Skip to main content

BERKORBAN DAN MENGABDIKAN DIRIMU UNTUK ORANG LAIN ITU DEVOSI - Medan 12 April 2025

Kalau mau berdevosi kepada Bunda Maria salah satu sifat Bunda Maria mendengar. mendengar tanpa cacat.

Apa yang Bunda dapatkan disimpan dalam hatinya. kemudian tidak ceritakan kepada orang lain tapi Bunda sampaikan kepada Tuhan itulah devosi. 

Tahu tidak salah satu arti Devosi..? 

BERKORBAN, mengabdikan dirimu dan berkorban untuk orang lain itu devosi, datang jauh-jauh untuk bertemu bersilahturahmi, menjemput orang, melayani orang itu devosi. 

Devosi kepada Bunda tidak harus doa dengan kata-kata yang indah atau dengan nyanyian.

Oke itu bagian dari devosi tapi itu devosi yang paling rendah dan paling murah. 

Kalau  "BERDOA" saja lelah bagaimana "BERKORBAN"

Makanya orang menghindari korban karena merasa cape, lelah. 

Jika DOA saja melelahkan apalagi KORBAN. 

Karena devosi kepada Bunda Maria itu kita berkorban mendengarkan orang lain, melayani orang lain, berbicara yang benar kepada orang lain, mengolah rasa supaya yang keluar ke orang lain tidak menyakitkan, yang keluar itu yang baik. Kita selama ini yang kita korbankan orang lain. 

Misalnya marah dengan orang lain pelempiasan perasaan kita pada orang lain karena itu Bunda Maria  sangat sedih dengan sikap kita. Karena itu yang Bunda minta kita berkorban untuk orang lain bukan mengorbankan orang lain. 


Tidak perlu berkorban seperti Yesus mati disalib cukup kita mati dari menghakimi orang lain atau  menghakimi sesama. 

Seperti yang terjadi dengan kebersamaan kita saat ini sebenarnya itu suatu devosi, bagaimana mungkin bisa seakrab ini dan itu yang terjadi. 

Karena apa..?? Karena hasil devosi kita, hasil pengorbanan kita membuat kita (SKK)  menjadi satu keluarga sebagai anak-anak Allah dengan panggilan hidup kita masing-masing.


Porat Antonius


NB.

Baca dan hayati pesan Opa Anton ini dgn segenap hati untuk dijalankan dalam hidup keseharian agar benar2 sehat Jiwa dan Badan.


TEAMBHSKOCARKACIR.

by Rian Taga.

Comments

Popular posts from this blog

DAMAI itu DAM – AI (I in English) - BHS Klaten (Part2) - 25 Mei 2025

Apakah Damai ada padamu? Pertanyaan renungan Opa mengawali aktivitas ngopi pagi di BHS SKK Klaten. Pertanyaan ini memperlihatkan pentingnya damai yang pasti sudah sangat sering didengar baik dari mimbar agama maupun mimbar kehidupan lainnya. Damai memang menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita baik sebagai pribadi dalam keluarga, komunitas keagamaan maupun komunitas social dan komunitas kategorial lainnya. Kali ini Opa menjelaskan damai dari dan dalam ritus agama dan terlebih pada ritus kehidupan.  DAMAI DALAM RITUS HIDUP. Ritus keagamaan bagi banyak dari kita sudah dilakukan secara sungguh-sungguh. Meskipun demikian ritus agama terbatas. Ritus yang tidak terbatas justru ada dalam kehidupan sehari-hari. Ketika sendirian pun ritus hidup tetap berlangsung.  RITUS DAMAI DALAM BERPIKIR. Ketika berpikir ritus hidup tetap terjadi, saat itu kita bisa memandang ke dalam diri , apakah dalam berpikir damai ada dalam pikiranmu. Kalau pikiranmu berisi kecemasan maka kedamaian tida...

TEMPUS ET SPATIUM ATAU SPACE AND TIME - BHS Klaten (Part 1) - 24 Mei 2025

Satu Kebenaran yang diakui dan diterima oleh semua pemikir dari dahulu kala adalah Tempus dan spatium. Kedua hal ini bahkan diterima sebagai Rahmat tertua dan karenanya diterima sebagai kebenaran tertua hingga sekarang. Spatium dan Tempus atau space and time adalah dasar dari segenap kebenaran lain karena seluruh peristiwa hidup yang lain terjadi di atas space and time. Dengan kata lain space dan time adalah fondasi seluruh kebenaran tentang manusia. Siapa yang menggunakan space dan time sesuai  dengan hakekatnya sebagai dasar maka dia hidup. Manusia sudah cukup berhasil menggunakan space. Dia membagi space sesuai fungsinya walaupun amburadul. Jika kita berhenti pada kelihaian membagi space maka kita baru masuk ke Sebagian kecil dari Rahmat. Rahmat yang terbesar ada pada time/tempus.  TEMPUS, NON SPATIUM, GRATIA EST.  Karena Rahmat terbesar ada pada tempus maka kita paham bahwa Tempus, non spatium, gratia est atau sering disingkat Tempus Gratia Est – Waktu adalah Rahmat. ...

Menuju Kesaktian Jiwa - NMCC - 3 Mei 2025

Semakin dan terus bertumbuh menjadi ciri Komunitas SKK terlebih setelah merayakan Syukur atas HUT  ke 18. Bergerak dari upaya, terus menyehatkan jiwa yang berperan sangat vital dalam menyehatkan tubuh (Corpus Sanum in Menten Sanam) menuju Kesaktian Jiwa dalam membangun candi-candi kehidupan (Opa membandingkan dengan kesaktian Bandung Bondowoso ketika membangun 1000 candi). Beberapa Upaya menumbuhkan kesaktian jiwa yang akan terus diperjuangkan komunitas SKK seperti terlihat nyata pada perjuangan untuk 1. Makan sekali sehari. Kekisruhan yang terjadi pada pagi hari karena persoalan makan bahkan Opa mengatakan bahwa dosa paling banyak terjadi pada pagi hari karena sibuk mengurus makan dan minum. maka dosa pagi akan hilang seirama berkembangnya pola makan sekali sehari. Orang tidak lagi ribut dan rebut soal makan di pagi hari. Ada banyak waktu dan ruang untuk berbuat sesuatu yang lebih bermakna demi pertumbuhan kesaktian jiwa dari pada sekedar meributkan makan dan minum semata. Makan...