Pesan Gabriel
Klaten, 5 November 2017
Maafkanlah aku apabila aku harus mengganggu waktumu. Aku bersyukur bahwa aku diberi kesempatan saat ini mengunjungi kamu. Ketika waktu itu diberikan aku cuma hanya bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk mengunjungi jiwamu satu per satu.
Dan kedatanganku malam hari ini senantiasa dengan satu tujuan baik Allah, bahwa kalian dikuatkan dari waktu ke waktu untuk setia pada sukacita.
Pesanku tak pernah lebih dari yang kalian bayangkan, yang pernah kalian ketahui dan yang akan kalian ketahui, bahwa berhentilah berduka cita, dan bangunlah sukacita. Akan tetapi sebelumnya kusampaikan kepadamu selamat karena tempatmu sudah menjadi tempat yang istimewa bagi karya agung Allah. Dan kusampaikan bahwa tempatmu sungguh luar biasa.
Kunjungan kami ke sini adalah bagian dari keputusan Allah untuk sesuatu yang lebih besar ke depannya dan ini hanyalah bagian dari proses bagaimana Allah menapaki kasihnya satu titik demi titik untuk bisa merebut kembali wilayah yang sempat tertinggal oleh karena dosa dan oleh karena kuasa kegelapan. Kedatanganku adalah sebuah penegasan bagimu bahwa karya Allah sungguh amat besar dan untuk segala sesuatu yang menghalanginya tak boleh ada. Tugas kami hanyalah mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan rencana kebaikan Allah dan kedatangan kami adalah bagian dari rencana itu.
Aku sampaikan kepadamu bahwa saat ini adalah saat kebaikan, saat harus bersukacita dan tak boleh ada dukacita di antaramu satu sama lain. Kubukakan kepadamu ketika yang terutama tak didapatkan oleh si jahat yang kedua akan menjadi target selanjutnya. Seandainya yang kedua pun ia tak memperolehnya, yang ketiga menjadi target. Yang kumaksudkan kepadamu adalah ketika kabar sukacita sudah dibagikan kepadamu, engkau memiliki tanggung jawab yang sama pada titik dimana yang pertama menjadi target. Yang kumaksudkan kepadamu engkau pada level yang sama dengan saudaramu yakni bahwa kalian memiliki tugas yang sama mewartakan sukacita. Janganlah kalian menjadi bagian yang lebih rendah daripada semestinya. Kalian haruslah memiliki pemahaman bahwa kalian ini adalah yang terdepan dari Allah untuk membagikan sukacita. Sukacita itu sudah ada di dunia dan dia lagi tenggelam oleh karena faktor dosa yang terlalu besar. Tugas kalian adalah membangkitkan kembali yang tertimbun. Lalu bagaimanakah kalian harus menyirami yang tertimbun agar dia bisa muncul. Terutama bagimu adalah rasakan dulu bagaimana engkau bisa bersukacita, lalu selanjutnya tugasmu dan tampak usahamu lebih, bagikanlah sukacita itu pada sesama. Engkau tak perlu menyampaikan sukacita dalam bentuk kata-katamu yang terbatas, akan tetapi perlulah engkau ketahui senyumanmu jauh melebihi daripada sejuta kata.
