Manusia membutuhkan energi untuk hidup. Dengan tulus diakui bahwa manusia hanya memandang yang fisik sebagai sumber energi atau kekuatan untuk hidup. Ketika manusia hanya melihat fisik sebagai yang nyata, Maka manusia hanya mengembangkan yang fisik pula karena dianggapnya sebagai yang paling pokok. Sesungguhnya yang pokok itu Iman atau percaya pada Allah. Iman itu merupakan kekuatan atau sumber energi yang penting - yang mengubah manusia menjadi besar atau tinggi bahkan lebih tinggi dari semua yang lain. Manusia tidak meninggikan nya sendiri, tetapi Allah yang meninggikannya. Pada hari minggu ini Kitab suci menggambarkan kekuatan iman yang membesarkan manusia. Bahwa energi fisik itu penting tetapi masih tidak sepenting satu energi hidup yang lain, yakni energi berkat beriman. Beriman merupakan bagian dari mengalami Kerajaan Allah. Kerajaan Allah seumpama kekuatan yang tak kelihatan pada benih yakni biji sesawi setelah masuk ke dalam tanah, benih itu bertumbuh. Yang dilihat hanyalah pertumbuhannya sementara kekuatan yang menumbuhkannya tak terlihat. Kekuatan itu diam-diam bekerja dari dalam tanpa diketahui si penanam. Kemudian yang tidak kelihatan itu terus menjadi sumber energi untuk bertumbuh dan konsisten sebagai energi untuk berbuah dan memberi hidup kepada yang menanamnya. Kerajaan Allah juga seumpama kekuatan yang sama membesarkan sekaligus berguna bagi yang lain seperti pada kasus biji sesawi. Yang tak terlihat dan yang menjadi kekuatan bertumbuh berbuah, dan berguna bagi yang lain itu lah salah salah satu bentuk kerajaan Allah bahkan Kerajaan Allah yang nyata, sederhana dan mudah dihayati. Apakah manusia mengenal atau merasakan hidup sebagai bagian dari Kerajaan Allah? Kerajaan Allah itu tak kelihatan tetapi justru menjadi kekuatan atau energi dasar yang membangkitkan kekuatan lain seperti kekuatan bertumbuh, berbuah, sampai kekuatan untuk hidup pada yang memilikinya. Orang beriman diingatkan kembali Supaya menyadari bahwa yang pokok pada manusia adalah beriman sebagai sumber kekuatan tersembunyi yang akan dibesarkan Allah. Percaya pada kekuatan itu sekaligus percaya pada Allah yang menganugerahkan nya bukan karena melihatnya. Percaya sama dengan Setia melakukan perintah-perintahNya. Bacaan pada hari ini sebenarnya juga mengajak manusia atau orang beriman untuk belajar menghayati yang kecil, nyata dan sederhana sebagai gerbang untuk memahami dan mengalami kasih Allah . Untuk mengalami sukacita mulai dari membiasakan diri tersenyum. Untuk memaafkan mulai saja dari pengalaman sendiri yang juga sering bersalah atas diri dan orang lain. Pada waktunya akan tiba pada hal yang besar atau luar biasa. Pada waktunya pula akan sampai : memahami Allah dan kerajaanNya. Allah tidak membiarkan manusia untuk hanya sampai pada yang kecil. Allah sendiri yang akan membawa manusia ke atas gunung supaya lebih tinggi dari mereka yang ada di dunia. Yang diminta hanyalah percaya dan rela untuk dipetik dan rela masuk ke dalam tanah. Allah akan secara diam-diam dan tersembunyi bekerja dari dalam untuk membesarkan manusia dan meninggikannya. Mulai lah dari yang kecil, sederhana dan nyata-nyata : pucuk, benih dan biji sesawi. Yang kecil sederhana dan yang nyata itu merupakan tangga untuk mengalami Kerajaan Allah yang lebih tinggi dan lebih abstrak. Selamat berkarya dari yang kecil dan sederhana. Selamat pula berada dalam kebesaran bersama Allah berkat Teguh Beriman mulai dari yang kecil, nyata dan sederhana.
Cuplikan dari Buku Eksegese Orang Jalanan, karya Porat Antonius
Lebih lengkap lagi dapat dibaca di
Buku Eksegese Orang Jalanan Tahun Liturgi B, Buku Jilid 2
_edian_
Comments
Post a Comment