Skip to main content

Memahami Masalah Ala SKK - BHSO Bandung 23 Okt 21

Meskipun tidak ada hal baru hari ini, satu hal yang tetap perlu ditekankan lagi adalah kalau kita baik, maka belum tentu kita tidak mengalam masalah. ingat! Masalah tidak membuat kita terpuruk, tetapi mengasah kita untuk lebih baik. Ketika menghadapi masalah, mungkin kita merasa sulit keluar dari masalah itu. Dalam situasi semacam itu, kita serahkan pada Tuhan. Kalau masalahnya belum tuntas, artinya ada sesuatu yang Tuhan minta untuk diselesaikan. Misalnya, ketika kita sakit dan belum kunjung sehat. Itu artinya, kita diajak untuk peduli dengan jiwa.

SKK Bandung harus bersyukur sudah 12 tahun mengalami banyak hal positif dalam hidup. Mungkin yang paling besar dirasakan adalah ketika banyak orang takut dengan pandemi, kita biasa-biasa saja. Malah banyak orang yang pandai buat mie bukan pandemi. Bersyukurlah untuk itu.

Tadi ada kasus mahasiswa ITB yang ada benjolan di bawah lidah setelah vaksin. Ketika kasus seperti ini ditanya Ke Atas, jawabannya memang benar kasus itu merupakan dampak vaksin. Harusnya mereka yang seperti ini tidak boleh vaksin. Semestinya kalau mau divaksin, harus dicek sungguh-sungguh apakah ada reaksi kontra negatif yang  akibatnya akan lebih parah daripada Covid.

Kasus-kasus demikian itu, terjadi karena kata-kata. Nanti setelah buku Bahasa Rumah Kita Bersama dipublikasikan, bacalah baik-baik. Dalam buku itu dikupas, banyak sekali yang buruk terjadi di dunia ini sebagai korban language game. Termasuk dalam hal ini adalah kasus vaksin.

Kekuatan language game, misalnya, nama atau promosi dari satu merek tertentu. Katakanlah sabun cuci. Disebut metic rinse yang seolah-olah mengandaikan bahwa sabun itu bisa cuci otomatis. Padahal sabun maksudnya digunakan untuk mesin. Semua itu hanya soal kata-kata. Tetapi orang tergerak untuk percaya dan mengambil tindakan. Begitu juga makanan, disebut makanan tertentu kaya dengan anti-oksidan. Orang berlomba-lomba membeli karena kata-kata itu. Meskipun kita tidak tau apakah betul demikian atau bahkan kita tidak tahu persis apa maknanya. Yang jelas kata-kata itu berperan membentuk pikiran dan akhirnya hidup seseorang.

Buku bahasa rumah kita mengajari kita untuk menggunakan kata-kata sebagai anugerah. Kata-kata itu bikin kita gerah atau anugerah. Kalau mengeluarkan kata-kata negatif, kita gerah. Kalau kata-kata itu ditujukan ke orang, maka orang juga akan gerah. Jagalah kata-kata karena kata-kata tidak hanya menggerakan orang, tetapi menentukan kesehatan jiwa.

Diskusi
Mengenai cara mengidentifikasi racun tubuh yang berbasis ilmu, jangan pernah meninggalkan jiwa. Dunia terbelah saat ini antara theisme, atheis, dan agnostik. Debat antara ada atau tidaknya jiwa juga muncul dalam debat filsafat. Tetapi prasangka dalam ilmu tidak menghalangi kita menggali dari berbagai sumber, baik sains maupun dari Atas. Sekarang ini, ilmu pun sudah mulai mengarah ke keunikan seperti yang disampaikan Ibu Elisa. Sebetulnya, kecenderungan mengabaikan keunikan sudah ada sejak Aristoteles. Yakni, lebih berarti untuk jumlah yang besar daripada keunikan. Dunia saat ini resah dengan one size fits all. Karena itu, sudah mulai ada alat-alat semacam itu untuk menghargai keunikan orang. Namun, ilmu terlalu panjang. Dalam cara Tuhan, kita tidak butuh kerumitan ilmu semacam itu karena Tuhan baik dengan cara-cara yang mudah. Tetapi ilmu semacam ini perlu didengar untuk membantu kita berhadapan dengan dunia. Melalui ilmu kita bisa memahami bahwa Tuhan telah mendahului ilmu dalam meletakkan hukum-hukum alam yang diteliti dalam ilmu. Jadi, kita gunakan ilmu untuk makin meyakinkan kepercayaan pada Allah, supaya ada kesucian hidup.

Mendengar Tuhan bisa sendiri dengan cara mendengar suara hati dan mendengar suara tubuh. ingat!  Tuhan tidak kerja setengah-setengah.

