Skip to main content

Manusia Hanyalah Penggarap - Eksegese Minggu ke 27 Tahun A

 

Berkat kemajuan yang dicapai - terutama dalam sains dan teknologi - manusia pada umumnya beranggapan  bahwa manusia adalah pemilik sah atas dirinya sendiri. Setiap manusia berhak secara absolut atas dirinya sendiri. Meskipun sesekali bertanya : Siapakah aku ini?  atau untuk apa Aku di sini? - tetapi manusia tetap teguh berpandangan bahwa ia adalah pemilik sah atas dirinya sendiri.  Demikian juga atas bumi. Pada mulanya bumi ini disebut sebagai bumi tak bertuan.  Setiap manusia berhak untuk tinggal di mana saja dan berhak menggarap bumi untuk hidupnya tanpa manusia lain yang mempersoalkan.   Sekarang tidak lagi demikian.  Bumi sudah dimiliki dan dikuasai manusia.  Di Kantor Pertanahan penuh dokumen informasi kepemilikan. Bacaan pada minggu ini mengangkat sisi lain bahwa diri manusia bukan miliknya sendiri. Demikian juga dengan bumi bukan milik manusia. Diri manusia dan bumi adalah milik Allah. Manusia hanyalah penggarap atau pemegang hak guna usaha - dalam istilah manusia modern.    Cukup banyak manusia yang menyadari bahwa pemilik sah atas dunia adalah Allah sendiri.  Sayangnya pandangan ini tidak mendapat porsi perhatian yang berarti karena terbawa arus pandangan dunia yang beranggapan sebaliknya : yakni bahwa diri manusia dan bumi adalah milik manusia. Hewan pun akhirnya dilarang hidup, kalaupun boleh hidup, mereka boleh hidup sejauh tidak mengganggu manusia sebagai pemilik.

***

Paulus mengingatkan Jemaat di Filipi bahwa pemilik hidup adalah Allah. Karena manusia bukan pemilik, maka manusia tidak beralasan untuk khawatir.  Tugas manusia adalah mengatakan keinginan kepada Allah sebagai pemilik, dalam doa permohonan dan ucapan syukur.  Allah sebagai pemilik akan menganugerahkan damai sejahtera yang melampaui segala akal dan akan memelihara hati dan pikiran manusia dalam Yesus Kristus. Sebagai penggarap, manusia bertugas untuk memusatkan perhatian dalam memikirkan yang benar, yang mulia, yang adil, yang suci, yang manis, yang sedap didengar, atau semua kebajikan yang patut dipuji, semuanya harus dinyatakan dalam tindakan.  Bila semuanya itu dilakukan dengan tekun, maka Allah sebagai sumber damai sejahtera akan menyertai manusia.

 

***

 

Injil menggambarkan dan mengungkapkan bahwa Allah sebagai pemilik berhak memberi dan mengambil dari manusia. Ditunjukkan pula dalam Injil bawa Allah tetap setia sebagai pemilik dan setia menunjukkan kasihnya agar kasih itu menghasilkan buah kerajaanNya di dunia.

Sebagai penggarap, tugas manusia adalah, pertama, memelihara dan menanam anggur yang berbuah manis yakni keadilan kedamaian atau yang mulia lainnya. Kemudian ketika tuannya datang untuk meminta bagiannya manusia memberikan anggur yang manis bukan yang masam. Kedua, Allah menunjukkan kasihnya kepada manusia berbentuk kepercayaan menggarap dunia.  Manusia dipercaya untuk memelihara dirinya termasuk menjauhkan dirinya dari yang masam seperti kelaliman atau keonaran.

Paulus menggambarkan bahwa jika manusia sebagai pemilik, pada  kenyataannya manusia tidak mampu berperan sebagai pemilik.  Dalam Injil diungkapkan saat manusia diberi kepercayaan ia berubah menjadi rakus yakni ingin berkuasa penuh atas diri dan dunia tanpa campur tangan Tuhan sebagai pemiliknya.  Bahkan utusan si pemiliknya saja dibunuh. Saat ini di dunia barat sudah diumumkan bahwa Tuhan sudah mati. Bila Tuhan tidak mati sendiri, manusia harus membunuhnya minimal membunuhnya dari pikiran. Konsep tentang Tuhan sebagai pemilik harus dihapus.  Orang beriman tentu tidaklah demikian, minimal tidak ikut ambil bagian dalam membunuh Tuhan dari pikirannya. Banyak buku atau publikasi atau jurnal yang membela keberadaan Tuhan sebagai pemilik ke tengah dunia. Namun tidaklah cukup dengan demikian saja. Bacaan minggu ini mengajak orang beriman untuk menunjukkan dengan cara yang lain yakni melalui tindakan yang menghasilkan buah yang manis yakni keadilan dan Kedamaian.  Artinya di mana ada orang beriman disitu bertumbuh subur keadilan dan Kedamaian.  Orang beriman juga tidak merasakan kekawatiran dalam pikirannya.

***

 

Manusia cenderung berkeras hati untuk menjadi penguasa dan pemilik. Yesus mengingatkan manusia bahwa Allah tetap tidak tergantikan dan tidak akan terbunuh kan. Batu yang dibuang oleh tukang bangunan telah menjadi batu penjuru, artinya yang ditolak di suatu tempat atau dalam situasi tertentu itu - nanti akan dipakai Allah sebagai kekuatan baru yang bertumbuh dan berkembang di tempat lain. 

