Skip to main content

Apakah Rasio Yang Mengangkat Derajat Manusia ?

 

Banyak manusia yang terlanjur keliru dan terjebak dalam asumsi bahwa kemajuan manusia itu terjadi karena kemampuan berpikir rasional. Dengan kata lain manusia terlanjur keliru memandang bahwa rasio lah kekuatan manusia. Kemudian karena otak dianggap sebagai medan utama berpikir rasional itu, maka seluruh daya termasuk makanan diarahkan untuk mengembangkan otak . Diduga  bahwa semakin besar jumlah sel otak dan semakin luas koneksi antar bagian otak, manusia semakin rasional dan dengan sendirinya semakin maju.

Bacaan kitab suci pada hari Minggu ini hadir untuk mengoreksi kekeliruan seperti itu agar manusia tidak terjebak lebih lanjut. Pesan pokok yang disampaikan pada hari Minggu ini adalah tentang Allah yang kasih. Allah yang kasih itulah yang membesarkan manusia, yang memimpin manusia untuk semakin maju.   Tidak banyak manusia,  termasuk orang beriman yang menyadari secara demikian bahwa kasih Allah lah yang mengangkat derajat hidupnya. Manusia secara rasional lebih melihat bahwa pemimpin atau raja atau orang yang lebih pandai lah yang mengangkat derajat dunia. Secara individu manusia pun lebih memandang dan membusungkan dada bahwa derajat hidupnya diangkat oleh kekuatan rasionya sendiri. Tidak banyak pula yang menyadari kepemimpinan roh kudus di dunia dan pada diri setiap orang. Tidak banyak yang menyadari bahwa rasio pada manusia itu mendapatkan kekuatannya dari Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus rasio yang beroperasi di wilayah otak manusia itu tidak berfungsi , sama seperti otak yang tidak berfungsi tanpa jiwa ketika meninggal dunia.  Otak yang dianggap sebagai medan rasio tidak berfungsi sama sekali ketika jiwa sebagai medan roh berkarya meninggalkan tubuh.

Ketika masih hidup , rasio tanpa Roh Kudus hanya mampu mengantar manusia kembali ke masa lalu yang cenderung kabur dan belum tentu mengantar manusia ke tempat yang tujuannya ada di depan.  Sangat jelas dalam kerja ilmu yang berbasis rasio : bahwa untuk menjawab masalah yang sedang terjadi atau yang akan terjadi, manusia harus kembali menelusuri jawaban yang pernah dicapai manusia pada masa lalu berupa teori yang relevan kemudian meramalkan masa depan dalam rupa hipotesis.  Dalam hipotesis,  manusia mencoba merancang kemungkinan yang diharapkan dapat menjawab masalah yang saat ini terjadi atau yang akan terjadi. Dalam sejarah dunia banyak masalah fisik yang terjawab dengan jitu melalui rasio itu, namun sebenarnya yang terjadi adalah berkat roh lah kemajuan itu dapat tercapai , namun manusia tidak mengenalnya sebagai karya Roh Kudus.

Otak dengan kerja rasionalnya diberikan Allah kepada manusia, artinya rasio itu juga karya kasih Allah. Namun tidak untuk menggantikan posisi Roh Kudus. Rasio itu sama seperti bagian tubuh yang lain seperti mata yang berfungsi melihat dunia. Maka untuk memecahkan masalah dunia tidak ditentukan oleh rasio sendiri tetapi ditentukan oleh Roh Kudus sebagai raja yang tahu kemana arah dunia dan hidup manusia.  Manusia terutama orang beriman diajak untuk menerima, percaya, mengakui, dan taat pada Allah sebagai raja yang memimpin dunia dan setiap orang. Maka dalam mengelola dunia dan mengurusi hidupnya,  orang beriman tidak berkiblat pada rasio melainkan tergantung pada Roh Kudus. Dengarlah Roh Kudus supaya manusia tidak bingung dengan jawaban otak manusia yang cenderung dalam bentuk pilihan atau alternatif.  Jawaban roh dapat saja sejalan dengan pengalaman yang terekam dalam otak , dapat juga berbeda dari pengalaman yang lazim. Manusia akan dengan jelas mendapatkan tuntunan roh dalam hidup sehari-hari bila manusia bertobat. Bertaubat dari menganggap diri sebagai raja atas dunia atau atas dirinya sendiri. Manusia diharapkan kembali menerima dan mengakui dengan Sungguh hati bahwa Allah adalah raja dunia dan kerajaannya serta kekuasaannya Abadi.  Maka manusia diharapkan menyembah Allah dan mendengarkan Roh Kudus yang dengan setia memimpin manusia untuk semua urusan hidup mulai dari urusan ketombe atau jerawat sampai urusan dunia yang luas.

Bila manusia menggunakan rasio sebagai terang dalam berhadapan dengan kehidupan, maka jelas manusia akan hidup dalam alternatif hidup tak berhingga.  semua serba tidak pasti. Tanda yang menunjukkan bahwa di dalam diri mengandung roh kudus dan sudah dibaptis dengan Roh Kudus adalah kepastian. Manusia tidak gelisah. Menerima semua yang terjadi dan pasti bersukacita apapun keadaan yang dihadapi. Mari kita bertobat dan kembali kepada Allah sebagai raja yang menguasai hidup kita.  Alah Raja kasih mengandung gerakan setiap orang yang percaya bertobat tekun dalam kebajikan Roh Kudus sebagai Terang Dalam berhadapan dengan dunia ini. Roh Kudus akan membantu setiap orang untuk berpikir rasional dalam kepastian. Selamat bertobat dan hidup dalam roh kudus.

 

Cuplikan dari Buku Eksegese Orang Jalanan, karya Porat Antonius, Buku Jilid 1 Tahun Liturgi B

 

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Takut, Allah Menyertai Kita - Oleh Porat Antonius - BHSO Klaten 7 Agt 2021

Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut.  Sebagai warga neg...

Sehat Ditentukan Oleh Allah - BHSO Lampung Makassar 4 Feb 23

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang.  Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, sa...

PESAN - Oleh Rafael - TDM 20 Februari 2025

PESAN MALAIKAT RAFAEL  Pesan ini singkat… kalian dengarkan baik2, pesannya singkat. Tapi saya mau koreksi tentang kata PESAN.   Pesan itu sesuatu yang disampaikan, kalian belum memiliki apa yang dipesankan. Kalian mendengarkan kata2 itu  masuk ke dalam diri kalian tetapi ia akan hanya menjadi kata2.  Kata2 itu apa sih….kata2 itu adalah sesuatu yang menentukan dalam pikiran kalian…  kata2 bisa menjadi sebuah energi, pendorong untuk kalian bisa melakukan sesuatu. Tetapi kata2 hanya akan menjadi kata2, walaupun kata2 itu sendiri punya energi. Tetapi ketika tidak digunakan kata2 itu hanyalah kata2.. misalnya kata cantik… ada energi dari kata cantik itu… energi yang mungkin selama ini tidak dipandang sebagai suatu hal atau energi yang bisa menghidupkan diri kalian… saya hitam misalnya…yah sudah…kalian akan menerima diri kalian sebagai orang yang hitam…tapi dunia membentuk hitam itu sebagai sesuatu yang negative. Sesuatu yang membuat kalian ooo saya berbeda dan saya y...