Kubukakan juga kepadamu bahwa mungkin saat ini kau merasakan bagaimana kalian harus terpecah satu sama lain, kupastikan itu. Akan tetapi kukuatkan kembali kepadamu, janganlah oleh karena alasan manusia apapun kalian harus tercerai-berai. Ingatlah bahwa tujuan Allah menjadikanmu satu hanyalah bahwa Allah ingin kebaikan itu menyebar ke seluruh dunia. Ingatlah tujuan baik Allah itu dan kembalilah pada kesatuan kalian sebelumnya. Aku tak tahu sejuta mana alasanmu ada pada kepalamu yang terbatas, akan tetapi kupastikan kepadamu pula bahwa ada yang lebih dari apa yang engkau pikir. Kami memikirkan segala hal melampaui apa yang kaupikirkan saat ini dan karena itu berhentilah untuk berpikir dari sudut pandangmu sendiri. Berpindahlah dari posisimu sekarang untuk tiba pada posisi orang lain dan memikirkan hal yang sama. Engkau akan memiliki pandangan yang berbeda ketika engkau melihat dari sisi yang berbeda pula dan ketika engkau melihat dari satu sisi saja seumur hidupmu, engkau hanya memiliki pandangan yang sama meskipun dengan kenyataan yang berbeda. Satu benda akan tetap sama ketika engkau melihat dari posisi dudukmu yg sama. Tp dia akan kelihatan berbeda ketika engkau berpindah kepada posisi yang lain. Yang kumaksudkan adalah cobalah untuk menjadi sedikit keluar dari apa yang engkau pikirkan saat ini. Tidak seutuhnya yang engkau pikirkan adalah benar dan itu akan menjadi kenyataan. Yang haruslah kalian ingat adalah persamaan menyatukan, perbedaan mengindahkan. Perbedaan tidak pernah menyatukan. Ketika kalian berpikir perbedaan menyatukanmu, itu takkan pernah terjadi. Allah menjadikan perbedaan untuk mengindahkanmu dan persamaan untuk menyatukanmu. Kesatuan kalian adalah kalian adalah citra Allah. Perbedaan kalian dan tentunya kalian mengetahuinya sendiri, kalian berbeda satu sama lain, dan hargailah perbedaan itu.
Ketika pemikiranmu berbeda, apa yang keluar hasil dari olahan pemikiranmu akan berbeda pula. Hargailah. Jangan terlalu memaksakan kehendakmu sendiri dengan alasan apa pun. Pertimbangkanlah juga kebaikan bersama. Keretakan kalian sudah sangat nampak, sangat mudah. Tak perlu yang besar untuk membuka keretakan kalian menjadi lubang. Cukup yang kecil. Karena itu, berhentilah, tamballah keretakan itu. Bangunlah kembali kebersamaan. Yang diinginkan daripada Allah adalah engkau mendukung segala usaha dan jerih payah saudaraku. Dia memiliki tugas jauh lebih besar dari yang engkau pikirkan. Dan haruslah dia memiliki sejuta kekuatan yang mendukung dia secara manusia untuk bisa mewujudkan kenyataan yang seharusnya terjadi sesuai dengan apa yang diinginkan Allah.
Bersyukurlah bahwa kalian dipilih Allah sebagai jiwa-jiwa yang bersukacita dan menjadi bagian dari karya Allah yang begitu besar. Bersyukurlah bahwa kalian menjadi bagian yang terpenting yang senantiasa dipantau Allah. Dan pada saat yang bersamaan, sadarilah pula bahwa kalian saat ini tidaklah bersama. Kembalilah. Aku mengajakmu dengan segala kerendahan hatiku meski kuketahui mungkin itu tak diterima olehmu. Permintaanku cuma satu bersukacitalah dalam satu kebersamaan. Tidak bersukacita dalam kesendirianmu. Engkau boleh bersukacita dalam kesendirianmu tetapi itu tidaklah terlalu cukup untuk sebuah kebaikan bersama. Bersukacitalah secara bersama. Itu akan menjadi sukacita besar dan gaungnya akan jauh lebih terdengar.
Berhentilah untuk mementingkan keinginan sendiri dengan sejuta alasan manusiawimu karena ada kepentingan yang lebih besar yang harusnya menutupi segala keinginan dan kepentingan pribadimu. Kedatanganku mungkin sangat singkat, akan tetapi kuharapkan kedatanganku malam hari ini menguatkanmu satu sama lain secara pribadi dan secara bersama.
Kedatanganku sebagai bukti bahwa Allah melihat kebersamaanmu sebagai sesuatu yang penting. Bersyukurlah bahwa kalian hidup di jaman saat ini, dijadikan Allah dan digariskan Allah hidup pada waktu ini. Karena kenyataan ini tak pernah terjadi sebelumnya. Dari awal mula dunia dijadikan, kenyataan ini tak pernah ada.
