Skip to main content

Harapan - Percaya dan Kebaikan - BHSO Jakarta 26 Maret 2022

 Untuk yang baru, apapun kondisi kita jangan pernah berhenti berharap dengan mengusahakan sukacita. Jalani racun itu dengan penuh harapan. Jangan berpikir obat. Obat yang benar yang diketahui semua orang adalah hati yang gembira. Obat ini sederhana karena sudah ada pada kita. Hati yang gembira adalah hati yang bersih tanpa ketakutan, tanpa marah, tanpa cemas, tanpa malas. Dengan kata lain, hati yang gembira adalah hati yang baik. Hati yang baik, selain datang dari usaha kita, juga terutama datang Tuhan kepada mereka yang terus berjuang untuk berbuat baik. Berbuat baik bukan soal jumlah. Misalnya, orang yang beragama Katolik tidak perlu meniru berlebihan Santo dan Santa. Memang mereka dipanggil untuk tugas sebagai Santo dan Santa dan mereka memberikan jawaban untuk tugas itu. 

 Kita juga menjadi Santo dan Santa untuk versi kita masing-masing. Kita tetap belajar dari Santo dan Santa yang diceritakan itu, tetapi tidak usah frustrasi kalau gagal. Jadilah Santa yang kecil-kecil di tempat kerja, keluarga, dan sahabat. Tidak perlu harus meniru Muder Teresa yang merawat orang sepanjang hidupnya. Bukan berarti kita tidak boleh seperti mereka. Kita tetap berjuang, tetapi dengan sukacita. Karena, ada orang yang berjuang menjadi orang baik, lalu gagal dan akhirnya malah stres dan tidak sukacita lagi. Di antara kita masih ada yang punya perasaan seperti itu. Sudahlah. Kalau yang dilakukan hari itu hanya itu, cukuplah sampai disitu. Tidak perlu mencari kesempurnaan. Sampai kapan untuk menjadi sempurna. Jangan takut ! Jalani yang bisa kita lakukan. 

 Dengan demikian, cuma dua cara yang bisa kita lakukan untuk sehat: yaitu  jaga makan dan jadi orang yang berhati gembira dengan melakukan kebaikan yang bisa kita lakukan. Jangan pikirkan jumlah banyaknya kebaikan, tetapi apa yang bisa kita lakukan dan terus berjuang untuk menambahkan kebaikan itu. 

 Struktur dari kehidupan kita yang paling mendasar adalah kegembiraan, kemudian *baru mengalami hidup sehat. Tidak bisa dibalik. Namun, pengalaman-pengalaman buruk seringkali sulit membebaskan diri kita dari kemurungan. Semuanya itu berangkat dari respons kita terhadap setiap peristiwa. Kita dapat merespons setiap peristiwa dengan kegembiraan. Kegembiraan yang dimaksudkan disini adalah yang dilakukan secara aktif. Kita tidak bisa menunggu. 

 Ada tiga dimensi yang membawa kita pada kegembiraan yakni harapan, percaya dan kebaikan. Harapan yang kita kembangkan adalah harapan aktif, yakni kita berpartisipasi dalam melakukan sesuatu untuk mencapai apa yang kita inginkan dalam hidup. Misalnya, kita ingin sehat maka kita berjuang menciptakan kondisi supaya sehat. Kita tahu kegembiraan menyehatkan, maka kita harus ciptakan kegembiraan itu supaya kita sehat. 

 Berikutnya adalah percaya. Percaya merupakan visi tentang masa depan yang memerlukan keberanian dan perubahan. Percaya menuntut keberanian karena masa depan adalah sesuatu yang tidak pasti. Orang yang beranilah yang sampai pada masa depan. *Percaya juga merupakan tindakan perubahan. Kita tidak pernah bisa percaya kalau tidak melakukan perubahan dalam hidup. Percaya menuntut perubahan cara berperilaku, perubahan pada pola makan, dan perubahan pada sikap hidup. 

 Terakhir adalah kebaikan. Setiap orang yang melakukan kebaikan, entah menyatakan diri punya harapan atau kepercayaan, tetapi dalam kebaikan itu sendiri sudah memiliki harapan dan kepercayaan. 

 Dari semuanya itu, kita bisa mengukur diri atau orang lain, apakah pintar atau bodoh. Orang bodoh adalah orang yang hidupnya dipenjara oleh harapan. Harap orang lain, harap Tuhan, harap alam. Sampai mati hanya berharap. Berharap masuk surga ternyata neraka. Berharap untuk mengecilkan perut tetapi makan melulu. Berharap untuk bahagia tetapi tidak mau tersenyum. Orang cerdas berharap dengan bertindak melakukan kebaikan termasuk belajar dari orang lain untuk cerdas Orang bodoh berharap terus dan daftar harapannya banyak sekali. Sampai akhirnya dia sendiri frustrasi karena terlalu banyak berharap. Orang pintar memiliki daftar harapan sedikit karena dia mau selesaikan yang sedikit itu sebelum berharap yang lain. Kita semua tinggal pilih: mau jadi orang bodoh atau orang cerdas.


TEAM BHSO KOCARKACIR

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Takut, Allah Menyertai Kita - Oleh Porat Antonius - BHSO Klaten 7 Agt 2021

Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut.  Sebagai warga neg...

Sehat Ditentukan Oleh Allah - BHSO Lampung Makassar 4 Feb 23

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang.  Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, sa...

PESAN - Oleh Rafael - TDM 20 Februari 2025

PESAN MALAIKAT RAFAEL  Pesan ini singkat… kalian dengarkan baik2, pesannya singkat. Tapi saya mau koreksi tentang kata PESAN.   Pesan itu sesuatu yang disampaikan, kalian belum memiliki apa yang dipesankan. Kalian mendengarkan kata2 itu  masuk ke dalam diri kalian tetapi ia akan hanya menjadi kata2.  Kata2 itu apa sih….kata2 itu adalah sesuatu yang menentukan dalam pikiran kalian…  kata2 bisa menjadi sebuah energi, pendorong untuk kalian bisa melakukan sesuatu. Tetapi kata2 hanya akan menjadi kata2, walaupun kata2 itu sendiri punya energi. Tetapi ketika tidak digunakan kata2 itu hanyalah kata2.. misalnya kata cantik… ada energi dari kata cantik itu… energi yang mungkin selama ini tidak dipandang sebagai suatu hal atau energi yang bisa menghidupkan diri kalian… saya hitam misalnya…yah sudah…kalian akan menerima diri kalian sebagai orang yang hitam…tapi dunia membentuk hitam itu sebagai sesuatu yang negative. Sesuatu yang membuat kalian ooo saya berbeda dan saya y...