Skip to main content

Hidup Yang Bermakna - BHSO Cirebon Bali 4 Juni 2022

 Terima kasih untuk anggota SKK lama yang sudah setia dan menjadi saksi bahwa banyak hal yang belum diketahui dunia ini, tetapi dengan mendengarkan Tuhan, kita menjadi lebih mengerti tentang hidup sehat. Untuk yang baru, selamat bergabung. Bapak/Ibu bagian dalam SKK karena kecemasan akan kesehatan yang tidak tuntas dijawab ilmu pengetahuan. Bapak/Ibu sudah mendapatkan daftar makanan yang tidak boleh dikonsumsi yang bertentangan dengan disposisi genetis tubuh kita. 


Sekarang sudah ada teknologi untuk mengetahui jenis makanan yang tidak cocok dengan tubuh kita. Tetapi kalau kita periksa di Eropa, jenis makanannya adalah makanan yang cocok dengan orang Eropa. Disana tidak ada daging anjing, kelelawar, tikus, jengkol, daun singkong, gado2, pete. Disana mungkin ada wine, pork, beer, beef, crab, semangka. Itulah bahayannya kalau hanya mengandalkan teknologi. Melalui Bimbingan ini, tidak perlu teknologi yang mahal. Melalui cara yang sederhana, hanya dengan zoom kita sudah dapatkan. Cukup setia dengan yang kita sudah peroleh ini. 


Kita buka hari ini dengan lagu Percaya Harapan dan Cinta. Percayalah, masih banyak hal yang masih berada di luar kemampuan kita. Kita juga berharap pada Tuhan, jangan hanya pada kemampuan otak dan ilmu pengetahuan. Supaya apa yang kita percaya dan harapkan menjadi nyata sehari-hari maka hiduplah dalam cinta sejalan dengan ukuran Tuhan. Kalau mau sehat, hiduplah dalam cinta menurut ukuran cinta Tuhan. Umumnya orang-orang sukses di muka bumi adalah orang-orang baik, yakni orang-orang yang rajin, jujur, nurut tidak rakus. Sebaliknya orang-orang yang rakus, egois tidak jujur, marah-marah adalah penderita diabetes, darah tinggi, jantung. Sering ditemukan dalam pengalaman SKK selama ini bahwa penderita kanker sebetulnya adalah orang yang hatinya kering terhadap orang lain. Penyakit sesungguhnya adalah Haker: Hati Kering. Hati yang dingin dan kering terhadap orang lain. Menang sendiri dan merasa paling hebat dari orang lain. Sebenarnya, hati orang lain kering dalam dirinyalah yang menyebabkan kanker. 


Teruslah hidup menjadi orang baik dan setia dengan makanan. Andaikata sudah ada pertemuan offline nanti, hadirlah dalam setiap pertemuan, karena setiap pertemuan memiliki rahmatnya yang unik untuk kita masing-masing. Berbahagialah kita semua yang hadir hari ini karena kita semua mendapatkan rahmat yang unik saat ini maupun ke depan. 


Sambutlah daftar makanan itu dan upaya menjadi orang baik dengan sukacita. Apapun kata orang lain, tidak menimbulkan sakit hati, tetapi justru sukacita. Ada satu buku tentang pengalaman seorang Psikiater, Viktor Frankl, “Man’s Search for Meaning”, merefleksikan bahwa banyak penderitaan terjadi karena orang hidupnya tidak bermakna. Karena itu, orang-orang pintar dan tidak berprestasi, dia merasa lebih minder daripada orang bodoh. Itu terjadi karena dia dihukum akibat hidupnya tidak bermakna bagi orang lain. Kalau mau sehat termasuk mencapai kebahagiaan, jadilah orang yang bermakna. Itu merupakan kerinduan jiwa. Orang yang bermakna bagi orang lain, tidak sibuk menceritakan kehebatannya sendiri. Orang lainlah yang sibuk menceritakan tentang dia. 


Manusia tidak hanya tubuh, tetapi juga jiwa. Sel-sel tubuh kita hidup karena jiwa yang menyatukannya. Tetapi selama ini, peran jiwa jarang diakui. Ilmu kedokteran hanya melihat aspek fisiknya. Esensi jiwa dalam relasi ada di tengah sebagai titik yang menyalurkan kekuatan roh untuk tubuh. Buktinya sederhana saja, yakni wajah orang yang bermakna akan berseri-seri sebagai ciri orang yang jujur dalam hidupnya. Orang yang tidak bermakna dalam hidupnya, wajahnya dibuat berséri-séri atau banyak muka. Supaya bisa pakai muka yang banyak itu dengan munafik. Wajah yang demikian itu adalah simbol kegelisahan jiwa. Karena itu, hiduplah dengan bermakna bagi orang lain sebagai panggilan jiwa.