Berhentilah untuk saling menyalahkan satu sama lain, bangunlah dukungan untuk saling bergembira. Ketika ada saudaramu yang bersedih, hiburlah dia. Janganlah kegembiraanmu engkau nikmati sendiri. Biarkanlah hidupmu mengalir, mengalirkan sukacita, biarkanlah dirimu terhanyut oleh kegembiraan, sehingga apa yang engkau rasakan dirasakan pula oleh mereka yang lain.
Bersyukurlah bahwa kalian memiliki salah satu manusia yang dipilih Allah secara khusus. Dan bersyukurlah bahwa kalian menjadi orang terdekat. Banyak jiwa merindukan apa yang kalian inginkan. Tapi sekali lagi yang dirindukan olehnya oleh mereka yang lain tak pernah diijinkan Allah. Segala sesuatu terjadi oleh karena kehendakNya, apapun itu, itu telah digariskan Allah. Yang digariskan Allah daripadamu, engkau bersama selalu, bersukacita bersama, dan bersama-sama pula membagi sukacit untuk mereka yang lain.
Kami akan menguatkanmu setiap waktu dengan cara kami masing-masing yang tak perlu engkau ketahui. Yang terpenting bagimu adalah berusahalah. Allah menilai usahamu jauh lebih mulia daripada hasil yang engkau dapat. Engkau mungkin akan jatuh terperangkap pada yang sama, tetapi ketahuilah ketika engkau pernah bangkit, itu dinilai lebih mulia dari kejatuhanmu. Berjuanglah terus karena usaha jauh lebih mulia daripada hasil. Duniamu boleh menilai hasil, akan tetapi bagi Allah perjuanganmu jauh lebih berarti.
Kita memiliki pandangan yang sama bahwa Allah Mahakuasa dan Allah menginginkan segala sesuatu itu baik. Dan karena ingatlah akan itu, kembalilah kalian kepada kebersamaan ketika engkau secara tahu dan mau kalian saling memisahkan diri. Kutegaskan ini dan sampaikanlah ke seluruh tempat yang bisa engkau gapai, agar kalian bisa saling menguatkan.
Berhentilah untuk saling menjatuhkan. Ketika kalian menjatuhkan, butuh sedikit tambahan dari si jahat untuk menjatuhkan kalian dan mereka tak perlu usaha yang jauh lebih keras, karena apa yang mereka inginkan sudah ada.
Lalu bagaimanakah kalian harus mengusahakan kebaikan bersama. Rasakanlah kebaikan itu pada diri sendiri, dan bagilah itu untuk sesama. Kebersamaanmu tidaklah terlampau indah jika kebersamaan itu hanya berhenti pada masing-masing. Mungkin sukacita itu sudah engkau rasakan satu per satu. Yang perlu kalian usahakan dibagikan lebih daripada dirimu sendiri. Dan sukacita pribadimu akan menjadi sukacita bersama. Dan mungkin itu akan jauh lebih menguatkan kebersamaanmu sehingga kalian pun lebih mengusahakan hal yang lebih besar.
Sekali lagi kusampaikan selamat kepadamu karena memiliki satu tempat penting yang menjadi bagian dari kebersamaan Allah. Kupastikan bahwa segala hal yang akan terjadi ke depannya menjadi bagian penting pula dari kehidupanmu. Dan ketahuilah bahwa apa yang terjadi padamu adalah bagian dari rencana Allah. Kami menjadikanmu demikian adanya dan itu diinginkan Allah, tidak diinginkan olehmu. Engkau diundang ke sini dengan caramu masing-masing adalah bagian dari karya kami dan direncanakan Allah. Mungkin engkau memiliki sejuta alasan untuk datang kemari dengan segala situasimu, tetapi ketahuilah tanpa engkau sadari, kami membawamu kembali ke sini. Dan karena itu janganlah engkau pergi jauh.
