Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2022

Rahmat untuk terus dialirkan - Paskah TDM 18 Apr 22

Yang diajarkan di Gereja Paskah itu adalah pesta penyelamatan dunia dari dosa, dunia diselamatkan dan dosa kita sudah dilumatkan dikayu salib. Pertanyaannya apakah kita benar-benar merasa suci setelah kita mengikuti perayaan trihari suci? Mengapa kita tidak  merasakan Rahmat  itu melalui perasaan bahwa kita lebih baik? Mengapa  perasaan itu tidak terlalu nyata setiap kali kita selesai merayakan Paskah? Padahal sebelumnya sudah didahului dengan 40 hari berpuasa dan berapa kali hari jum'at mengikuti jalan salib selama masa Prapaskah. Pernahkah kita bertanya selama ini, mengapa tidak ada satu perubahan signifikan yang sangat berarti yang  bisa kita rasakan? bahwa kita sudah lebih baik dari sebelumnya, karena dosa kita sudah diampuni dan beban kita sudah diambil? Kita tidak terlalu merasakan perubahan itu karena kita dominan berharap hanya pada Rahmat itu. Sebenarnya Rahmat Paskah akan kita rasakan setiap saat dimanapun kita berada dalam bentuk kepuasaan hidup, dan yang ...

Berbuat Baik Adalah Kunci Kesehatan - BHSO Sby 9 Apr 22

 Belakangan ini Indonesia sedang ramai dengan kasus dokter Terawan. Kita tidak tahu mana yang benar dan salah. Kita tidak perlu ikut. Kalaupun ikut berpikir, tidak perlu diungkapkan dalam keramaian yang berlangsung saat ini, karena apa yang kita kemukakan tidak akan mengubah keadaan mereka. Biarkan mereka sendiri yang mengubah keadaannya sendiri.  Namun dari perdebatan yang berlangsung itu, ada yang menjadi pembelajaran bagi kita yakni bahwa perbedaan selalu terjadi dalam perdebatan ilmu pengetahuan. Ilmu apa saja. Tidak ada satu teori pun yang disepakati oleh semua orang di dunia. Misalnya, satu pertanyaan sederhana tentang siapa manusia. Biologi menjawab manusia adalah monyet yang mengalami evolusi dan mereka membuktikannya dari kemiripan gen hingga 98-99%. Ada yang bilang manusia adalah homo homini lupus (serigala bagi sesamanya). Sosiolog bilang homo socius (bahasa manggarainya “homo siwi sok”). Mereka yang belajar bahasa menyebut manusia sebagai homo loquens (manusia yang...

Sehat Dengan Menjadi Diri Sendiri - BHSO Pontianak Makassar 2 Apr 22

 Bergembiralah dan bersukacitalah bagi kita semua hari ini. Semua orang mau sehat. Tidak ada yang mau sakit. Sehat tidak hanya ditentukan oleh what you eat, tapi juga what you do. Banyak sekali sakit yang tidak bisa dijelaskan secara medis. Sehat ditentukan juga oleh perlakuan dan tutur katamu terhadap orang lain. Karena itu, bukan hanya menjaga dan merawat tubuh tetapi juga merawat kata.  Kita di ruangan ini dipilih untuk tidak lagi tergantung pada siapapun agar hidup sehat. Setiap dokter yang ikut SKK harus bisa membantu orang untuk sehat dari dirinya sendiri dan tidak tergantung pada dokter. Tugas dokter bukan untuk membuat pasien tergantung pada medis, tetapi membuat orang itu sanggup mendeteksi persoalan tubuhnya sendiri dan memberi yang baik pada tubuh. Kita sehat dengan memberi yang benar pada tubuh, memberi yang baik untuk jiwa, memberi yang baik pada orang lain dan menerima yang baik dari Tuhan. Dari Tuhan kita menerima karena Tuhan tidak membutuhkan pemberian kita. S...

Bertobat Berarti Melupakan - Hari Minggu Pra-Paskah ke-5 Tahun Liturgi C

Dalam ketiga bacaan minggu ini disampaikan bahwa masa lalu itu membuat manusia mati kutu.  Sebagai contoh kalau masa lalunya mempunyai pengalaman cemerlang, maka orang beriman cenderung berpuas diri atau lupa menciptakan kecemerlangan baru. Kalau masa lalunya menderita maka masa sekarang diisi dengan -berkeluh-kesah tentang masa lalu juga. Berkeluh kesah tentang kesulitan yang dihadapi sekarang ini. Akhirnya orang mati kutu. Sementara peluang berkarya dan peluang hidup masih luas terbentang di hadapannya. Sama persis situasinya dalam hubungan dengan memaafkan diri dan orang lain. Hubungan selalu tidak enak antara satu dengan yang lain karena mengingat-ingat perbuatan jelek masa lalunya. Yang lalu dibawa-bawa untuk menghakimi masa sekarang dan masa depan. Saat anda  ingin menyapa dan berbuat baik tetapi .....eh masih sakit hati. Akhirnya sumbu kebaikan tidak menyala dan yang terjadi berkubang dalam kedengkian yang ujung-ujungnya kehilangan kasih. Jadi bertobat itu itu sesuai ba...