Skip to main content

Gabriel 19 Juli 2021 - Pesan Dijalankan Mulai dari Diri Sendiri

 Apa yang ingin aku sampaikan sebenarnya bukanlah hal baru, tetapi menurut kami ini adalah hal penting yang mungkin kalian harus dengarkan.

Yang ingin aku sampaikan adalah sudah begitu banyak pesan yang diteruskan oleh saudaraku Antonius Porat untuk kalian yang mungkin setiap rutinitasmu berada disini ataukah yang mungkin sesekali berada disini, ataukah yang mungkin baru pertama kali berada disini, yang terpenting adalah soal bagaimana kalian mendengarkan.

Aku tidak mau menekankan pada hal "mendengar" tetapi "MENDENGARKAN".
Mendengarkan disini yang kumaksudkan adalah ketika pesan hari ini disampaikan...
(terjedah karena memasang pengeras suara).

Aku harus menggunakan teknologi manusia agar bisa didengarkan oleh banyak orang.

Pada titik ini alat ini adalah kebenaran karena dia merupakan hal yang bisa dipakai untuk menyampaikan kebaikan.
Jadi ukuran segala sesuatu adalah kebaikan termasuk menggunakan alat ini, kurang lebih seperti itulah yang disampaikan hari ini.

Ketika engkau adalah suami dan engkau menjadi sumber kebaikan bagi istri, anak dan sebagainya itu adalah engkau menjadi sebuah kebenaran.

Jadi sekali lagi aku mengulangi bahwa yang ingin kusampaikan senja hari ini adalah bagaimana kalian mendengarkan pesan, pesan akan terus disampaikan oleh berbagai macam media, salah satu media terbesarnya adalah Antonius Porat.

Kalian setiap hari ketika engkau datang kesini engkau akan mendengarkan pesan.
akan tetapi akan muncul pertanyaan....
Ketika engkau sudah datang kesini...
semakin sering... semakin sering...
Apa yang engkau dapatkan..????
Pesan tersampaikan.. Okey....

Tetapi ketika engkau tidak mampu membawa pulang untuk diri sendiri hal itu akan menjadi celah besar,  engkau tidak akan pernah berubah meskipun ribuan pesan disampaikan, diteruskan... diteruskan...sederhananya adalah demikian.

Ketika pesan tentang kebenaran, ukuran sebuah kebenaran adalah kebaikan maka haruslah ukuran itu engkau terapkan dulu untuk dirimu sendiri jangan menoleh kepada orang sekitar.
Menoleh kepada istri, kepada anak, kepada tetanggamu, kepada sesama pasienmu, haruslah kepada dirimu sendiri...

Kenapa aku harus menyampaikan demikian karena persoalan utamanya ada pada titik ini.
Ketika pesan disampaikan haruslah kalian lihatlah dirimu sendiri, janganlah menoleh kepada yang lain.

Aku mengambil contoh anak ini, ketika dia mendengarkan pesan kebenaran adalah kebaikan dan kebenaran itu tidak pernah mematikan relasi,  saya memaksanya untuk mengingat kembali hubungannya dengan istri dan anak-anak sepanjang sehari yang telah lewat.
Apakah ada kematian relasi dalam hubungan mereka, ketika ada kematian berarti ada kesalahan dan itu bukanlah kebenaran.
Demikianpun untuk kalian semua, haruslah kalian melihat diri sendiri, apa pesan yang disampaikan Allah kepadamu, untukmu di hari ini.

Aku yakin kalian akan berubah lebih cepat dari yang engkau bayangkan karena engkau melihat dirimu sendiri sebelum engkau bergerak kepada yang lain.


"KELEMAHAN"
 kalian yang sangat besar adalah...
Kalian cenderung menerima pesan, hanya pada takaran engkau mengetahui pesan,  hanya engkau menyimpannya pada otakmu, pada pengetahuanmu, pada mulutmu tetapi ketika engkau bergerak kepada tatanan yang lebih dalam pada diri sendiri engkau tidak sampai kesana.

Ketika pesan itu tersampaikan hendaknya pesan-pesan itu engkau terapkan pada dirimu sendiri.
Ketika engkau menerapkannya pada dirimu sendiri ketahuilah cahayamu akan terlihat oleh mereka yang lain.

