Skip to main content

Tubuhmu, Untuk Siapa ? - Eksegese Minggu ke 22 Tahun A

 Manusia mempunyai tubuh. Secara biologis, tubuh dibentuk dari sel yang berproses sedemikian rupa sehingga membentuk satu organisme. Meskipun sel tubuh memiliki sifat kerja yang relatif sama menurut ilmu biologi , namun setiap orang itu unik. Itu karena sebagai warisan kromosom yang di dalamnya membawa ciri pembeda secara genetis yang unik. Pada hari minggu ini, bacaan menjelaskan satu hal yang melampaui tubuh dalam pandangan biologis itu. Bacaan pertama menjelaskan, bahwa tubuh manusia digunakan oleh Tuhan untuk tujuan yang Tuhan tetapkan. Bacaan kedua, Paulus mangajak jemaat untuk menggunakan tubuhnya sebagai persembahan yang hidup yang kudus dan yang berkenan kepada Allah. Dalam Injil, Yesus mengungkapkan bahwa tubuhnya akan dibunuh, dan tubuh yang sama dibangkitkan pada hari ketiga.

 Tubuh, sesuai bacaan hari ini, digunakan sebagai media Allah menyatakan kasihNya.  Ketika manusia menggunakan tubuhnya sebagai media firman Allah, iblis hadir menghalangi supaya jangan terjadi seperti kehendak Allah. Tidak banyak orang beriman yang menyadari bahwa tubuh adalah media kasih Allah. Masih banyak orang tidak menggunakan tubuhnya untuk bekerja rajin. Orang beriman perlu belajar membiarkan diri jiwa raga dibujuk Tuhan dan tunduk pada kehendak Tuhan. Orang beriman diajak untuk menggunakan tubuhnya sebagai media mewartakan firman Allah. Mewartakan Sabda Tuhan dengan tubuh banyak ragamnya, antara lain dengan tersenyum. Tersenyum merupakan pewartaan kabar sukacita tanpa kata yang dapat dilakukan semua orang tanpa harus belajar di sekolah yang tinggi. Dengan tersenyum, diri sendiri bersukacita, tetapi juga sekaligus mengajak orang lain untuk bersama-sama bersukacita atau mengubah dukacita pada orang lain menjadi sukacita. Belajarlah pada bayi yang tersenyum dengan siapa saja yang membangun relasi dengannya. Tersenyum merupakan cara yang sederhana, murah dan mudah untuk membangun hubungan persaudaraan baik dengan orang baru maupun dengan yang lama. Daripada bergosip, lebih baik tersenyum atau bercerita supaya orang lain ikut tersenyum.

Daripada bergosip, sebaiknya tubuh digunakan untuk mengubah orang bodoh menjadi pintar. Daripada tubuh dipakai untuk duduk lebih baik tubuh dipakai untuk menyapu rumah agar semua orang merasa nyaman di rumah. Dalam menggunakan tubuh sebagai media Allah untuk kasih, iblis pasti datang menghalangi.

 Beriman atau tidak, sebenarnya dapat dilihat dari cara seseorang menggunakan tubuhnya. Tidak perlu bangga dengan iman yang dianggap kuat. Tidak perlu bersedih juga bila tubuh belum maksimal digunakan sebagai media kasih. Yang terpenting, rela dibujuk Allah agar tubuh digunakannya untuk media menyalurkan kasihnya kepada banyak orang. Dengan itu lama-kelamaan tubuh setiap orang beriman akan dipakai oleh Allah. Berjuanglah sekecil apapun yang dapat dilakukan tubuh untuk kebaikan orang lain dan diri sendiri. Yang terpenting adalah selalu siap untuk dituntun Allah agar dapat menggunakan tubuh sesuai dengan kehendakNya.  Setiap orang sudah ditetapkan Allah untuk menggunakan tubuh dalam bidang kehidupan yang berbeda. Dengarlah Allah supaya dimanapun tubuh berada, tubuh dapat digunakan sebagai media kasih. Lakukan mulai dengan yang kecil dan sederhana.  Small is beautiful.




Cuplikan dari Buku Eksegese Orang Jalanan karya Porat Antonius, 


Lebih lengkap lagi dapat dibaca di Buku Eksegese Orang JalananMinggu Biasa ke 22 Tahun Liturgi A, Buku Jilid 2, halaman 231 - 237


_edian_

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Takut, Allah Menyertai Kita - Oleh Porat Antonius - BHSO Klaten 7 Agt 2021

Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut.  Sebagai warga neg...

Sehat Ditentukan Oleh Allah - BHSO Lampung Makassar 4 Feb 23

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang.  Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, sa...

PESAN - Oleh Rafael - TDM 20 Februari 2025

PESAN MALAIKAT RAFAEL  Pesan ini singkat… kalian dengarkan baik2, pesannya singkat. Tapi saya mau koreksi tentang kata PESAN.   Pesan itu sesuatu yang disampaikan, kalian belum memiliki apa yang dipesankan. Kalian mendengarkan kata2 itu  masuk ke dalam diri kalian tetapi ia akan hanya menjadi kata2.  Kata2 itu apa sih….kata2 itu adalah sesuatu yang menentukan dalam pikiran kalian…  kata2 bisa menjadi sebuah energi, pendorong untuk kalian bisa melakukan sesuatu. Tetapi kata2 hanya akan menjadi kata2, walaupun kata2 itu sendiri punya energi. Tetapi ketika tidak digunakan kata2 itu hanyalah kata2.. misalnya kata cantik… ada energi dari kata cantik itu… energi yang mungkin selama ini tidak dipandang sebagai suatu hal atau energi yang bisa menghidupkan diri kalian… saya hitam misalnya…yah sudah…kalian akan menerima diri kalian sebagai orang yang hitam…tapi dunia membentuk hitam itu sebagai sesuatu yang negative. Sesuatu yang membuat kalian ooo saya berbeda dan saya y...