Skip to main content

Sehat Ditentukan Oleh Allah - BHSO Lampung Makassar 4 Feb 23

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang. 

Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, saya tidak punya kesempatan lama untuk menjelaskan kepada Bapak/Ibu satu per satu mengenai apa yang terjadi kalau Bapak/Ibu makan makanan yang tadi disebut racun tubuh. Saya juga tidak mempunyai kesempatan untuk menjelaskan sakit yang Bapak/Ibu alami. Penjelasan sakit juga tidak perlu. Yang perlu adalah tidak perlu mahal untuk bisa sembuh. Tidak perlu alat untuk mendapatkan informasi supaya sehat. 

Kalau mau sehat caranya sederhana saja. Tidak perlu rumit. Yakni,  hindari makanan yang tadi diberitahu. Kemudian, beri makanan yang benar kepada jiwa. Satu saja cara makanan jiwa adalah jadi orang baik, dimana pun kita berada. Jadi orang baik tidak ribet. Sederhana saja, seperti jujur, senyum, gembira, rajin, kalau bisa menolong orang ya tolong, bekerja keras, dan seterusnya. 

Kalau mau kebaikan yang lebih tinggi, ikutilah ajaran agama masing-masing sebagai sumber utama. Tetapi jangan tertutup dengan ajaran agama orang lain. Belajar juga kebaikan dari agama lain, sehingga berguna bagi kita masing-masing. Jangan menempatkan agama orang lain lebih rendah atau lebih tinggi. Tidak perlu. Kita jalankan keyakinan kita, tetapi jangan tertutup dengan keyakinan orang lain supaya kita tahu yang benar dan baik. Dengan keterbukaan itu, kita bisa menunjukkan kebaikan kepada manusia. Dalam pengalaman saya Allah yang sama memperlakukan kita sama. Allah yang sama pula yang menyembuhkan kita. Tidak perduli bos, anak buah, jabatan, dan status apapun. Disembuhkan dengan cara yang sama pada waktu yang sama. 

Sebenarnya manusia tidak hanya dituntut untuk menjadi baik terhadap manusia saja, tetapi juga terhadap alam. Coba bayangkan kalau alam murka. Dia tidak menghasilkan oksigen untuk kita. Alam murka tidak menghasilkan makanan. Kita tidak bisa hidup. Contoh, kehidupan di kota, karena banyak pohon yang ditebang dan diganti bangunan, orang kota tergantung pada AC. Andaikan listrik mati atau bensin tidak ada, orang kota sulit bertahan. Mekon Kupang sebagai pusat penyembuhan pelayanan ini adalah pusat penyembuhan berbasis iman. Disini, kita hanya mengalami Tuhan melalui alam. Tetapi banyak orang merasa beriman, tetapi beriman dengan otaknya. Melalui penyembuhan di Mekon, kita mengalami iman dengan benih kehidupan. Karena itu, jadilah orang baik dengan sesama dan alam. 

Untuk menunjang kebaikan itu, taatlah pada Allah melalui ajaran agama. Tentu, menjadi orang baik tidak harus selalu melalui agama. Saluran kebaikan lain, misalnya, taat hukum atau taat moral pada umumnya. Kalau mau sehat, itu saja caranya. Kalau medis mengatakan sehat itu mahal, kita sebaliknya menegaskan bahwa sehat itu murah. 

Untuk tahu racun tubuh, tidak harus mengeluarkan uang ratusan juta. Sekarang ini memang ada alat untuk mendeteksi makanan yang tidak cocok pada gen tubuh, yang disebut nutrigenomics. Tetapi harus mengeluarkan uang 100 juta dan belum tentu benar. Seperti pengalaman lalu, ada diet berdasarkan golongan darah. Mereka yang pernah belajar, banyak sekali nama makanan yang tidak umum di kebiasaan kita, karena penemuan itu muncul dari tradisi makanan barat. Memang, kita tidak mengabaikan alat. Tapi yang salah adalah menggantikan Allah dengan alat. 

Yang hadir kali ini banyak orang muda. Ini luar biasa karena orang mudalah mempunyai masa depan. Kalau usia senja, hampir redup hanya punya masa lalu. Yang mudalah yang punya masa depan. Karena itu, sehatlah dengan cara yang murah. Seperti pengalaman banyak orang yang bergabung, sehat dengan cara sederhana akhirnya bisa menabung, kemudian bisa biaya anak sekolah, beli mobil dan rumah. Kita bisa menggunakan uang untuk kepentingan yang lain yang menunjang hidup, bukan hanya habis untuk beli obat. 

Setialah supaya kita bisa menunjukkan bahwa Allah itu ada dan Allah itu baik. Karena banyak orang yang sekarang tidak percaya bahwa Allah itu ada dan Allah itu berguna bagi manusia. Pelayanan ini hadir untuk menunjukkan bahwa selama 16 tahun adalah bukti bahwa Allah itu ada dan Dia baik. Tidak perlu kita tahu Allah. Yang penting kita mengikuti Allah dan Dia mendampingi kita dengan caraNya. 

