Skip to main content

Akhlak Mulia dan Kesehatan - BHSO Medan 21 Mei 2022

 

Untuk yang baru, daftar makanan yang disebutkan untuk tiap-tiap orang adalah RACUN. Kalau mau menderita, silahkan konsumsi terus makanan itu. Di zoom ini ada bersama kita, anak Elis di Klaten.  Sebelum mengikuti hidup sehat SKK, dia dan keluarganya menderita karena sakit. Dia keluar masuk rumah sakit menghabiskan biaya tetapi tidak sembuh-sembuh. Setelah mengikuti cara hidup SKK, dia terbebas dari penderitaan. Karena itu, buat semua yang baru, hindari makanan yang disebut RACUN itu.* 


Ilmu pengetahuan saat ini sudah mulai mengarah pada penemuan makanan yang menyebabkan manusia sakit. Medis sudah mulai menuju pada suatu arah baru dari ilmu kesehatan, bahwa manusia sakit karena makanan. Disiplin baru ini sakit. SKK mendahului semua perkembangan baru ini dengan cara yang murah dan sederhana. Karena itu, setialah. 


Namun yang perlu ditekankan, apa yang kita jalani ini tidak berarti tidak pernah sakit dan tidak menghentikan kematian. Tetapi kita mencegah mati secara bodoh, yakni kita tidak mati setelah menghabiskan uang di rumah sakit. Banyak manusia saat ini mati dengan cara bodoh semacam ini. 


Opa dan timnya melayani semua orang bukan karena kurang kerjaan. Secara fisik dan manusiawi melelahkan. Semuanya itu dilakukan tanpa meminta imbalan apapun. Tetapi panggilan ini telah dijalani Opa untuk melayani orang sebisa mungkin. Ketika tidak bisa bertemu secara langsung, salah satu jawaban yang disediakan Tuhan adalah melalui teknologi zoom. Berbahagialah mereka yang berkesempatan mengikuti zoom. Namun, ketika orang yang telah diberikan kesempatan ikut zoom justru tidak mengikutinya dengan sungguh-sungguh, yang rugi adalah orang itu sendiri. Bukan Opa Anton dan timnya. Beliau mereka sudah menjalankan tugasnya sungguh hati. 


Penyakit yang belum bisa dideteksi oleh nutrigenomics adalah penderitaan akibat masalah relasi. Banyak manusia yang menderita karena persoalan relasi sosial dengan orang lain. Misalnya, kehilangan relasi sukacita bersama orang lain. Semut, ketika berpapasan dengan yang lainnya, bersalaman. Manusia sekarang, ketika bertemu orang lain justru menghindar. Relasi-relasi seperti itu menimbulkan sakit. Karena itu, banyak orang kota mengalami kesepian di tengah keramaian. Di tiap-tiap kendaraan yang berhimpitan di jalan, penuh dengan manusia tetapi mengalami kesepian. Kalaupun ada beberapa orang di dalamnya, masing-masingnya sibuk dengan gadget. Tidak ada canda. Semua itu menimbulkan penyakit. Ketika secara sosial kita mengalami isolasi, kita mengalami kesepian, kecemasan, ketakutan yang bersifat psikologis. 


Selain itu, jarang disadari banyak orang bahwa banyak penyakit disebabkan karena kita tidak menggubris relasi dengan Tuhan. Ketika mati baru orang membutuhkan Tuhan. Pada momen itu, semua orang menjadi pendoa dan menyadari Tuhan ada. Tetapi ketika sehat, orang jarang menyadari Tuhan ada. Kalaupun disadari ada, Tuhan tidak dibutuhkan. 


Melalui SKK kita semua diajak bahwa kalau mau sehat, sehatlah secara fisik, sosial, psikologis, dan spiritual (bersandar pada Tuhan). Kalau kita membina sehat dengan semua komponen itu, kita adalah the “master of our own life”. Kita tidak lagi dikerjain orang. Ukuran sehat semacam ini mencegah kita takut dari segala hal, termasuk takut terhadap virus karena kita masih punya Tuhan. Karena itu, apapun agamamu, jangan main-main dengan pesan ini.  


Orang yang sungguh percaya pada Tuhan, tidak memilah. Ajaran semua agama meminta kita membina relasi baik dengan alam. Islam menyebut rahmatan lil alamin, Hindu/Budha mengatakan harmonis dengan alam, Kristen meminta kuasailah bumi untuk mengenal dan memelihara alam. Beberapa orang Kristen memang telah menerjemahkan pesan “kuasailah bumi” untuk merusak alam. Tetapi maknanya bukan itu. Arti utamanya adalah kita mengenal alam dan membina relasi dengan alam seturut apa yang dikehendaki alam. 


Beragama dijalankan untuk menghormati alam dan menghargai sesama. Perbedaan yang terjadi di antara manusia bukan untuk memilah tetapi menjadikan kita semua saudara. Itulah beragama yang benar, yakni mengajarkan orang untuk berakhlak mulia, baik untuk diri sendiri, orang lain, dan alam. Semua anggota SKK dengan kapasitas masing-masing, masuklah menjadi manusia yang berakhlak mulia. Guru yang berakhlak mulia, polisi yang berakhlak mulia, dan seterusnya. 


Dengan daftar racun yang sudah kita miliki, kita tidak perlu laboratorium untuk tahu makanan apa yang tidak cocok. Tetapi menjaga makan tidak cukup. Jadilah manusia yang berakhlak mulia secara sosial, psikologis, dan spiritual.


TEAM BHSO KOCARKACIR

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Takut, Allah Menyertai Kita - Oleh Porat Antonius - BHSO Klaten 7 Agt 2021

Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut.  Sebagai warga neg...

Sehat Ditentukan Oleh Allah - BHSO Lampung Makassar 4 Feb 23

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang.  Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, sa...

PESAN - Oleh Rafael - TDM 20 Februari 2025

PESAN MALAIKAT RAFAEL  Pesan ini singkat… kalian dengarkan baik2, pesannya singkat. Tapi saya mau koreksi tentang kata PESAN.   Pesan itu sesuatu yang disampaikan, kalian belum memiliki apa yang dipesankan. Kalian mendengarkan kata2 itu  masuk ke dalam diri kalian tetapi ia akan hanya menjadi kata2.  Kata2 itu apa sih….kata2 itu adalah sesuatu yang menentukan dalam pikiran kalian…  kata2 bisa menjadi sebuah energi, pendorong untuk kalian bisa melakukan sesuatu. Tetapi kata2 hanya akan menjadi kata2, walaupun kata2 itu sendiri punya energi. Tetapi ketika tidak digunakan kata2 itu hanyalah kata2.. misalnya kata cantik… ada energi dari kata cantik itu… energi yang mungkin selama ini tidak dipandang sebagai suatu hal atau energi yang bisa menghidupkan diri kalian… saya hitam misalnya…yah sudah…kalian akan menerima diri kalian sebagai orang yang hitam…tapi dunia membentuk hitam itu sebagai sesuatu yang negative. Sesuatu yang membuat kalian ooo saya berbeda dan saya y...