Ketika mengikuti isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan manusia pada umumnya dan kesehatan tubuh secara khusus, ada dua isu utama yang beredar.
Pertama, persoalan kesehatan yang hanya bisa diselesaikan dengan obat. Termasuk vaksin. Isu-isu semacam ini akan terus dipertahankan oleh mereka yang memandang obat adalah solusi terbaik atas kesehatan manusia. Isu ini akan terus dihembus dan dipertahankan karena isu ini merupakan salah satu cabang bisnis yang luar biasa menguntungkan dan mudah digunakan untuk mengubah pola pikir orang di seluruh dunia.
Kedua, persoalan kesehatan tidak ditentukan/diatasi oleh obat. Bahkan obat adalah racun. Meskipun obat berguna pada sisi tertentu, tidak bisa dihindari ada efek samping yang seringkali ditoleransi. Tetapi *ada efek simpang yang tidak diketahui. Karena itu, kelompok ini memperjuangkan pola hidup yang tidak menjadikan obat sebagai jawaban atas hidup manusia. Jawabannya adalah mengubah pola hidup dan pola pikir. Kelompok ini mengembangkan pola makan sehat dan pola pikir positif.
Dua isu yang dihembuskan ini kebanyakan memandang manusia sebagai tubuh dan relasi internal antara tubuh dengan lingkungan yang langsung berhubungan dengan tubuh. SKK tidak hanya sebatas itu. Obat/vitamin tetap dibutuhkan selama situasi tertentu. Pengalaman selama 15 tahun sudah menunjukkan bahwa kita tidak meninggalkan obat secara absolut. Berikutnya, tubuh juga terkait dengan lingkungan. Karena itu, kita mencegah makanan yang bertentangan dengan desain tubuh kita. Perkembangan dunia medis sudah mengembangkan alat yang mengidentifikasi makanan yang tidak cocok untuk tubuh, yang disebut nutrigenomic. Tetapi bayarannya untuk ukuran SKK sangat mahal. Sehat yang lain adalah sehat relasi kita dengan orang. Banyak relasi kita yang terjadi atau terganggu oleh cara kita berbahasa/bertutur terhadap diri sendiri dan orang lain. Itu yang disebut dengan positive thinking. Kita perlu menggunakan lebih banyak kosa kata positif untuk membangun relasi yang sehat untuk diri sendiri dan orang lain. Satu kesehatan lain yang sudah mulai berkembang dalam pandangan-pandangan kesehatan adalah sehat karena relasi dengan Tuhan melalui jiwa.
Sehat dalam pengertian SKK sekurang-kurangnya mencakup empat hal itu. (1) sehat secara fisik dengan memperhatikan makanan. (2) sehat secara sosial; (3) sehat secara psikologis – jangan membiarkan diri cemas, takut; (4) sehat secara spiritual.
Apa yang SKK kembangkan ini bukan gagasan yang baru sama sekali. Sejak WHO berdiri, empat gagasan ini sudah dikemukakan. Indonesia menambahkannya satu yakni sehat secara ekonomis. SKK tidak terlalu banyak bicara sehat ekonomis karena kita sudah menempuh dua mekanisme, yakni tidak lagi mengeluarkan uang untuk membeli makanan yang beracun dan menempuh pola hidup autophagy (makan sekali sehari). Kalau dua hal ini dilakukan dengan tekun maka kita akan sehat secara ekonomi.
Kita tetap akan berhadapan dengan dua isu di atas yakni obat-obatan. Misalnya, isu saat ini adalah hepatitis yang diduga sudah melanda di 26 negara. Sementara pola makanan sehat akan dikembangkan oleh industri makanan. Karena itu, anggota SKK jangan bergeming pada dua isu itu. SKK telah melampaui dua isu itu karena tidak ada kepentingan bisnis apapun. Kepentingan kita adalah menjadi saudara untuk semua orang dan minimal menjadi saudara untuk SKK.
Kita bersyukur setidaknya selama 15 tahun sudah mengalami sukacita dgn pola hidup SKK. Ada orang yang belum mengalami kesembuhan tubuh karena masih melihat tubuh sebagai pusat. Di SKK, kita melihat bahwa jiwalah yang merupakan pusat kesehatan. Karena itu, SKK menolak semboyan “mensana in copore sano” [dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat]. Semboyan SKK adalah “Corpus Sanum in Mentem Sanam” [tubuh yang sehat terdapat dalam jiwa yang kuat]. Karena itu, upaya pertama yang kita perjuangkan untuk sehat adalah jadilah orang baik. Menjadi orang baik sederhana, yakni ikutilah ajaran agama yang baik untuk diri sendiri, orang lain yang sejalan maupun yang berbeda dengan kita. Kalau kita menolak orang yang berbeda, secara psikologis kita sakit dan suatu saat pada tubuh juga akan sakit.
Untuk anggota baru, makanan yang dilarang itu tidak menjadi hambatan untuk bersukacita. Bahkan kita bersukacita karena menjadi tahu akan masalah sakit tubuh kita selama ini. Kita juga lebih bersukacita karena Tuhan mencintai kita. Kalaupun ada orang yang mempengaruhi kita, mereka tidak akan menembus pilihan hidup kita. Semakin kita baik, hidup kita semakin bercahaya yang akan menarik orang lain untuk ikut ambil bagian dalam gaya hidup SKK.
Tidak perlu bertengkar dengan orang menggunakan kata-kata tetapi berargumentasi melalui hidup kita. Caranya adalah setia menjadi orang baik dan menjaga mulut kita dari makanan beracun. Dengan argumentasi sikap hidup itu, tidak akan ada orang yang mampu mengalahkan kita, apalagi merobohkan tembok pilihan hidup kita sebagai anggota SKK. Selamat bergabung bagi yang baru.
NB;
Baca dan renungkan pesan Opa Anton ini agar dapat dijalankan dalam hidup.
TEAM BHSO KOCARKACIR.
Comments
Post a Comment