Bergembiralah dan bersukacitalah bagi kita semua hari ini. Semua orang mau sehat. Tidak ada yang mau sakit. Sehat tidak hanya ditentukan oleh what you eat, tapi juga what you do. Banyak sekali sakit yang tidak bisa dijelaskan secara medis. Sehat ditentukan juga oleh perlakuan dan tutur katamu terhadap orang lain. Karena itu, bukan hanya menjaga dan merawat tubuh tetapi juga merawat kata.
Kita di ruangan ini dipilih untuk tidak lagi tergantung pada siapapun agar hidup sehat. Setiap dokter yang ikut SKK harus bisa membantu orang untuk sehat dari dirinya sendiri dan tidak tergantung pada dokter. Tugas dokter bukan untuk membuat pasien tergantung pada medis, tetapi membuat orang itu sanggup mendeteksi persoalan tubuhnya sendiri dan memberi yang baik pada tubuh. Kita sehat dengan memberi yang benar pada tubuh, memberi yang baik untuk jiwa, memberi yang baik pada orang lain dan menerima yang baik dari Tuhan. Dari Tuhan kita menerima karena Tuhan tidak membutuhkan pemberian kita. Satu yang dapat kita beri pada Tuhan adalah diri kita sendiri, dalam arti total menyerahkan diri sepenuhnya pada kehendak Tuhan. Dalam Tuhan kita menjadi imago dei atau citra Allah atau Al-Khalifah di muka bumi ini. Sebagai citra Allah, kita tidak hanya sehat untuk diri sendiri tetapi juga membantu orang lain supaya sehat.
Sehat ala imago Dei yang paling murah adalah berbahasa yang benar untuk orang lain. Kasus yang berlangsung antara IDI dan Terawan pada saat ini pada dasarnya lebih dominan sebagai kasus Bahasa. Mereka tidak menggunakan bahasa persaudaraan sebagai ikatan dokter. Bahasa yang mereka gunakan tidak menunjukkan diri sebagai saudara untuk secara bersama-sama mencari yang terbaik bagi saudara-saudara yang bukan dokter. Kalaupun ada dialog, yang terjadi adalah bukan untuk menunjukkan penghargaan pada keunikan perbedaan tetapi melecehkan atau menyanjung yang lain secara berlebihan. Seharusnya, dialog yang mereka kembangkan adalah menunjukkan persaudaraan yang bersama-sama menolong orang. SKK harus bisa menggunakan bahasa sebagai wujud citra Allah atau Al-Khalifah.
Selamat bergabung untuk anggota SKK yang baru. Jadilah diri sendiri untuk menentukan hidup. Kita sudah terlalu jauh dibawa keluar dari diri sendiri karena selama ini kesehatan kita ditentukan oleh orang lain. Opa Anton mau membimbing orang untuk menjadi dirinya sendiri tetapi tidak untuk diri sendiri. Ketika sudah sehat secara sosial, spiritual, dan psikis, kita dapat berjuang untuk jadi model untuk orang lain. Menjadi model artinya kita dapat sungguh-sungguh hidup sebagai sesama manusia yang saling menghormati. Selain itu, kita berjuang untuk menjadi bermakna bagi diri sendiri dan orang lain. Banyak riset psikiatri mengindikasikan bahwa orang juga sakit karena gagal bermakna bagi diri sendiri dan orang lain. Hidup bermakna adalah mengikuti kehendak Allah. Banyak sekali manusia yang sudah bisa mendengar Allah karena hidup dalam aliran kasih Allah. Negara kita sulit hidup dalam kasih Allah kalau saling memangsa. Karena itu, anggota SKK berdoalah bersama supaya negara kita kita hidup berdamai bukan karena usaha kita, tetapi karena campur tangan Allah.
Sementara tugas kita sebagai anggota SKK adalah menghormati keunikan masing-masing. Itu adalah satu-satunya cara untuk damai dalam hidup yang beragam. Setiap keunikan ibarat kembang yang membuat dunia hidup berwarna warni indah. Cara hidup yang damai membantu kita untuk sehat. Selain itu, percayalah pada Tuhan karena apa yang kita jalani ini adalah anugerah cuma-cuma dari Allah supaya kita tidak menjadi budak industri kesehatan. Apa yang dikatakan sebagai “berbasis bukti” atau evidence-based dalam dunia medis saat ini telah digunakan untuk mengurangi makna campur tangan Tuhan dalam kesehatan manusia. Bahkan ahli dianggap Tuhan. Tetapi, ketika semua profesor berbicara, dunia bingung versi mana yang didengar. Bukti mana yang mau dijadikan rujukan.
Kalau mau jujur, banyak sekali yang disebut “bukti” adalah kekeliruan yang mencelakakan kesehatan manusia. Supaya kita tidak terjebak dalam hiruk pikuk bukti dunia, jadikan diri sendiri sebagai bukti. Ketika makan sesuatu, dengarkan baik-baik reaksi tubuh. Misalnya, ketika makan cabe, perut tidak enak berhentilah makan cabe. Tubuh kita jujur memberitahu apa yang tidak cocok untuk tubuh.
Cara belajar yang lain untuk bisa mendengar tubuh adalah berjuang untuk mendengar orang lain. Perangkat otak kita telah disiapkan untuk bisa mendengar dengan baik. Kemampuan dan kesabaran mendengar pada manusia saat ini rusak karena tidak latih. Orang lebih suka bicara daripada mendengar. Apalagi dengan medos saat ini, dunia sangat bising dan orang jarang mau dengar satu sama lain. Padahal secara fisiologis, indera pertama yang bekerja pada manusia adalah mendengar. Indera itu pula yang mati paling akhir ketika manusia putus napas. Mendengar membantu mempercepat akumulasi kecerdasan sekaligus menghidupkan relasi yang lebih baik dengan sesama.
Anggota SKK, bersukacitalah karena kita bisa menjadi diri sendiri untuk kesehatan kita sendiri. Untuk mereka yang dokter, kita dukung dalam doa. Setiap kali menjalankan tugas, dokter-dokter jangan pernah lupa Kitab Suci yang ditaruh di kepala kalian sebagai pegangan dalam tugas dokter. Tempatkan Tuhan sebagai penolong utama manusia, sementara dokter adalah saksi kebaikan Tuhan.
TEAM BHSO KOCARKACIR.
Comments
Post a Comment