Tidak perlulah engkau menyampaikan secara lisan engkau sudah melakukanya,  sehingga pekerjaan kamipun lebih muda untuk merubah dunia, untuk mengatur dunia menuju arah kebaikan.
Bantulah kami di titik itu.... berjuanglah untuk diri sendiri dululah.

Ketika kami mengedepankan ataukah mengarahkan kalian untuk mengurangi amarah dalam hidup, usahakanlah untuk mengurangi amarah untuk diri sendiri, tidak untuk orang yang lain dulu karena ketika engkau berpaling kepada yang lain itu adalah dosa baru yang engkau timbulkan.

Ketika engkau diminta untuk lebih rajin membaca berjuanglah untuk membaca dari diri sendiri tidak untuk meminta yang lain rajin membaca,_itu celah dan *kami melihat itulah celah terbesar selama ini.

Sehingga ketika kalian semakin sering kesini justru kalian mendapatkan sesuatu yang tidak mendukung hidupmu.
Haruslah menjadi orang yang *"JUJUR" menilai dirimu sendiri.

Ketika engkau adalah orang yang keras kepala engkau haruslah mengakui itu bahwa engkau adalah keras kepala, sehingga pengakuanmu menjadi satu titik tolak bagimu untuk lebih jauh merubah diri.

Ketika engkau tidak pernah mengakui dirimu sebagai seorang yang keras kepala engkau tidak akan pernah bisa merubahnya karena dari dirimu engkau tidak pernah jujur menerima dirimu sebagai seorang yang keras kepala.

Ketika engkau mengakui bahwa engkau adalah orang yang pemalas engkau tidak akan pernah bisa merubah dirimu menjadi lebih rajin karena engkau tidak pernah seutuhnya menerima bahwa engkau adalah seorang yang pemalas, demikianpun untuk hal-hal yang lain.

Dan karena itu senja hari ini aku menyampaikan hal penting bagimu berjuanglah untuk menerima pesan bagi diri sendiri cukupkan berhenti dititik itu.
Berjuanglah memenuhi apa yang dimintakan Allah bagimu untuk dirimu sendiri dulu, aku yakin mereka yang melihatnya akan mengetahui bahwa merekapun demikian adanya diminta Allah untuk berlaku seperti dirimu.

Berhentilah menilai orang lain nilailah dirimu sendiri, renungkanlah untuk dirimu sendiri dan berhentilah untuk menoleh kepada mereka yang berada di sekitarmu karena itu tidaklah penting bagimu yang terpenting adalah ketika engkau menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Kami bekerja dengan sangat keras untuk bisa mengubah dunia mulai daripada dirimu saat ini bukan dari orang lain dan karena itulah berjuanglah untuk bisa menjadi lebih baik mulai dari diri sendiri.

Satu informasi penting untukmu bahwa dunia akan dirubah dengan sedikit lebih cepat, perjalanan mengelilingi dunia sudah diijinkan dan kami akan mengaturnya secara amat sangat baik sehingga cahaya bisa diterima tidak hanya di dunia timur tapi untuk di dunia barat dan sekitarnya.

Berjuanglah untuk mengedepankan kebaikan dalam kehidupan dan usahakanlah banyak senyuman dalam hidup karena itu mengindahkan dunia, berhentilah untuk menggunakan amarah sebagai satu-satunya jalan keluar untuk permasalahan hidup karena sekali lagi bahwa amarah itu tidaklah benar, karena dia tidak mengedepankan dan menghasilkan kebaikan.
Ukurlah segala sesuatu dengan kebaikan itulah yang benar.

Terimakasih karena kalian sudah mendengarkanku senja hari ini
Terimkasih juga atas kerendahan hatimu untuk bisa menerima apa yang aku sampaikan.
Ketahuilah apa yang aku sampaikan adalah baik adanya dan tak pernah diluar daripada keinginan ALLAH.

Keinginan  Allah hanyalah sebuah kebaikan dan kasih dan karena itu apa yang kami sampaikan demikian pula adanya.
Semoga yang kusampaikan hari ini bisa diterima oleh DIRIMU TIDAK HANYA OLEH OTAKMU, OLEH PENDENGARANMU, TETAPI OLEH DIRIMU SEUTUHNYA
Dan kuyakin ketika kalian memperjuangkan itu kalian akan menjadi lebih baik dari waktu ke waktu dan mampu mendengarkan kami lebih jelas dan kami bisa hidup berdampingan denganmu jauh lebihhh dekattt...



