A. Tentang Sikap SKK Menghadapi Virus Covid-19. Oleh Anton Porat.
1. Setialah dengan tidak menikmati racun makanan untuk tubuh kita masing-masing. Selain itu, perliharalah apa yang baik bagi jiwa kita masing-masing. Hal yang paling sederhana bagi jiwa kita yang dapat kita lakukan setiap hari adalah menciptakan sukacita.
2. Jangan terlibat dalam ikut menyebarkan berita-berita bohong tentang Covid-19 dan vaksin. Kita tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang virus. Kita hanya dengar kata orang. Kata orang belum tentu benar.
3. Berbicaralah dan sebarlah hal-hal yang membuat orang lain sukacita. Dunia ini kacau karena kita berbicara tentang Covid-19 dan vaksin. Padahal kita sendiri tidak tahu dengan pasti tentang covid-19.
4. Anggota SKK di manapun berada harus sibuk dengan kebaikan hidup. Tidak usah terlibat dalam diskusi tentang virus yang tidak kita tahu dengna pasti.
5. Anggota SKK harus dapat menunjukkan kepada dunia, dunia kehidupan kita masing-masing tentang kebaikan hidup kita.
6. Ingatlah Virus Covid-19 tidak berkuasa atas hidup kita. Hanya Tuhan yang berkuasa atas hidup kita. Kalau kita meninggal, itu terjadi dalam kehendak Tuhan. Kalau Dia tidak menghendaki kena viruspun, kita tetap hidup. Banyak orang kena virus, namun tetap hidup.
7. Dalam soal sakit, kita percaya pada dokter, percaya pada Rumah Sakit. Namun, sebagai orang beriman, mengapa kita tidak percaya pada Tuhan? Mari, kita percaya pada Allah yang menentukan hidup kita. Percaya bahwa Allah akan menyembuhkan kita.
B. Tentang Komunikasi
1. Allah adalah komunikator yang baik. Kalau kita ingin menjadi komunikator yang baik kepada sesama kita secara horisontal, kita harus selalu mendekatkan diri pada Allah sang komunikator yang baik.
2. Kata-kata yang dimiliki oleh orang-orang yang selalu berkomunikasi dengan Allah adalah kata-kata dari Allah itu sendiri. Allah menyimpannya dalam hati dan pikirannya. Dengan kata-kata itu, Allah memanggil orang tersebut menjadi lebih dekat dengan Allah.
3. Sebagai umat Allah, dalam berkomunikasi dengan sesama dengan bebas tanpa sekat kelas sosial, tanpa status sosial. Semua orang sama di hadapan Allah.
4. Allah sendiri yang akan menuntun kapan kita harus berkomunikasi dengan cara tertentu dengan orang yang berbeda usia dan berbeda peran dengan kita.
Salam semoga bermanfaat.
TEAM BHSO KOCAR KACIR
Comments
Post a Comment