Manusia adalah homo Faber: makhluk
yang bekerja atau berkarya. Tapi manusia belajar bersama dalam bekerja, dalam berkarya dan mengalami karya orang lain.
Setiap manusia bereaksi secara berbeda antara lain sebagai berikut. Ada orang
yang suka mengkritik dengan memperhatikan kekurangan karya orang lain. Tidak
jarang juga orang mengeritik karya orang lain dengan dasar teori yang rumit dan
canggih. Ada juga yang memuji karya orang lain dan sibuk bercerita tentang
kehebatan orang lain. Ada juga yang tidak mengeritik atau memuji tapi diam-diam
menghasilkan karya baru yang hampir sama. Berkarya itu sebenarnya merupakan
salah satu hakikat manusia. Bacaan minggu ini mengangkat derajat manusia
sebagai anak-anak Allah dan mengangkat derajat berkarya sebagai anak-anak Allah.
Injil pada minggu ini menggambarkan sikap Allah terhadap anak-anak Allah, di
mana anak-anak Allah digambarkannya sebagai domba dan Yesus yang dalam rupa
Allah sebagai gembala nya. Yesus adalah gembala yang baik yang mengenal
domba-dombanya dengan baik dan melindunginya dari Serigala. Orang beriman tidak
perlu cemas dengan serigala dan yang akan terjadi kemudian karena mempunyai
gembala yang baik. Orang beriman juga tidak perlu takut bersaksi karena setiap
anak Allah akan dilengkapi Roh Kudus. Setiap orang beriman berkewajiban membuka
mata dan telinga dunia untuk yang tidak mengenal Allah dengan karya yang
membebaskan orang lain dari “kelumpuhan hidup”. Keluarga adalah satu bentuk
dunia Mini di mana di dalamnya akan hadir berbagai “kelumpuhan hidup”. Malas,
tidak jujur, bersedih hati, diganti dengan rajin, jujur, bersukacita mulai dari
yang kecil dan sederhana . Bila setiap anak telah bertanggung jawab sebagai
saksi di keluarganya masing-masing maka dunia dengan sendirinya mengenal orang
beriman sebagai anak-anak Allah dan pada waktunya - dengan banyak melihat orang
yang bebas dari kelumpuhan tubuh - maka akan Mengenal Yesus sebagai batu
penjuru keselamatan. Lakukanlah dengan Sungguh hati, Mulailah dari menjadi
murid Yesus yang setia, kemudian
sembuhkan orang lumpuh. Saat orang lain menilai - sebagai bentuk pengadilan
terhadap diri kita - maka roh kuduslah
yang akan berkarya dan berkata-kata untuk kita sendiri .
Cuplikan dari Buku Eksegese Orang Jalanan, karya Porat Antonius
Lebih lengkap lagi dapat dibaca di
Buku Eksegese Orang Jalanan Tahun Liturgi B, Buku Jilid 2
_edian_
Comments
Post a Comment