Terpujilah Allah Maha Kuasa
Terpujilah Yesus Kristus Putra Allah yang maha tinggi
Terpujilah Santa Perawan Maria Bunda Allah
Terpujilah para malaikat Agung
Terpujilah para kudus di Surga

Comments

Popular posts from this blog

DAMAI itu DAM – AI (I in English) - BHS Klaten (Part2) - 25 Mei 2025

Apakah Damai ada padamu? Pertanyaan renungan Opa mengawali aktivitas ngopi pagi di BHS SKK Klaten. Pertanyaan ini memperlihatkan pentingnya damai yang pasti sudah sangat sering didengar baik dari mimbar agama maupun mimbar kehidupan lainnya. Damai memang menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita baik sebagai pribadi dalam keluarga, komunitas keagamaan maupun komunitas social dan komunitas kategorial lainnya. Kali ini Opa menjelaskan damai dari dan dalam ritus agama dan terlebih pada ritus kehidupan.  DAMAI DALAM RITUS HIDUP. Ritus keagamaan bagi banyak dari kita sudah dilakukan secara sungguh-sungguh. Meskipun demikian ritus agama terbatas. Ritus yang tidak terbatas justru ada dalam kehidupan sehari-hari. Ketika sendirian pun ritus hidup tetap berlangsung.  RITUS DAMAI DALAM BERPIKIR. Ketika berpikir ritus hidup tetap terjadi, saat itu kita bisa memandang ke dalam diri , apakah dalam berpikir damai ada dalam pikiranmu. Kalau pikiranmu berisi kecemasan maka kedamaian tida...

TEMPUS ET SPATIUM ATAU SPACE AND TIME - BHS Klaten (Part 1) - 24 Mei 2025

Satu Kebenaran yang diakui dan diterima oleh semua pemikir dari dahulu kala adalah Tempus dan spatium. Kedua hal ini bahkan diterima sebagai Rahmat tertua dan karenanya diterima sebagai kebenaran tertua hingga sekarang. Spatium dan Tempus atau space and time adalah dasar dari segenap kebenaran lain karena seluruh peristiwa hidup yang lain terjadi di atas space and time. Dengan kata lain space dan time adalah fondasi seluruh kebenaran tentang manusia. Siapa yang menggunakan space dan time sesuai  dengan hakekatnya sebagai dasar maka dia hidup. Manusia sudah cukup berhasil menggunakan space. Dia membagi space sesuai fungsinya walaupun amburadul. Jika kita berhenti pada kelihaian membagi space maka kita baru masuk ke Sebagian kecil dari Rahmat. Rahmat yang terbesar ada pada time/tempus.  TEMPUS, NON SPATIUM, GRATIA EST.  Karena Rahmat terbesar ada pada tempus maka kita paham bahwa Tempus, non spatium, gratia est atau sering disingkat Tempus Gratia Est – Waktu adalah Rahmat. ...

Menuju Kesaktian Jiwa - NMCC - 3 Mei 2025

Semakin dan terus bertumbuh menjadi ciri Komunitas SKK terlebih setelah merayakan Syukur atas HUT  ke 18. Bergerak dari upaya, terus menyehatkan jiwa yang berperan sangat vital dalam menyehatkan tubuh (Corpus Sanum in Menten Sanam) menuju Kesaktian Jiwa dalam membangun candi-candi kehidupan (Opa membandingkan dengan kesaktian Bandung Bondowoso ketika membangun 1000 candi). Beberapa Upaya menumbuhkan kesaktian jiwa yang akan terus diperjuangkan komunitas SKK seperti terlihat nyata pada perjuangan untuk 1. Makan sekali sehari. Kekisruhan yang terjadi pada pagi hari karena persoalan makan bahkan Opa mengatakan bahwa dosa paling banyak terjadi pada pagi hari karena sibuk mengurus makan dan minum. maka dosa pagi akan hilang seirama berkembangnya pola makan sekali sehari. Orang tidak lagi ribut dan rebut soal makan di pagi hari. Ada banyak waktu dan ruang untuk berbuat sesuatu yang lebih bermakna demi pertumbuhan kesaktian jiwa dari pada sekedar meributkan makan dan minum semata. Makan...