Saat ini dunia masih khawatir , dunia belum damai,  dunia pun masih onar.  Dengan demikian orang akan berkesimpulan bahwa Allah sudah mati.  Bagi orang beriman tidak perlu melawan kesimpulan itu dengan kata-kata, cukup bertindak dengan adil, damai, bijaksana dan tidak khawatir akan hidup. Damai sejahtera tidak harus dalam arti dunia secara keseluruhan.  Damai sejahtera itu cukup dirasakan oleh diri sendiri, keluarga , atau di antara sahabat, handai taulan dan dalam kehidupan sehari-hari.  Ketika dunia diluar onar dan tidak damai, berjuanglah untuk membawa damai itu keluar.   Ketika  manusia berjuang dan sibuk dengan hal itu : yakni damai sejahtera,  Allah akan menambahkannya tanpa manusia tahu  .  Lakukanlah semua itu dan rasakan damai dan keadilan dalam hidup.  Percayalah Allah sebagai pemilik melakukan semua ini bukan untuk Allah sendiri melainkan untuk  manusia.

  

Cuplikan dari Buku Eksegese Orang Jalanan karya Porat Antonius, 

Lebih lengkap lagi dapat dibaca di Buku Eksegese Orang Jalanan, Minggu Biasa ke 27 Tahun Liturgi A, Buku Jilid 2

 

_edian_



Comments

Popular posts from this blog

Jangan Takut, Allah Menyertai Kita - Oleh Porat Antonius - BHSO Klaten 7 Agt 2021

Kita diminta jangan takut. Kalau kita takut, banyak hal yang buruk terjadi pada kita. Bersukacitalah. Sebenarnya dalam ilmu kedokteran, sukacita sudah diakui sebagai obat dan sudah dirumuskan dalam apa yang disebut Placebo. Dari bahasa Latin, placebo domino in regione vivorum. Secara mudahnya diterjemahkan “Saya bersukacita karena Allah hadir dalam hidup dalam hidupku”. Namun belakangan ini muncul istilah Nocebo, menakut-nakuti. Orang ditakuti-takuti dengan penyakit sampai harus makan obat seumur hidup. Tidak disadari banyak orang, bahwa pandemi sekarang ini adalah wujud nocebo. Diekspos kemana-mana virus ini sudah ada varian baru, varian ini dan itu. Itu semua meningkatkan ketakutan kita. Karena itu, makin banyak yang menderita karena makin cemas. Apalagi, setelah vaksin pertama kena covid, vaksin kedua masih takut. Masih takut lagi maka ditambah dengan booster. Akhirnya tubuh kita penuh vaksin. Ini semua praktek nocebo. Saya minta anggota SKK tidak perlu takut.  Sebagai warga neg...

Sehat Ditentukan Oleh Allah - BHSO Lampung Makassar 4 Feb 23

Untuk yang baru, selamat meninggalkan cara berpikir medical-based. Selama ini, manusia modern melihat cara berpikir medis sebagai yang terbaik yang menjawab masalah kesehatan kita. Hari ini, Bapak/Ibu yang baru bergabung diajak masuk ke suatu cara yang dianggap oleh dunia modern sebagai tradisional. Tetapi apapun label yang dunia sematkan, sudahlah. Yang penting kamu berani meninggalkan cara pikir yang diagung-agungkan banyak orang.  Hari ini ditegaskan sekali lagi bahwa sehat itu sebenarnya ditentukan oleh Allah. Bukan oleh alat. Karena itu, Bapak/Ibu diajak agar dengan cara hidup masing-masing, cara agama masing-masing, “Mari kita kembali pada Allah”. Saya (Opa Anton) menjadi seperti sekarang ini bukan karena hasil belajar. Saya bisa mengetahui sakit dan penderitaan Bapak/Ibu secara detail, bukan karena memiliki kepakaran medis. Informasi kesehatan personal termasuk apa yang menyebabkan Bapak/Ibu sakit dapat diakses secara mudah dari Allah. Sayangnya karena keterbatasan waktu, sa...

PESAN - Oleh Rafael - TDM 20 Februari 2025

PESAN MALAIKAT RAFAEL  Pesan ini singkat… kalian dengarkan baik2, pesannya singkat. Tapi saya mau koreksi tentang kata PESAN.   Pesan itu sesuatu yang disampaikan, kalian belum memiliki apa yang dipesankan. Kalian mendengarkan kata2 itu  masuk ke dalam diri kalian tetapi ia akan hanya menjadi kata2.  Kata2 itu apa sih….kata2 itu adalah sesuatu yang menentukan dalam pikiran kalian…  kata2 bisa menjadi sebuah energi, pendorong untuk kalian bisa melakukan sesuatu. Tetapi kata2 hanya akan menjadi kata2, walaupun kata2 itu sendiri punya energi. Tetapi ketika tidak digunakan kata2 itu hanyalah kata2.. misalnya kata cantik… ada energi dari kata cantik itu… energi yang mungkin selama ini tidak dipandang sebagai suatu hal atau energi yang bisa menghidupkan diri kalian… saya hitam misalnya…yah sudah…kalian akan menerima diri kalian sebagai orang yang hitam…tapi dunia membentuk hitam itu sebagai sesuatu yang negative. Sesuatu yang membuat kalian ooo saya berbeda dan saya y...