Skip to main content

Tunjukkan Pada Dunia Bahwa Orang Beriman Selalu Bersukacita - BHSO Medan 180921

Porat Antonius



Dalam Injil, kitab suci orang Kristen, ada perikop "jangan takut". Mengapa jangan takut? Karena kita mempunyai Tuhan.  Senyum adalah tanda sukacita, tetapi  sekarang ini senyum tidak tampak karena tertutup masker. Padahal kalau terus bersukacita, maka imun akan naik, jadi sebenarnya tidak perlu vaksin.

Orang beriman tidak perlu takut mati karena di rumah Bapa ada banyak tempat tinggal. Apalagi utk orang SKK tidak boleh takut, karena kita punya jawaban yg pasti. Caranya, bagi yg baru, tidak makan racun utk tubuh dan berbuat baik. Sedangkan bagi yang lama,  selalu berbuat baik.

Opa berpesan, "bersukacitalah SKK", tunjukan kepada dunia bahwa SKK adalah kelompok orang yg beriman. Jangan tanya "mengapa kita sakit?", atau bertanya "mengapa kita takut?", tetapi bawalah sukacita kemanapun kita pergi dan berada.

Bahasa orang SKK didalam berkomonikasi  suka menyudutkan, apalagi kalau kami bertemu, biasanya kata-katanya negatif, tetapi mempunyai pesan kasih yang mendalam. Dalam buku baru yg ditulis Opa, bahasa diperkenalkan sbg bahasa kasih. Dengan orang lain, kita harus berbahasa untuk menjaga martabat orang lain.

Contohnya Dr. Pius, beliau menjadi tokoh kesehatan di Kupang, namun beliau sadar bahwa ilmu ada batasnya, sedangkan banyak yg tidak terbatas itu ada pada Tuhan.

Ada 500 tokoh dunia yg berusaha utk meninggalkan iman, dan hanya mengandalkan ilmu. Kita SKK menjadi orang yg menunjukan pada orang lain bahwa kita mengedepankan iman. Kita harus menjadi tanda nyata bahwa Tuhan itu ada dan baik karena kita menjadi sehat tanpa biaya.

Semua orang yg bertemu sy itu karena dipilih. Sampai sekarang, sudah 15 tahun, sy tidak pernah memberitahu atau meyakinkan orang lain. Jika ada keraguan seperti yg disampaikan Tjek Nien ya sama bahwa murid2 Yesus juga  mula2 tidak percaya. Jika ada yg putus di tengah jalan, jangan sangka mereka akan hidup tenang karena dia yg memutuskan secara sepihak. Jika kita ada keraguan, komunikasikan pada orang lain atau bawa dlm doa, karena Dia yg memilih kita.
Dari cerita keluarga Sylvie, Tjek Nien dan Dr. Pius, dr. Anton, dll  kalau diuangkan itu tidak akan cukup. Maka mari kita menggunakan uang kita utk mensejahterakan Indonesia.

Semua butuh perjuangan, merombak seluruh hidup kita, tetapi bukan berarti tantangan hidup kita tidak berlanjut, tetapi kamu dikuatkan dari Yang Di Atas. Mengikuti kehendak Tuhan membutuhkan keterbukaan atau kerelaan. Berjuang utk mengikuti kehendak Tuhan, maka bersabarlah karena Tuhan sering datang terlambat. Bersabar dan tidak perlu mencari pengakuan, cukup kita diakui oleh diri sendiri dan di hadapan Tuhan.

"Butuh kekuatan lain utk mengikuti saya. Satu saja permintaan saya: setia sampai terbukti, ini adalah bukti egoistik. Lalu: jadilah bukti utk orang lain, ini adalah bukti sosial. Dan yg terakhir: setialah pada Tuhan, ini adalah bukti spiritual."

"Jadilah sumber atau aliran rahmat utk alam semesta", jika diterjemahkan dalam agama Kristen: Kasih, karena kasih yang mendasar pada Allah dan pada manusia. Tidak ada orang yang diciptakan tidak mencintai diri sendiri. Jika ada orang yang mengasihi diri sendiri, maka jadilah pejuang kehidupan.

