Skip to main content

Totalitas Mengikuti BHSO Dengan Cara Allah - BHSO Klaten 12 Feb 2022

 Kita semua diminta untuk total mengikuti rahmat ini. Jangan main-main!! Mereka yang tidak total, maka rahmat ini akan hilang dalam sedetik. Masih banyak yang main-main dan telah diberikan kesempatan untuk bertobat tetapi tidak mereka lakukan.  


SKK diminta untuk tersenyum 10.000 kali dalam sehari untuk mengambil alih senyuman orang lain yang seharusnya memberikan senyuman itu. Selama isu Covid ini, SKK tidak terbebani dalam menggunakan masker. Kita mengikuti aturan menggunakan masker tetapi bukan karena ketakutan akan Covid tetapi menghargai kewajiban. Di tengah kekekisruhan simpang siur informasi covid yang bikin orang bingung, takut dan cemas, SKK tetap tegar. Masker sesungguhnya untuk SKK bukan menutup mulut tetapi membuka mulut lebar-lebar dengan senyuman lebar. SKK harus bangga. Ikut bagian dalam ketertiban bersama, tetapi tidak ikut ambil bagian dalam kecemasan.  


Minggu lalu sudah digambarkan mengenai metode pemeriksaan laboratorium yang ternyata masih banyak potensi kesalahannya. SKK tolong pelajari informasi itu. Bukan untuk menyalahkan orang tetapi supaya kita punya pegangan agar tidak menggantungkan keyakinan pada hasil laboratorium, tetapi pada Allah. Kalau ada orang yang mengajak diskusi, kita bisa pakai informasi itu untuk meningkatkan fondasi rumah kita sendiri. Tidak perlu bertengkar karena diskusi semacam itu.  


Beberapa waktu lalu kita mendiskusikan mengenai membangun rumah di atas pasir. Bahkan para penentu kebijakan menganggap semua orang membangun rumah di atas pasir. Tetapi SKK bergeming dengan prinsip yang tidak takut, bahkan terhadap kematian karena sudah membangun rumahnya di atas cadas. Tolong baca kembali bukunya Bpk Susmanto berjudul “Kematian yang Menakjubkan”. Buku itu memberi kesaksian tentang Ibu Yustina yang tetap tersenyum ketika ajal menjemput. Dia tidak takut seperti banyak orang yang takut mati karena Omicron. Kenapa begitu? Karena Ibu Yustina mengisi setiap perjumpaannya secara menakjubkan, di atas wadas KASIH. Ibu Yustina adalah contoh orang yang membangun hidupnya di atas cadas dan memasuki kehidupan barunya dengan sukacita. Karena dia telah meninggalkan kehidupan terindah dalam hidupnya. Buku itu memberikan contoh figur bahwa dalam keadaan sakit, Ibu Yustina tetap sukacita. Sukacita yang sama menunggu dia untuk memasuki kehidupan sukacita abadi, yang melampaui sukacita di bumi. Sukacita yang dia tinggalkan itulah wadas kehidupannya.  


Bagi yang hidup di atas pasir, mereka melihat kematian sebagai bencana yang tidak terjawab. Bagi SKK dan mereka yang membangun kehidupan di atas wadas, ketika waktunya meninggal dunia, kita yakin memasuki sukacita yang lebih besar dari yang kita terima di bumi ini. Karena itu, seperti halnya Ibu Yustina orang yang membangun rumahnya di atas wadas tetap hidup sukacita dan meninggalkan senyuman ketika rantai pernapasannya berhenti dengan dunia dan menyambut pernapasan baru dengan Allah. SKK jangan goyah!! 