TEAM BHSO KOCARKACIR

Comments

Popular posts from this blog

DAMAI itu DAM – AI (I in English) - BHS Klaten (Part2) - 25 Mei 2025

Apakah Damai ada padamu? Pertanyaan renungan Opa mengawali aktivitas ngopi pagi di BHS SKK Klaten. Pertanyaan ini memperlihatkan pentingnya damai yang pasti sudah sangat sering didengar baik dari mimbar agama maupun mimbar kehidupan lainnya. Damai memang menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita baik sebagai pribadi dalam keluarga, komunitas keagamaan maupun komunitas social dan komunitas kategorial lainnya. Kali ini Opa menjelaskan damai dari dan dalam ritus agama dan terlebih pada ritus kehidupan.  DAMAI DALAM RITUS HIDUP. Ritus keagamaan bagi banyak dari kita sudah dilakukan secara sungguh-sungguh. Meskipun demikian ritus agama terbatas. Ritus yang tidak terbatas justru ada dalam kehidupan sehari-hari. Ketika sendirian pun ritus hidup tetap berlangsung.  RITUS DAMAI DALAM BERPIKIR. Ketika berpikir ritus hidup tetap terjadi, saat itu kita bisa memandang ke dalam diri , apakah dalam berpikir damai ada dalam pikiranmu. Kalau pikiranmu berisi kecemasan maka kedamaian tida...

TEMPUS ET SPATIUM ATAU SPACE AND TIME - BHS Klaten (Part 1) - 24 Mei 2025

Satu Kebenaran yang diakui dan diterima oleh semua pemikir dari dahulu kala adalah Tempus dan spatium. Kedua hal ini bahkan diterima sebagai Rahmat tertua dan karenanya diterima sebagai kebenaran tertua hingga sekarang. Spatium dan Tempus atau space and time adalah dasar dari segenap kebenaran lain karena seluruh peristiwa hidup yang lain terjadi di atas space and time. Dengan kata lain space dan time adalah fondasi seluruh kebenaran tentang manusia. Siapa yang menggunakan space dan time sesuai  dengan hakekatnya sebagai dasar maka dia hidup. Manusia sudah cukup berhasil menggunakan space. Dia membagi space sesuai fungsinya walaupun amburadul. Jika kita berhenti pada kelihaian membagi space maka kita baru masuk ke Sebagian kecil dari Rahmat. Rahmat yang terbesar ada pada time/tempus.  TEMPUS, NON SPATIUM, GRATIA EST.  Karena Rahmat terbesar ada pada tempus maka kita paham bahwa Tempus, non spatium, gratia est atau sering disingkat Tempus Gratia Est – Waktu adalah Rahmat. ...

A FILIO DULCISSIMO MATRIS AD FILIUM AMATUM DEI - BHS TDM - 15 Mei 2025

Di dalam otak kita, siapa pun kita, kita memiliki cita-cita, mempunyai kerinduan untuk menjadi bahagia. Kerinduan untuk memiliki uang, misalnya, itu hal yang normal karena hidup membutuhkan uang. Kerinduan untuk mendapatkan pekerjaan itu wajar karena memang bagian dari hidup. Tetapi sejatinya ada satu kerinduan tertinggi untuk orang beriman adalah rindu menjadi orang suci. Karena menjadi suci itulah jaminan mengalami kebahagiaan tertinggi dan kebahagiaan kekal. Opa lalu bertanya, “Pernakah kita membesaarkan kerinduan seperti itu dan berjuang melakukannya?” Pertanyaan sangat penting ini muncul di sela-sela Opa menjelaskan 7 keutamaan hidup sebagai lawan dari 7 dosa yang membawa kematian, Opa bercerita pengalaman hidupnya berjuang menjadi anak kesayangan mama dan ini bisa menjadi model anak kesayangan Allah atau menjadi suci untuk mendapatkan anugerah kebahagiaan kekal itu.  A FILIO DULCISSIMO MATRIS AD… dari menjadi anak kesayangan mama menuju… Jika mau jujur semua cita-cita kita um...