Comments

Popular posts from this blog

DAMAI itu DAM – AI (I in English) - BHS Klaten (Part2) - 25 Mei 2025

Apakah Damai ada padamu? Pertanyaan renungan Opa mengawali aktivitas ngopi pagi di BHS SKK Klaten. Pertanyaan ini memperlihatkan pentingnya damai yang pasti sudah sangat sering didengar baik dari mimbar agama maupun mimbar kehidupan lainnya. Damai memang menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita baik sebagai pribadi dalam keluarga, komunitas keagamaan maupun komunitas social dan komunitas kategorial lainnya. Kali ini Opa menjelaskan damai dari dan dalam ritus agama dan terlebih pada ritus kehidupan.  DAMAI DALAM RITUS HIDUP. Ritus keagamaan bagi banyak dari kita sudah dilakukan secara sungguh-sungguh. Meskipun demikian ritus agama terbatas. Ritus yang tidak terbatas justru ada dalam kehidupan sehari-hari. Ketika sendirian pun ritus hidup tetap berlangsung.  RITUS DAMAI DALAM BERPIKIR. Ketika berpikir ritus hidup tetap terjadi, saat itu kita bisa memandang ke dalam diri , apakah dalam berpikir damai ada dalam pikiranmu. Kalau pikiranmu berisi kecemasan maka kedamaian tida...

TEMPUS ET SPATIUM ATAU SPACE AND TIME - BHS Klaten (Part 1) - 24 Mei 2025

Satu Kebenaran yang diakui dan diterima oleh semua pemikir dari dahulu kala adalah Tempus dan spatium. Kedua hal ini bahkan diterima sebagai Rahmat tertua dan karenanya diterima sebagai kebenaran tertua hingga sekarang. Spatium dan Tempus atau space and time adalah dasar dari segenap kebenaran lain karena seluruh peristiwa hidup yang lain terjadi di atas space and time. Dengan kata lain space dan time adalah fondasi seluruh kebenaran tentang manusia. Siapa yang menggunakan space dan time sesuai  dengan hakekatnya sebagai dasar maka dia hidup. Manusia sudah cukup berhasil menggunakan space. Dia membagi space sesuai fungsinya walaupun amburadul. Jika kita berhenti pada kelihaian membagi space maka kita baru masuk ke Sebagian kecil dari Rahmat. Rahmat yang terbesar ada pada time/tempus.  TEMPUS, NON SPATIUM, GRATIA EST.  Karena Rahmat terbesar ada pada tempus maka kita paham bahwa Tempus, non spatium, gratia est atau sering disingkat Tempus Gratia Est – Waktu adalah Rahmat. ...

Menuju Kesaktian Jiwa - NMCC - 3 Mei 2025

Semakin dan terus bertumbuh menjadi ciri Komunitas SKK terlebih setelah merayakan Syukur atas HUT  ke 18. Bergerak dari upaya, terus menyehatkan jiwa yang berperan sangat vital dalam menyehatkan tubuh (Corpus Sanum in Menten Sanam) menuju Kesaktian Jiwa dalam membangun candi-candi kehidupan (Opa membandingkan dengan kesaktian Bandung Bondowoso ketika membangun 1000 candi). Beberapa Upaya menumbuhkan kesaktian jiwa yang akan terus diperjuangkan komunitas SKK seperti terlihat nyata pada perjuangan untuk 1. Makan sekali sehari. Kekisruhan yang terjadi pada pagi hari karena persoalan makan bahkan Opa mengatakan bahwa dosa paling banyak terjadi pada pagi hari karena sibuk mengurus makan dan minum. maka dosa pagi akan hilang seirama berkembangnya pola makan sekali sehari. Orang tidak lagi ribut dan rebut soal makan di pagi hari. Ada banyak waktu dan ruang untuk berbuat sesuatu yang lebih bermakna demi pertumbuhan kesaktian jiwa dari pada sekedar meributkan makan dan minum semata. Makan...