Peluklah kebersamaanmu dengan sukacita, bangunlah itu setiap waktu, kami akan senantiasa mengunjungimu ketika kesempatan itu datang, dan kami akan memanfaatkan waktu yang ada untuk merangkul jiwa-jiwa yang terlepas, sehingga kalian kembali lagi pada kesatuanmu. Kesatuan kita yang utuh adalah tiba pada waktunya, kita akan berkumpul kembali kepada kebersamaan yang lebih kekal. Akan tetapi nikmatilah kebersamaan yang ada saat ini, sebagai surga yang nyata padamu. Surga yang sesungguhnya menantimu, dan itu akan dirasakan olehmu ketika engkau sudah merasakan surga yang nyata saat ini. Berhentilah bermimpi terlampau tinggi, lihatlah surga yang ada di depanmu, anak-anakmu, suamimu, istrimu, tetanggamu, orang yang engkau layani, yang engkau jumpai, itulah surgamu. Kejarlah dia. Kebersamaanmu adalah surgamu. Raihlah itu. Runtuhkanlah segala hal yang menjadikan halangan bagimu untuk merangkul satu sama lain. Karena apa yang memisahkan daripadamu adalah kuasa si jahat. Engkau mungkin tak pernah tahu bahwa segala hal adalah peperangan bagi kami, dan segala situasi adalah memperjuangkan seorang jiwa. Satu jiwa adalah sukacita besar di surga. Dan kami mengusahakan itu secara baik, mengusahakan itu secara maksimal. Dan haruslah janganlah sampai itu gugur oleh karena hal sepele yang dibesarkan oleh si jahat. Sadarilah. Ketika amarah ada padamu, berhentilah. Minumlah air sebanyak mungkin dan kembalilah untuk menerima kenyataan sesungguhnya, bahwa kalian tak sepatutnya untuk mengumbar amarah pada jiwa yang lain.
Terima kasih kepadamu yang sudah mendengarkanku malam hari ini. Sekali lagi terima kasih menyediakan tempat. Tempat kalian dipilih Allah secara khusus dan tugas kami adalah menyediakan lahan yang tepat bagi karya kami. Semoga tempat ini menjadi sumber sukacita dan banyak jiwa semakin terundang untuk datang di tempat ini dan itu menjadi rahmat khusus bagimu. Layanilah mereka setulus hati, karena yang diinginkan Allah adalah ketulusanmu. Dengan segala kondisimu, Allah akan menambahkannya untukmu, dan Allah takkan pernah memberikan apa yang menjadi bagian daripadamu adalah beban hidup. Dia tak pernah memberikannya. Yang Dia berikan kepadamu adalah sukacita, kegembiraan. Karena itulah yang menjadi tolak ukur bagaimana engkau memikul satu tugas baru.
Semoga kehadiranku menguatkanmu satu sama lain dan menguatkan jiwamu sendiri, sehingga engkau tidak terlepas terlampau jauh. Sampaikanlah kabar sukacita ini kepada mereka di tempat yang lain agar kebersamaan di tempat yang lain berlaku juga, sama seperti yang engkau alami saat ini. Kusampaikan kepadamu saat ini dengan penuh sukacita, dan kusampaikan salam kasih dari Allah untukmu malam hari ini. Semoga kasih Allah yang Allah berikan kepadamu dan diteruskan untuk sesama yang lain senantiasa sempurna adanya.
Pujilah Allah setiap waktu hidupmu. Janganlah lupakan mereka yang telah mendahuluimu. Kasihilah mereka seperti engkaupun mengasihi mereka yang hidup. Hargailah mereka di seberang sana sebagai makhluk yang sama. Kalian hidup berdampingan dengan dimensi yang berbeda. Tetapi itu tak pernah menggugurkan kenyataan bahwa mereka pun tetap ada setiap waktu.
Allah Mahakuasa.
Terpujilah Yesus Putra Allah yang Mahatinggi.
Terpujilah Santa Perawan Maria Bunda Allah.
Terpujilah Para Malaikat Agung.
Terpujilah Para KudusMu di surga.
Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut. Sebagai warga neg...
Comments
Post a Comment