Pengajaran Penting

Sehat ditentukan oleh diri sendiri. Cara mudah untuk sehat dengan diri sendiri adalah dengan menghindari makanan yang disebut racun itu. Di luar makanan itu, masih banyak yang bisa dimakan di muka bumi ini. Bahkan, pelayanan Bimbingan Hidup Sehat (BHS) ini menganjurkan autophagy, yakni makan sekali sehari. Opa Anton dan sebagian besar SKK lama sudah melakukan autophagy selama 16 tahun. Secara ekonomi, metode ini hemat. Masing-masing orang memiliki kemampuan untuk menjalankan autophagy. Untuk anggota SKK, kemampuan itu bukan hanya karena berasal dari diri sendiri tetapi terutama karena bantuan Tuhan.  Tuhan membantu manusia dalam semua hal. Opa bisa menolong orang sakit bukan karena belajar ilmu pengetahuan atau bisa menulis tetapi karena Tuhan. Untuk bisa mengalami atau mendengar Tuhan, harus menjadi orang baik. Karena itu, bapa/ibu yang baru bergabung, selain menghindari makanan yang dilarang, harus berjuang menjadi orang baik. Melalui BHS, perjuangan bapak/ibu tidak menghabiskan ...

  Hidup begitu indah dihadirlkan Allah hendaknya kalian menikmatinya jangan dilewatkan begitu saja. Kesempatan kehidupan cuma sekali untuk setiap ciptaan takan pernah terjadi lagi dan manfaatkanlah itu. Ketahuilah bahwa Allah sungguh mencintai kalian satu persatu.  IA berjuang menyentuh jiwamu dalam berbagai kesempatan dan hendaklah kalian menyadari bahwa DIA ada.  Berjuanglah untuk sedikit peka dengan kebaikan yang ada disekitarmu, janganlah terlampau kalian acuh dengan apa yang Allah hadirkan untukmu saat ini ataukah detik berikutnya.   Senyuman orang yang ada disekitarmu bisa jadi sapaan Allah untukmu hari itu.  Bantuan orang disekitarmu bisa jadi pertolongan Allah yang tepat saat itu, rangkulan orang-orang disekitarmu bisa jadi pelukan kasih sayang Allah yang pernah Allah inginkan diterapkan kepadamu, candaan orang disekitarmu bisa jadi hiburan Allah untukmu pada saat engkau terpuruk, manfaatkanlah semua itu.  Aku menyampaikan ini karena Akulah yang men...

Pada hari ini Opa Anton mengumumkan secara terang-terangan bahwa penyembuhan yang kita jalankan ini adalah penyembuhan bersama Tuhan. Sebenarnya banyak sekali cara manusia untuk menjadi sehat, tetapi yang paling dominan adalah medicine-base atau medical-based. Ada penyembuhan yang selama ini disebut dukun, tetapi kita tidak tahu mereka bekerja sama dengan siapa. Bisa saja Opa dianggap sebagai Dukun baru karena orang tidak tahu beliau bekerja dengan siapa. Tetapi hari ini diumumkan bahwa penyembuhan kita ini adalah bekerja bersama Tuhan.  Medis selama ini dan banyak metode penyembuhan umumnya berbasis sains. Misalnya, Placebo yang salah satu tokohnya saat ini adalah Joe Dispenza. Dia mengembangkan metode "change your mind, change your health". Ada pula akupuntur, dan terapi-terapi lainnya. Opa tidak mau berbicara tentang cara mereka karena mereka sendiri yang berhak menjelaskan cara mereka sendiri. Tetapi Opa menjelaskan cara kita di SKK.  Pertama, dalam cara SKK, manusia dipa...

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang.  Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, sa...

 Ketika manusia menjawab pertanyaan tentang penyakit, agama mestinya mencari jawabannya secara vertikal juga. Sayangnya agama-agama kita tidak terlalu kuat menunjukkan dalam hidupnya bahwa agama itu bisa menyembuhkan penyakit. ∞ Dalam kitab suci / Injil tegas menunjukkan bagaimana Tuhan menyembuhkan berbagai penyakit. Orang buta disembuhkan. Orang lumpuh berjalan. Karena manusia adalah ciptaan Tuhan. Dengan kata lain manusia mendapatkan kesembuhan dari Yang menciptakannya.  ∞ Bagaimana penyakit itu disembuhkan oleh relasi vertikal dengan Tuhan? CEK LINK YOUTUBE https://youtu.be/66yAQ0kEVek

 Dalam pergaulan dengan dunia, setiap kita pasti punya raja/pemimpin. Kalo diterjemahkan dalam kehiidupan sehari-hari, bisa; ketua RT, Lurah, Pastor, Biksu, Kyai, Presiden, Paus, dll. Lazimnya mereka semua dipilih oleh suara kita atau perwakilan suara kita. ∞ Namun dalam hal lain, ada Raja yang bukan dipilih oleh manusia. Dia adalah Raja dari jiwa kita semua yang terus dialiri rahmat  dari pintu Surga yang terbuka akibat dari penebusan yang Ia lakukan. ∞ Kira-kira adakah perbedaan antara raja yang dipilih oleh manusia  dengan Raja yang dipilih Sang Pencipta semesta? ======= CEK LINK YOUTUBE https://youtu.be/XN8M8sn6VUI

  Apakah dalam diskusi-diskusi selama ini, kita pernah bertanya, mengapa Tuhan harus datang? Pertanyaan ini perlu karena kedatangan Tuhan menunjukkan satu hal yang kontradiktif  dengan sifat Tuhan yang Maha Kuasa, Maha Tahu, Maha Besar. Alam semesta terlalu kecil di hadapan Tuhan. Kalau alam semesta saja begitu kecilnya, apalagi manusia. Untuk apa Tuhan datang? Dalam konteks itu, saya jelaskan kembali dua istilah klasik yang barangkali jarang kita dengar, yakni horror vacui dan horror separatio.  Sebelum Tuhan datang, manusia menderita yang disebut horror vacui, yakni takut akan kekosongan, takut akan tempat yang kosong. Horror of emptiness. Manusia mengalami kekosongan iman. Karena ketakutan itu, manusia juga menderita horror of separation. Terpisah dari praktek nyata kehidupan beriman, yakni mengalami kekosongan relasi dengan orang. Salah satu tujuan Tuhan datang adalah mengisi kekosongan itu, supaya bumi yang begitu indah diciptakanNya tidak dirasakan sebagai sumber ho...