Skip to main content

Tentang Ketakutan oleh Porat Antonius - BHSO Surabaya 31 Juli 2021

 Dunia saat ini, terkait Covid-19, sedang menebarkan ketakutan kepada kita semua. Misalnya, orang yang tidak memakai masker doble akan kena Covid. Orang menjadi cemas. Orang kemudian rame-rame mengenakan masker doble dimulutnya. Itu saja tidak cukup, orang harus juga menggunakan face shield. Hal yang sama juga dengan vaksin. Semua orang harus vaksin. Padahal kita tahu, banyak juga orang yang menggunakan masker, alat pelindung diri dan sudah ikut vaksin terkena Covid-19.  Dunia mengandalkan pertahanan diri dari luar. Artinya dari dunia ini tidak ada kepastian. Ketidakpastian dapat membingungkan.

Ketika dunia mengandalkan pertahanan diri dari luar, kita tidak dihargai sebagai pribadi, sebagai individu, sebagai subyek yang otonom. Melainkan sebagai obyek. Manusia adalah obyek dari dunia ini.

Allah berbeda. Allah memperlakukan kita semua sebagai pribadi, sebagai subyek, sebagai individu. Allah menghormati kita sebagai agen yang dapat memutuskan sendiri apa yang harus kita lakukan. Ia mendampingi kita dari dalam.
Orang-orang SKK adalah agen. Agen yang membangun pertahanan dirinya dari dalam, bukan dari luar. Pertahanan diri yang paling mudah dilakukan oleh setiap orang SKK adalah membangun sukacita hidup, hidup dgn autophagy dan menghidari racun. "What you do and What you eat" Semua ini, kita dapat putuskan sendiri. Allah sudah menawarkannya, dan kita sudah memilih utk menerima tawaran Allah itu. Oleh karena itu, kita tidak usah kuatir dengan Covid.

Biasanya orang SKK yang kena Covid-19 adalah mereka yang kurang atau tidak taat pada tawaran tersebut.

Opa Anton berpesan supaya kita semua anggota SKK untuk menebarkan kata-kata yang penuh harapan, kata-kata penuh hiburan kepada dunia ini. Jadikan kata-kata yang kita gunakan sebagai berkat bagi hidup banyak orang.

Dari sharing dr. Erlin
Sukacita adalah hasil dari belajar. Saya belajar untuk menjadi sukacita dalam penderitaan selama satu tahun. Pada mulanya saya merasa aneh. Sukacita? Saya menderita disuruh sukacita. Tapi saya menerima saja perintah itu dan saya terus belajar untuk bersukacita selama satu tahun. Saya berdoa kepada Tuhan supaya saya dapat bersukacita. Setelah satu tahun berlalu saya dapat bersukacita dan sungguh ajaib sukacita telah menyembuh tubuh sy yg menderita dan sampai kini saya masih bertahan.

TEAM BHSO KOCARKACIR.
Bacalah dgn sepenuh hati pesan2 ini sebagai bahan reflesksi hidup shg dapat menguatkan iman dalam menghadapi situasi pandemi ini.

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Takut, Allah Menyertai Kita - Oleh Porat Antonius - BHSO Klaten 7 Agt 2021

Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut.  Sebagai warga neg...

Sehat Ditentukan Oleh Allah - BHSO Lampung Makassar 4 Feb 23

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang.  Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, sa...

PESAN - Oleh Rafael - TDM 20 Februari 2025

PESAN MALAIKAT RAFAEL  Pesan ini singkat… kalian dengarkan baik2, pesannya singkat. Tapi saya mau koreksi tentang kata PESAN.   Pesan itu sesuatu yang disampaikan, kalian belum memiliki apa yang dipesankan. Kalian mendengarkan kata2 itu  masuk ke dalam diri kalian tetapi ia akan hanya menjadi kata2.  Kata2 itu apa sih….kata2 itu adalah sesuatu yang menentukan dalam pikiran kalian…  kata2 bisa menjadi sebuah energi, pendorong untuk kalian bisa melakukan sesuatu. Tetapi kata2 hanya akan menjadi kata2, walaupun kata2 itu sendiri punya energi. Tetapi ketika tidak digunakan kata2 itu hanyalah kata2.. misalnya kata cantik… ada energi dari kata cantik itu… energi yang mungkin selama ini tidak dipandang sebagai suatu hal atau energi yang bisa menghidupkan diri kalian… saya hitam misalnya…yah sudah…kalian akan menerima diri kalian sebagai orang yang hitam…tapi dunia membentuk hitam itu sebagai sesuatu yang negative. Sesuatu yang membuat kalian ooo saya berbeda dan saya y...