Skip to main content

Kontrak Kehidupan - Oleh Porat Antonius - BHSO Bandung 21 Agt 2021.

Mengapa dunia ini penuh dengan penyakit, baik sakit fisik, sosial, psikologis. Sebabnya adalah karena kita tidak mengikuti kontrak kehidupan masing-masing. Sejak awal kita hidup, kita sudah menandatangani kontrak, yakni kontrak menjadi orang baik, sukses, dan cerdas. Tiga hal ini tidak bisa dipisahkan. Sukses menjadi orang baik, sukses pula menjadi orang cerdas. Dan sebaliknya. SKK sudah menjalankan itu semua. Tapi kita perlu menjalankannya dengan kesadaran yang sungguh sadar. Tidak hanya semata2 karena memperhatikan tubuh.

Banyak kisah di antara kita anggota SKK yang sehat karena memenuhi kontrak kehidupan. Misalnya, di antara kita ada penderita autoimun yang awalnya hidup penuh ketakutan. Tetapi, akhirnya bisa sembuh karena menjalankan kontrak kehidupan.

Untuk anggota SKK, tiga pilar ini harus diperkuat. Misalnya, karena sudah tahu baca dan tulis, gunakan kemampuan itu dlm kehidupan sehari2. Jangan disia-siakan.

Buku yang baru nanti harus dibaca. Buku itu dipersembahkan untuk SKK Indonesia karena akan digunakan sebagai senjata ketika berhadapan dengan orang. Buku itu membela sikap kita selama ini bahwa masing-masing pribadi adalah unik dan unik pula makanan dan racun tubuh. Karena itu, kalau ada orang tanya kenapa tidak makan racun, anggota SKK bisa menunjukkan buku itu.  

Di samping itu, buku ini jg merupakan pembelaan, mengapa kita berjuang menjadi homo deus. Karena kerinduan tertinggi manusia adalah bersatu dengan Allah. Minimal bersatu dengan kehendak Allah. Konkritnya adalah menerapkan bahasa sebagai anugerah untuk diri sendiri dan orang lain. Minimal kita bisa gunakan bahasa sebagai upaya untuk sehat secara sosial, fisik, dan psikologis.

Dengan membaca buku itu, anggota SKK juga diundang untuk mengambil tanggung jawab membela cara hidup SKK selama ini yang selalu digosipkan negatif oleh banyak orang. Cukup sudah cemoohan untuk kita. Dalam hal ini, kita punya dasar ilmiah sebagai bahan dialog.

Ketika membaca buku ini, tidak harus dimengerti semuanya. Hafal saja yang bisa dihafal.

NB;
Bacalah dgn sepenuh hati pesan2 ini sebagai refleksi kehidupan shg dapat menguatkan iman didalam menghadapi situasi pandemi ini.


TEAM BHSO KOCARKACIR.

Comments

Popular posts from this blog

DAMAI itu DAM – AI (I in English) - BHS Klaten (Part2) - 25 Mei 2025

Apakah Damai ada padamu? Pertanyaan renungan Opa mengawali aktivitas ngopi pagi di BHS SKK Klaten. Pertanyaan ini memperlihatkan pentingnya damai yang pasti sudah sangat sering didengar baik dari mimbar agama maupun mimbar kehidupan lainnya. Damai memang menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita baik sebagai pribadi dalam keluarga, komunitas keagamaan maupun komunitas social dan komunitas kategorial lainnya. Kali ini Opa menjelaskan damai dari dan dalam ritus agama dan terlebih pada ritus kehidupan.  DAMAI DALAM RITUS HIDUP. Ritus keagamaan bagi banyak dari kita sudah dilakukan secara sungguh-sungguh. Meskipun demikian ritus agama terbatas. Ritus yang tidak terbatas justru ada dalam kehidupan sehari-hari. Ketika sendirian pun ritus hidup tetap berlangsung.  RITUS DAMAI DALAM BERPIKIR. Ketika berpikir ritus hidup tetap terjadi, saat itu kita bisa memandang ke dalam diri , apakah dalam berpikir damai ada dalam pikiranmu. Kalau pikiranmu berisi kecemasan maka kedamaian tida...

TEMPUS ET SPATIUM ATAU SPACE AND TIME - BHS Klaten (Part 1) - 24 Mei 2025

Satu Kebenaran yang diakui dan diterima oleh semua pemikir dari dahulu kala adalah Tempus dan spatium. Kedua hal ini bahkan diterima sebagai Rahmat tertua dan karenanya diterima sebagai kebenaran tertua hingga sekarang. Spatium dan Tempus atau space and time adalah dasar dari segenap kebenaran lain karena seluruh peristiwa hidup yang lain terjadi di atas space and time. Dengan kata lain space dan time adalah fondasi seluruh kebenaran tentang manusia. Siapa yang menggunakan space dan time sesuai  dengan hakekatnya sebagai dasar maka dia hidup. Manusia sudah cukup berhasil menggunakan space. Dia membagi space sesuai fungsinya walaupun amburadul. Jika kita berhenti pada kelihaian membagi space maka kita baru masuk ke Sebagian kecil dari Rahmat. Rahmat yang terbesar ada pada time/tempus.  TEMPUS, NON SPATIUM, GRATIA EST.  Karena Rahmat terbesar ada pada tempus maka kita paham bahwa Tempus, non spatium, gratia est atau sering disingkat Tempus Gratia Est – Waktu adalah Rahmat. ...

Menuju Kesaktian Jiwa - NMCC - 3 Mei 2025

Semakin dan terus bertumbuh menjadi ciri Komunitas SKK terlebih setelah merayakan Syukur atas HUT  ke 18. Bergerak dari upaya, terus menyehatkan jiwa yang berperan sangat vital dalam menyehatkan tubuh (Corpus Sanum in Menten Sanam) menuju Kesaktian Jiwa dalam membangun candi-candi kehidupan (Opa membandingkan dengan kesaktian Bandung Bondowoso ketika membangun 1000 candi). Beberapa Upaya menumbuhkan kesaktian jiwa yang akan terus diperjuangkan komunitas SKK seperti terlihat nyata pada perjuangan untuk 1. Makan sekali sehari. Kekisruhan yang terjadi pada pagi hari karena persoalan makan bahkan Opa mengatakan bahwa dosa paling banyak terjadi pada pagi hari karena sibuk mengurus makan dan minum. maka dosa pagi akan hilang seirama berkembangnya pola makan sekali sehari. Orang tidak lagi ribut dan rebut soal makan di pagi hari. Ada banyak waktu dan ruang untuk berbuat sesuatu yang lebih bermakna demi pertumbuhan kesaktian jiwa dari pada sekedar meributkan makan dan minum semata. Makan...