa yang dipesankan. Kalian mendengarkan kata2 itu  masuk ke dalam diri kalian tetapi ia akan hanya menjadi kata2.  Kata2 itu apa sih….kata2 itu adalah sesuatu yang menentukan dalam pikiran kalian…  kata2 bisa menjadi sebuah energi, pendorong untuk kalian bisa melakukan sesuatu. Tetapi kata2 hanya akan menjadi kata2, walaupun kata2 itu sendiri punya energi. Tetapi ketika tidak digunakan kata2 itu hanyalah kata2.. misalnya kata cantik… ada energi dari kata cantik itu… energi yang mungkin selama ini tidak dipandang sebagai suatu hal atau energi yang bisa menghidupkan diri kalian… saya hitam misalnya…yah sudah…kalian akan menerima diri kalian sebagai orang yang hitam…tapi dunia membentuk hitam itu sebagai sesuatu yang negative. Sesuatu yang membuat kalian ooo saya berbeda dan saya y...