Skip to main content

Mendahulukan Allah - Eksegese Minggu ke 28 Tahun B

 Dari dulu kala hingga kini manusia terbelah secara tajam antara yang kaya dan yang miskin. Banyak manusia yang merindukan menjadi kaya dan membenci bahkan mengutuk kemiskinan. Dunia jadinya sibuk mengubah dunia menjadi kaya dan menghapus kemiskinan. Yang terjadi : jurang pemisah antara keduanya semakin lebar. Dengan demikian pastilah ada yang keliru. Dunia mencoba memplot kekeliruan itu pada distribusi dan retribusi. Distribusi dan retribusi diatur sampai ada undang-undang yang dibuat untuk mengatur nya. Apakah selesai ? Belum juga. Hari ini kitab suci berbicara tentang hal yang sama : Allah melihat yang lupa diperhatikan manusia, yakni yang utama dalam hidup.

Bacaan-bacaan pada minggu ini berbicara tentang dua hal. Pertama tentang kehadiran Yesus ke dunia. Yesus hadir untuk meluruskan yang keliru pada manusia. Karena itu Yesus disebut sebagai terang. Ketika orang kaya menyebut Yesus sebagai guru yang baik , Yesus meluruskannya. Yang baik hanyalah Allah. Memuji Yesus tidak penting - yang terpenting adalah mengalami kebersamaan dengan yang baik itu dengan mengikutiNya dan berbuat yang baik dengan cara berbagi. Dengan mengikuti Yesus dan dengan cara berbagi , terutama kepada orang miskin , manusia lah yang berubah menjadi baik dan mengalami hidup kekal yang dirindukan. Yang kedua tentang manusia terutama tentang prioritas yang harus ditunjukkan orang beriman. Orang beriman harus mendahulukan Allah. Mendahulukan Allah sama dengan mendahulukan mengikuti Yesus untuk mengalami kebaikan sebagai bagian dari hidup kekal. Mengikuti Yesus berarti mengikuti Sabda Allah : Mengikuti perintah perintah Allah. Orang kaya itu sudah melakukan banyak hal sesuai kitab suci,  tetapi motivasinya mengikuti Yesus bukan untuk menerima atau belajar lebih banyak dari Yesus untuk kehidupan kekal versi Allah. Namun untuk mengikuti kebutuhan kehidupan kekal versi manusia. Yang ingin dimiliki oleh orang kaya itu kehidupan kekal dalam arti kelanjutan kepemilikan materi. Ini lah yang ditolak Yesus.

Cara memprioritaskan adalah adalah dengan memberikan makanan jiwa yaitu mendengarkan dan melakukan Sabda Allah. Akan gagal jika yang dipikirkan tentang hidup kekal adalah dengan menggunakan standar tubuh yakni agar dia dapat mewarisi kekayaan untuk anak cucunya kemudian. Padahal idealnya kehidupan kekal itu dengan standar jiwa. Itu yang Yesus kehendaki dengan kisah orang kaya dalam bacaan Injil tadi. Yang sesuai dengan standar jiwa akan masuk kehidupan kekal - untuk kebutuhan jiwa pula.

Hidup berdasarkan Sabda Allah salah satunya ialah dengan berbagi. Dengan berbagi, jiwa semakin besar karena jiwa dan keberadaan kita turut dirasakan orang lain. Maka utamakan jiwa terlebih dahulu ; kebutuhan tubuh pun akan terlampaui . Jika jiwa hidup maka tubuh pun hidup.

Bukan berarti Injil mengagungkan kemiskinan atau orang miskin. Dan orang kaya terdepak dari Kerajaan Allah karena kaya sama dengan berdosa. Ini juga kekeliruan dan berdampak negatif. Artinya tidak demikian . Yang kaya - yang egoistis dalam arti hanya untuk diri sendiri yang harus dihindari. Yang kaya harus berbagi sesuai perintah Yesus. Jika tidak berbagi maka akan menyulitkan nya masuk surga.

Injil hendak mewartakan bahwa kekayaan itu tidak untuk dijadikan sebagai tujuan hidup. Kekayaan hanya sebagai sarana untuk dapat berbagi lebih banyak dan lebih luas.

Dengan berbagi - apapun yang kita miliki,  Allah akan berbangga karena manusia menjadi baik dengan mengikuti segala perintahNya. Selamat mempraktekkan dan selamat pula mendapatkan kehidupan yang kekal.


Cuplikan dari Buku  Eksegese Orang Jalanan,  karya Porat Antonius 

Lebih lengkap lagi dapat dibaca di Buku Eksegese Orang Jalanan Tahun Liturgi B, Buku Jilid 2

 

_edian_

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Takut, Allah Menyertai Kita - Oleh Porat Antonius - BHSO Klaten 7 Agt 2021

Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut.  Sebagai warga neg...

Sehat Ditentukan Oleh Allah - BHSO Lampung Makassar 4 Feb 23

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang.  Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, sa...

PESAN - Oleh Rafael - TDM 20 Februari 2025

PESAN MALAIKAT RAFAEL  Pesan ini singkat… kalian dengarkan baik2, pesannya singkat. Tapi saya mau koreksi tentang kata PESAN.   Pesan itu sesuatu yang disampaikan, kalian belum memiliki apa yang dipesankan. Kalian mendengarkan kata2 itu  masuk ke dalam diri kalian tetapi ia akan hanya menjadi kata2.  Kata2 itu apa sih….kata2 itu adalah sesuatu yang menentukan dalam pikiran kalian…  kata2 bisa menjadi sebuah energi, pendorong untuk kalian bisa melakukan sesuatu. Tetapi kata2 hanya akan menjadi kata2, walaupun kata2 itu sendiri punya energi. Tetapi ketika tidak digunakan kata2 itu hanyalah kata2.. misalnya kata cantik… ada energi dari kata cantik itu… energi yang mungkin selama ini tidak dipandang sebagai suatu hal atau energi yang bisa menghidupkan diri kalian… saya hitam misalnya…yah sudah…kalian akan menerima diri kalian sebagai orang yang hitam…tapi dunia membentuk hitam itu sebagai sesuatu yang negative. Sesuatu yang membuat kalian ooo saya berbeda dan saya y...