Setia, hanya amin. Ketika dikasih racun tubuh, langsung “iya”. Tidak perlu membuktikan kebenaran. Kalau kita tidak taat, Tuhan membalikkan itu, yakni kita harus membuktikan kita setia. Repotnya, setia dipengaruhi oleh banyak hal. Yang penting adalah “iya” dengan sungguh hati. Setiap kali pertemuan, selalu dengar suara hati. Biasanya akan dituntun, misalnya  hari ini ga boleh makan makanan tertentu. Tuntunan itu selalu diberikan kapan saja supaya kita makin dewasa. Yang pokok adalah ketika kita bertemu dan selalu siap diubah. Kalau kita menahan diri, juga berkontribusi ke bumi dan berbagi. Karena yang paling banyak sakit adalah mereka yg mengambil terlalu banyak.

NB;
Bacalah dgn sungguh2 pesan ini sebagai refleksi kehidupan kita shg dapat menguatkan iman didalam menghadapi situasi apa saja.

TEAM BHSO KOCARKACIR.

Comments

Popular posts from this blog

DAMAI itu DAM – AI (I in English) - BHS Klaten (Part2) - 25 Mei 2025

Apakah Damai ada padamu? Pertanyaan renungan Opa mengawali aktivitas ngopi pagi di BHS SKK Klaten. Pertanyaan ini memperlihatkan pentingnya damai yang pasti sudah sangat sering didengar baik dari mimbar agama maupun mimbar kehidupan lainnya. Damai memang menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita baik sebagai pribadi dalam keluarga, komunitas keagamaan maupun komunitas social dan komunitas kategorial lainnya. Kali ini Opa menjelaskan damai dari dan dalam ritus agama dan terlebih pada ritus kehidupan.  DAMAI DALAM RITUS HIDUP. Ritus keagamaan bagi banyak dari kita sudah dilakukan secara sungguh-sungguh. Meskipun demikian ritus agama terbatas. Ritus yang tidak terbatas justru ada dalam kehidupan sehari-hari. Ketika sendirian pun ritus hidup tetap berlangsung.  RITUS DAMAI DALAM BERPIKIR. Ketika berpikir ritus hidup tetap terjadi, saat itu kita bisa memandang ke dalam diri , apakah dalam berpikir damai ada dalam pikiranmu. Kalau pikiranmu berisi kecemasan maka kedamaian tida...

TEMPUS ET SPATIUM ATAU SPACE AND TIME - BHS Klaten (Part 1) - 24 Mei 2025

Satu Kebenaran yang diakui dan diterima oleh semua pemikir dari dahulu kala adalah Tempus dan spatium. Kedua hal ini bahkan diterima sebagai Rahmat tertua dan karenanya diterima sebagai kebenaran tertua hingga sekarang. Spatium dan Tempus atau space and time adalah dasar dari segenap kebenaran lain karena seluruh peristiwa hidup yang lain terjadi di atas space and time. Dengan kata lain space dan time adalah fondasi seluruh kebenaran tentang manusia. Siapa yang menggunakan space dan time sesuai  dengan hakekatnya sebagai dasar maka dia hidup. Manusia sudah cukup berhasil menggunakan space. Dia membagi space sesuai fungsinya walaupun amburadul. Jika kita berhenti pada kelihaian membagi space maka kita baru masuk ke Sebagian kecil dari Rahmat. Rahmat yang terbesar ada pada time/tempus.  TEMPUS, NON SPATIUM, GRATIA EST.  Karena Rahmat terbesar ada pada tempus maka kita paham bahwa Tempus, non spatium, gratia est atau sering disingkat Tempus Gratia Est – Waktu adalah Rahmat. ...

Menuju Kesaktian Jiwa - NMCC - 3 Mei 2025

Semakin dan terus bertumbuh menjadi ciri Komunitas SKK terlebih setelah merayakan Syukur atas HUT  ke 18. Bergerak dari upaya, terus menyehatkan jiwa yang berperan sangat vital dalam menyehatkan tubuh (Corpus Sanum in Menten Sanam) menuju Kesaktian Jiwa dalam membangun candi-candi kehidupan (Opa membandingkan dengan kesaktian Bandung Bondowoso ketika membangun 1000 candi). Beberapa Upaya menumbuhkan kesaktian jiwa yang akan terus diperjuangkan komunitas SKK seperti terlihat nyata pada perjuangan untuk 1. Makan sekali sehari. Kekisruhan yang terjadi pada pagi hari karena persoalan makan bahkan Opa mengatakan bahwa dosa paling banyak terjadi pada pagi hari karena sibuk mengurus makan dan minum. maka dosa pagi akan hilang seirama berkembangnya pola makan sekali sehari. Orang tidak lagi ribut dan rebut soal makan di pagi hari. Ada banyak waktu dan ruang untuk berbuat sesuatu yang lebih bermakna demi pertumbuhan kesaktian jiwa dari pada sekedar meributkan makan dan minum semata. Makan...