Kematian tidak ditentukan oleh penyakit apapun. Mungkin kita mati melalui cara itu  tetapi bukan penentu kita mati. Tetapi ilmu tidak adil dalam menilai kematian. Kalau karena penyakit, kematian dibesar-besarkan dan dipelajari bertahun-tahun. Namun kematian karena kecelakaan, tidak didiskusikan dalam ilmu medis. Padahal kategorinya sama-sama kematian dan semua orang tahu bahwa kecelakaan adalah salah satu ancaman bagi kehidupan. Tetapi faktor ini tidak didalami oleh medis. Sebaliknya, kematian karena virus yang hanya diketahui segelintir orang, dibesar-besarkan. Pertanyaannya, ada apa di balik cara berpikir seperti ini.  


Kita tegaskan sekali lagi disini bahwa bagi SKK, kematian itu sebenarnya tidak ada. Kata kematian seharusnya dihapuskan dari konsep keyakinan kita. Dalam Gereja Katolik, mungkin di agama lain juga ada, sudah ada doktrin dan ajaran iman yang diperdengarkan berulang-ulang dalam ritual pelepasan orang meninggal, bahwa hidup ini hanya diubah, bukannya dilenyapkan. Sayangnya, banyak biarawati yang lebih takut mati daripada yang tidak memilih membiara.  Bersyukurlah SKK, karena kita ditempatkan Tuhan di atas bangun rumah bercadas di muka bumi. Tuhanlah yang membangun rumah itu untuk kita. Karena itu, anggota SKK tersenyumlah selebar-lebarnya, minimal selama kita berjumpa di antara kita sebagai anggota SKK.  


Diskusi

Mengikuti SKK bukan hanya mencari penyembuhan tetapi juga membangun karakter yang menyiapkan biduk kita menghadapi gelombang dunia ini agar aman menuju kehidupan abadi. Karena itu, selama hidup di dunia ini rajinlah mendalami dan mencintai kebenaran. Membaca adalah memberi makanan jiwa karena melalui bacaan kita diajak mengenal banyak kebenaran dan lebih halus dalam memahaminya. Orang yang sedikit membaca kehilangan cara untuk mengekspresikan kebenaran, sehingga seringkali menunjukkan perilakunya dengan marah-marah dan mengomel. Mereka miskin kata-kata karena tidak melatih diri untuk memperbanyak perbendaharaan kata melalui membaca. Karena itu, baca kembali buku-buku kita. Supaya menjadi sandaran dlm berhadapan dg kebenaran dunia ini.



TEAM BHSO KOCARKACIR.

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Takut, Allah Menyertai Kita - Oleh Porat Antonius - BHSO Klaten 7 Agt 2021

Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut.  Sebagai warga neg...

Sehat Ditentukan Oleh Allah - BHSO Lampung Makassar 4 Feb 23

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang.  Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, sa...

PESAN - Oleh Rafael - TDM 20 Februari 2025

PESAN MALAIKAT RAFAEL  Pesan ini singkat… kalian dengarkan baik2, pesannya singkat. Tapi saya mau koreksi tentang kata PESAN.   Pesan itu sesuatu yang disampaikan, kalian belum memiliki apa yang dipesankan. Kalian mendengarkan kata2 itu  masuk ke dalam diri kalian tetapi ia akan hanya menjadi kata2.  Kata2 itu apa sih….kata2 itu adalah sesuatu yang menentukan dalam pikiran kalian…  kata2 bisa menjadi sebuah energi, pendorong untuk kalian bisa melakukan sesuatu. Tetapi kata2 hanya akan menjadi kata2, walaupun kata2 itu sendiri punya energi. Tetapi ketika tidak digunakan kata2 itu hanyalah kata2.. misalnya kata cantik… ada energi dari kata cantik itu… energi yang mungkin selama ini tidak dipandang sebagai suatu hal atau energi yang bisa menghidupkan diri kalian… saya hitam misalnya…yah sudah…kalian akan menerima diri kalian sebagai orang yang hitam…tapi dunia membentuk hitam itu sebagai sesuatu yang negative. Sesuatu yang membuat kalian ooo saya berbeda dan saya y...