Dari testimoni dokter Erlyn, ia menempatkan dirinya sebagai orang bodoh di hadapan Tuhan. Di Kebun Mekon ia disuruh menyapu yang menurut ukuran intelektual sangat bodoh. Melalui kebodohan itu, dr. Erlyn ditunjukkan jalan kebenaran yakni Allah tersenyum dan dr. Erlyn mengalami mujizat kesembuhan. Agama mungkin berlebihan mengajak umatnya berdoa, tetapi apakah doa itu membuat Allah tersenyum?. dr Erlyn tidak berdoa menurut ukuran dan perintah agama tapi dengan cara menggantungkan kesombongannya sebagai dokter dan orang yang berprestasi. Dia mengikuti dengan tertatih-tatih dan menjumpai Allah dengan membersihkan sampah. Dia tidak menemukan Allah tapi Allah-lah yang menjumpai dia. Disitu Allah tersenyum dan menitipkan satu mujizat untuknya dan kekuatan untuk dia hidup selama 9 tahun hingga sekarang ini. Melalui peristiwa ini, kita diajak untuk mencari Tuhan bukan di tempat mewah. seperti Gereja mewah dll. Ini untuk mengingatkan orang bahwa Allah juga kita bisa jumpai di tempat sampah, asalkan kita menggantungkan kesombongan kita.

Selamat bergabung bagi yang baru dan selamat menjalankan hidup sehat.

TEAM BHSO KOCARKACIR

Comments

Popular posts from this blog

DAMAI itu DAM – AI (I in English) - BHS Klaten (Part2) - 25 Mei 2025

Apakah Damai ada padamu? Pertanyaan renungan Opa mengawali aktivitas ngopi pagi di BHS SKK Klaten. Pertanyaan ini memperlihatkan pentingnya damai yang pasti sudah sangat sering didengar baik dari mimbar agama maupun mimbar kehidupan lainnya. Damai memang menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita baik sebagai pribadi dalam keluarga, komunitas keagamaan maupun komunitas social dan komunitas kategorial lainnya. Kali ini Opa menjelaskan damai dari dan dalam ritus agama dan terlebih pada ritus kehidupan.  DAMAI DALAM RITUS HIDUP. Ritus keagamaan bagi banyak dari kita sudah dilakukan secara sungguh-sungguh. Meskipun demikian ritus agama terbatas. Ritus yang tidak terbatas justru ada dalam kehidupan sehari-hari. Ketika sendirian pun ritus hidup tetap berlangsung.  RITUS DAMAI DALAM BERPIKIR. Ketika berpikir ritus hidup tetap terjadi, saat itu kita bisa memandang ke dalam diri , apakah dalam berpikir damai ada dalam pikiranmu. Kalau pikiranmu berisi kecemasan maka kedamaian tida...

TEMPUS ET SPATIUM ATAU SPACE AND TIME - BHS Klaten (Part 1) - 24 Mei 2025

Satu Kebenaran yang diakui dan diterima oleh semua pemikir dari dahulu kala adalah Tempus dan spatium. Kedua hal ini bahkan diterima sebagai Rahmat tertua dan karenanya diterima sebagai kebenaran tertua hingga sekarang. Spatium dan Tempus atau space and time adalah dasar dari segenap kebenaran lain karena seluruh peristiwa hidup yang lain terjadi di atas space and time. Dengan kata lain space dan time adalah fondasi seluruh kebenaran tentang manusia. Siapa yang menggunakan space dan time sesuai  dengan hakekatnya sebagai dasar maka dia hidup. Manusia sudah cukup berhasil menggunakan space. Dia membagi space sesuai fungsinya walaupun amburadul. Jika kita berhenti pada kelihaian membagi space maka kita baru masuk ke Sebagian kecil dari Rahmat. Rahmat yang terbesar ada pada time/tempus.  TEMPUS, NON SPATIUM, GRATIA EST.  Karena Rahmat terbesar ada pada tempus maka kita paham bahwa Tempus, non spatium, gratia est atau sering disingkat Tempus Gratia Est – Waktu adalah Rahmat. ...

Menuju Kesaktian Jiwa - NMCC - 3 Mei 2025

Semakin dan terus bertumbuh menjadi ciri Komunitas SKK terlebih setelah merayakan Syukur atas HUT  ke 18. Bergerak dari upaya, terus menyehatkan jiwa yang berperan sangat vital dalam menyehatkan tubuh (Corpus Sanum in Menten Sanam) menuju Kesaktian Jiwa dalam membangun candi-candi kehidupan (Opa membandingkan dengan kesaktian Bandung Bondowoso ketika membangun 1000 candi). Beberapa Upaya menumbuhkan kesaktian jiwa yang akan terus diperjuangkan komunitas SKK seperti terlihat nyata pada perjuangan untuk 1. Makan sekali sehari. Kekisruhan yang terjadi pada pagi hari karena persoalan makan bahkan Opa mengatakan bahwa dosa paling banyak terjadi pada pagi hari karena sibuk mengurus makan dan minum. maka dosa pagi akan hilang seirama berkembangnya pola makan sekali sehari. Orang tidak lagi ribut dan rebut soal makan di pagi hari. Ada banyak waktu dan ruang untuk berbuat sesuatu yang lebih bermakna demi pertumbuhan kesaktian jiwa dari pada sekedar meributkan makan dan minum semata. Makan...