Pelayanan SKK sudah memasuki tahun ke-15. Tetapi masih banyak orang yang terombang-ambing. Banyak WA yang dikirimkan ke Opa Anton menggambarkan kebimbangan. Paling banyak adalah soal vaksin. Masih banyak yang tanya, boleh atau tidak vaksin.
Mengapa masih bimbang? Karena, orang itu belum jatuh cinta sungguh-sungguh pada SKK. Masih banyak orang yang jatuh cinta pada makanan. Semua anggota SKK seharusnya memahami bahwa racun dan sikap hidup bukan kuasa Opa Anton. maka Perintah autophagy, stop marah-marah, obat berupa berbagai jenis vitamin, semuanya diberikan dari Atas. Untuk bisa keluar dari kebimbangan, satu panggilan baru hidup kita adalah jatuh cinta pada kebaikan. Tunjukan cinta itu melalui kebaikan dan ketegaran hati. Jangan terjebak dengan isu kematian. karena Kematian tidak ditentukan oleh siapapun, oleh apapun, apalagi oleh virus. Tetapi oleh Tuhan sendiri. Isu yang berkembang saat ini adalah orang mati karena virus. Padahal orang mati tiap hari. Orang mati dengan sakit jantung, tidak jadi isu. Mestinya dalam logika medis, mereka yang lemah seperti banyak anggota SKK, itulah yang sakit dan mati. Tetapi kenyataannya tidak. Ada orang yang sehat, tetapi justru itu yang mati. Mereka yang menjaga dirinya dengan ketat, justru terserang covid dan akhirnya mati. Itu menunjukkan mati bisa terjadi kapan saja. Bukan kuasa manusia.
Tegarlah. Tunjukkan bahwa Tuhan bersama kita. Karena dunia sedang menghilangkan campur tangan Tuhan di dunia ini. Ilmu mau menghapus Tuhan. Jiwa dihapus dari dokumen ilmiah. Tegar, bukan untuk kepentingan Tuhan, tapi untuk kepentingan kita.
Meskipun orang tidak mengenal kebaikan kita, tetapi Tuhan akan mencatatnya dengan baik. Lebih baik tidak dikenal di dunia ini daripada tidak dikenal di akhirat. Karena itu, tidak usah bimbang, apalagi takut mati. Yang takut mati, akan mati sebelum putus napas. Kemana-mana serba takut. Akhirnya sebelum mati, sudah kehilangan kesempatan untuk hidup.
Pelayanan SKK ini membawa kita supaya tidak menjadi hamba medis, hamba ilmu. Ilmu tetap penting. Tetapi melalui SKK ini kita mengikuti upaya Tuhan menuntun kita membawa ilmu secara benar. Ilmu sehebat apapun tidak mencegah mati. Di SKK kita diarahkan untuk tidak setengah mati, saat hidup maupun setelah mati. Karena itu, autophagy. Supaya kita meninggalkan apa-apa setelah mati. Banyak orang tidak meninggalkan apa-apa karena harta habis untuk biaya sakit. Kuburannya dilupakan turunannya karena tidak ada yang dikenang.
Diskusi
Ada dua macam penyakit. Pertama, adalah karena alam. Misalnya, salah makan dan salah berelasi dengan alam dan salah berelasi dengan Allah. Kedua, sakit yang diberikan supaya tubuhnya dilemahkan dan menemukan Tuhan melalui cara itu. Misalnya, testimoni dari dr. bonita. Dari kecil dia sebetulnya sudah bisa mendengar suara Allah. Bahkan, sebelum makan sudah ada keraguan tidak boleh makan ini dan itu. Setelah sakit pun, diberitahu ada obatnya. Sakit yang dialami dr Bonita adalah sakit yang dipersiapkan sejak kecil. Sayangnya, dr. Bonita hidup di antara orang berilmu sehingga otaknya dipakai secara ilmu. Sebenarnya, tubuh dr. Bonita memberontak terhadap perlakuan yang keliru.
Kenapa ilmu selalu datang terlambat dan kenapa Tuhan memberikan ilmu. Ilmu hanya menginformasikan yang sudah ada. Misalnya, rekayasa genetika bukan baru, tetapi memakai gen yang sudah ada. Manusia tidak pernah bisa membuat gen. Tidak pernah bisa mendeteksi getaran jiwa di otak terhadap apa yang akan terjadi. Ilmu hanya bicara paling banyak tentang masa lalu atau saat ini. Ilmu belum bisa bicara masa depan.
Ilmu juga tidak selalu benar. Misalnya, ketika Opa bicara seharusnya tumpukan darahnya ada di otak kiri sesuai teori otak. Tetapi yang terjadi adalah di sebelah kanan. Karena, yang disampaikan Opa bukan dari dunia ini.
Selain itu, ilmu memperlakukan tubuh sebagai obyek yang tidak berjiwa. kalau Nutrigenomics yang dikemukakan belakangan ini terkait makanan yang tidak boleh untuk tubuh, hanya berlaku untuk tubuh. Tubuh diperiksa sebagai obyek, bukan jiwa. Sementara jiwa discan dari atas. Tidak bisa diukur dengan alat dunia. Jiwa adalah obyek surgawi, bukan dari dunia ini.
Karena itu, ketika sakit maka sebagai orang beriman harusnya berdoa. Nanti akan diberitahu obatnya apa. Tuhan sudah sangat baik memberi tahu. Selain racun tubuh, yang utama adalah racun jiwa. Misalnya, ada orang yang sakit kepala tidak pernah sembuh, karena membenci atau marah. obatnya Minta ampun pada orang yang kamu benci/marahi.
Tunjukkan bahwa jiwa adalah cinta Tuhan. Minimal dengan senyuman ke banyak orang. Banyak orang menyebut Opa Anton penyembuh. Opa tidak pernah merasa sebagai penyembuh dan tidak akan pernah menjadi penyembuh. Selama BHS yang menyembuhkan bukan Opa, tetapi Dari Atas. Sayang sekali orang yang menggunakan waktu BHS dengan menggunakan otaknya.
Himbauan tidak menggunakan otak, bukan berarti tidak boleh pakai otak. Yang dimaksud disini adalah membawa otak untuk mendengar Allah atau otak yang merupakan tahta jiwa. Selama ini ilmu telah berada di jalur yang tepat dengan mengatakan bahwa yang membedakan antara manusia dan makhluk lainnya adalah otak. Risetnya adalah membandingkan otak binatang dan manusia. Pada manusia ditemukan neocortex. Setelah ditemukan, manusia disebut berpikir dengan otak. Dunia menerima itu sebagai kebenaran final. Tetapi, apa yang disampaikan ilmu itu tidak cukup. Yang sesungguhnya yang berpikir adalah jiwa, yang berelasi dengan Tuhan, alam, sesama. makanya Orang yang bisa memecahkan masalah adalah orang yang bisa berelasi. Bukan orang yang pakai otak. karena Otak sesungguhnya hanya fisik yang menyediakan ruang bagi jiwa. Menggunakan otak berarti mengandalkan jiwa untuk berpikir.
NB;
Bacalah dgn sungguh2 pesan ini sebagai refleksi kehidupan kita shg dapat menguatkan iman didalam menghadapi situasi apa saja.
TEAM BHSO KOCARKACIR.
Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut. Sebagai warga neg...
Comments
Post a Comment